Kamis, 12 Desember 2013

sayonara eiger-ku

punya dua eiger dalam hidup saya..

si eiger di pantai pasir panjang, bengkulu

haha... hanya sebuah sendal gunung dan satu buah tas pinggang. sendal gunung itu saya beli jauh sebelum saya menikah. kalau tidak salah tahun 2006. sedangkan tas pinggangnya, masih lebih muda beberapa bulan setelahnya. tapi keduanya memang saya beli sebelum saya menikah, di toko buku gramedia matraman.

tas pinggang merek eiger saya masih dalam kondisi prima. memang saat ini sudah jarang saya memakainya. palingan kalau mo pergi ke mana gitu dan males gembol hape, dompet, dan beberapa barang kecil lainnya. pernah juga dulu saya bawa ke kantor, tapi sekarang udah engga lagi.

kalau sendal gunungnya.. jangan ditanya lagi, kuat di segala medan. untuk harga yang saat itu di bawah Rp100ribu, sebandinglah dengan kualitasnya. sendal ini sudah pernah jalan-jalan berkeliling indonesia, dalam rangka tour on duty tentunya. dari medan, sampai jayapura papua, dia selalu saya bawa kalau lagi dinas. bahkan, dia pernah ke jeddah, madinah, dan makkah loh hehe. jauh juga kamu jalan-jalan bray.

kondisi cuaca akhir-akhir ini yang sudah tidak menentu, kadang pagi dan siangnya panas, sorenya tiba-tiba hujan.. membuat saya lebih sering menggunakan sendal gunung berangkat dan pulang kerja. lebih nyaman untuk berdesak-desakan di commuterline soale.. hehe. dan lagi kalau hujan, sayang sepatunya harus basah. biarlah sepatu ngendon saja di tempat kerja, nah untuk di jalannya biar si eiger yang 'bekerja'.

berangkat kerja tadi pagi.. di stasiun buaran, saya merasa ada ganjelan sedikit di bagian bawahnya. pas saya intip, tak ada apa-apa. udah saya jalan lagi.. tapi ko tetep berasa yah? saya perhatiin pelan-pelan.. owalah ternyata ada yang udah kopek, kalau dibiarin lama-kelamaan bisa putus tuh tali sendal. 

hwaaa, kayaknya kamu memang udah saatnya pensiun... makasih yah udah mau diinjak-injak, mau menemani kemana saya pergi...

sayonara sendal eiger-ku...





Rabu, 11 Desember 2013

ngawal ibu-ibu


sore hari dikabarin mas arief, ngasih tau kalau saya diikutkan juga untuk menjadi panitia advokasi gender di cirebon..


kegiatan ini atas ide bu wamenkeu untuk mengumpulkan seluruh pejabat eselon II di lingkungan kementerian keuangan, khusus yang perempuan. kegiatan dilaksanakan mulai pagi hari, jumat 6 desember. rangkaian acara dimulai dari atas kereta wisata menuju cirebon, dilanjutkan di santika cirebon, keraton kasepuhan, dan terakhir la la la la di kampung batik trusmi.

 wah, dag dig dug. urusannya ama pejabat eselon atas soalnya, hehe.. tapi kalau emang udah dikasi amanah, yah harus dijalankan. tugas saya adalah 'mendampingi' tiga orang ibu-ibu, dari konfirmasi kehadiran, nyambut ketika beliau datang di stasiun gambir, membawakan barang bawaan kalau memang banyak barang bawaanya hehehe, de-el-el.. full service pokokna mah. tiga ibu-ibu itu adalah (1) bu lusi - kepala ppddp, (2) bu neneng - tenaga pengkaji bidang pelayanan perpajakan, (3) bu nuning - tenaga pengkaji harmonisasi kebijakan.

jadwal kereta berangkat dari gambir jam 6.00 pagi hari. sebelum jam keberangkatan, saya dan teman-teman sudah siap di pintu khusus timur, menunggu beliau-beliau hadir satu per satu. apabila telah datang, kami antarkan ke ruang tunggu khusus di lantai 1. menjelang keberangkatan, dari 25 peserta yang terkonfirmasi hadir, baru 23 yang telah datang. sementara yang lain menuju lantai 3 untuk boarding, dua orang panitia, mas arief dan mba fitri, setia menunggu di bawah. detik-detik menuju keberangkatan, keduanya telah hadir setengah berlari.. alhamdulillah. seluruh perserta telah masuk dalam kereta wisata, kami masuk ke dalam gerbong eksekutiv di depannya. sejenak bernafas lega.

selama perjalanan, ibu-ibu menerima materi tentang pengarusutamaan gender. ada sesi narsisnya juga ternyata hahaha.. ketauaaaann! sementara kami la la la la di gerbong depannya.

sampai di cirebon, ibu-ibu diarahkan ke dalam bus yang telah disiapkan. kami mengawal dengan beberapa mobil di belakangnya, menuju santika cirebon. setelah beliau semua selesai sarapan, dilanjutkan dengan materi berikutnya sampai menjelang sholat jumat. mereka sholat zuhur, beberapa panitia sholat jumat di masjid dekat hotel.


acara berlanjut di keraton kasepuhan. disambut oleh putra mahkota yang baru saja menyelenggarakan pernikahannya, dan beberapa kerabat keraton. dibuka dengan tarian penyambutan, dan selanjutnya kami diberikan penjelasan tentang peran keraton kasepuhan dalam mempertahankan batavia. dijelaskan pula peran perempuan di keraton kasepuhan dahulu-dahulunya. keren juga ternyata. lalu acara jamuan makan siang, setelah itu kami pamit untuk melajutkan perjalanan ke kampung batik cirebon, trusmi.


di sana, ibu-ibu pada belanja batik dan beberapa oleh-oleh. kalau tidak salah dengar, sebenarnya beliau-beliau juga diarahkan untuk belajar membatik. namun sepertinya nafsu belanja harus segera dituruti daripada bersabar ria menorehkan malam panas ke kain putih. hehe..


kami kumpulkan belanjaan mereka, dengan dikasi nama. menjelang jam 18.00 petang hari, kami berangkat ke stasiun cirebon, untuk bersiap balik ke jakarta jam 19.20 dengan kereta argo muria dari semarang. selain barang bawaan ibu-ibu, juga telah disiapkan sekedar oleh-oleh dalam sebuah keranjang. hwaaa.. banyak banget. bisa ga yah nanti masuk semua dalam kereta?

alhamdulillah engga dimarain ama petugas pt.kai

dan kereta terlambat datang. dengan sigap, kami dibantu oleh teman-teman eo memasukkan belanjaan dan oleh-oleh. lari ke sana lari ke sini. tapi semua aman, alhamdulillah! kereta berjalan... juk ijak ijuk ijak ijuukkk.. katukku datang, aku tertidur hehehe.. baru ketika ada pengumuman kereta akan berhenti di stasiun surabaya, eh bekasi saya kebangun. dan begitu seterusnya sampai turun di gambir.

membantu turun dan pengurusan barang bawaan ketiga ibu, dan memastikan beliau udah dijemput oleh sopir atau keluarganyaa..

lanjut acara cabul, capacity building di cisarua - bogor..




foto kedua s.d kelima, arsip kaniki @2013

Senin, 09 Desember 2013

2 tahun, menginjak dewasa

tak terasa..

dua tahun sudah kamu setia menemani hari-hari kami. dari awal kami yakin bahwa kamu adalah yang terbaik. memilihmu dengan segala pertimbangan. kamu anak yang manis dan manja. kulitmu putih, seputih hatimu yang tanpa dosa.

dua tahun yang lalu kamu datang, nak. wajahmu sangat rupawan, matamu berbinar, senyum manismu tersungging. suaramu halus lembut, membuat orang jatuh cinta. 

kala kami bersilaturahmi ke berbagai tempat, dengan lapangnya tanganmu terbuka lebar. bak putera kecil yang merengek minta diajak. hehe, kamu lucu banget.

kalau kami pergi jauh, dengan setia kamu menunggui kami di rumah. menunggu kami datang kembali, dengan senyum hangat bahwa kamu tetap berdiri di sana.

desember 2013, tepat dua tahun usiamu. kami hanya berharap, semoga kamu tidak rewel.. tetap dalam kondisi baik, sehat selalu..

dari kami yang selalu menyayangimu :
marlin dan niken..

happy birth day my Pico








korban copet

salah satu yang saya suka dengan berjejal ria dalam commuterline atau berpanas ria di tengah kemacetan lalu lintas ibukota dalam angkot...

banyak cerita yang di dapat dalam kesehariannya. walau rutenya itu-itu aja, tapi orangnya berbeda-beda, dan terdapat cerita yeng berbeda pula. seperti yang saya alami sepulang kerja suatu petang. selepas sholat magrib saya bergegas turun lift. karena mendapatkan informasi dari teman yang sering bareng pulang kerja dengan naik commuterline bahwa hari ini ada gangguan, saya segera memutuskan untuk naik transjakarta. 

kondisi masih hujan cukup deras petang hari itu, selepas absen di mesin absensi, saya lihat ada anak dengan sebuah payung yang cukup besar. saya minta anak itu untuk mengantar ke depan, tempat dimana bisa naik angkot jurusan kampung melayu yang melewati kramat. 

"pak, saya naik tapi ga bayar boleh?" tanya seorang ibu setelah angkot melewati lampu merah jl.dr.wahidin, di depan sekolah penabur tepatnya. logat 'medhok' jawa yang sangat kental. saya bisa tebak, ibu dan satu anak muda ini dari jawa timur.
"hah?" tanya abang sopirnya, setengah memicingkan mata dan kepala aga dimiringkan.
"iya, saya boleh numpang sampai matraman?" tanya ibunya lagi.
"oh, ayok..!" kata si abang mempersilakan.
"pak, ini berdua engga bayar ga papa?" tanya ibu tadi untuk meyakinkan abang sopir bahwa mereka bener-bener bisa naik angkot gratis sampai tujuan.

si ibu sudah cukup berumur, memakai kemben, jarit batik di bagian bawahnya, dan jilbab krem. bersama dengan dia, ada anak muda 20-an tahun dengan bertopi, serta membawa satu buah kardus. 

"mau ke mana ibu?" saya menyapa.
"mau ke matraman, nyari tumpangan mobil sayur atau paket."
hah? maksudnya? saya bingung dengan apa yang dikatakan ibu tadi.
"ibu dicopet di kapal waktu nyebrang dari lampung ke merak. udah engga punya apa-apa lagi sekarang. buat beli tiket kereta ga mampu, ga ada duit lagi. tadi dari merak ke senen diantar sama tukang paket. trus kasi tau kalau dimatraman ada banyak mobil paket yang ke jawa..." si ibu bercerita.
"iya mas, tadi udah minta tolong orang pt.kai untuk bisa diikutkan sama gerbong pengangkut barang. tapi harus bayar Rp75ribu perorang untuk sampai gresik.." tambah anak muda tadi.

saya berfikir, di matraman yang sebelah mana ada mobil pengantar paket ke jawa. waktu saya tanyakan apakah yang dimaksud pahala kencana, mereka menjawab bukan. malah mereka mengatakan di matraman katanya banyak kok mobil pengantar paket ke jawa timur. lagi-lagi saya berfikir, di matraman yang sebelah mana ya. setau saya yang udah paham banget matraman, tidak ada jasa ekspedisi di matraman selain pahala kencana dekat gramedia itu.

"tadi sempat mau jual pakaian bekas, tapi siapa mas yang mau ngebeli. kalau ada pun paling juga engga cukup buat beli tiket". 
JLEB!! ngenes banget dengernya. saya ngebayangin, gimana kalau di posisi mereka. jauh dari keluarga, tidak punya apa-apa. apa yang nanti buat makan? minimal buat bertahan hidup kalau belum juga dapat tumpangan ke jawa.

saya sempat memaki diri sendiri, mengapa bawa uang selalu pas-pasan di dompet. jarang sekali bawa berlebih. #eh emang ada yang lebih? hehehe..

ini salah satu potret negeri ini, dimana ketimpangan sosial memang masih terjadi, sehingga sebagian orang masih menghalalkan cara untuk mengambil hak orang lain. saya heran, ko yang diambil malah punya orang susah gitu. mengapa tidak berusaha mengambil harta para koruptor aja sih. #yeee, mereka lebih pinter kalee gimana cara menyimpan uangnya biar engga mudah diambil "pencopet" yang lain hehe..

kami berpisah di halte pal putih. saya melanjutkan perjalanan denga transjakarta yang relatif lebih lancar daripada angkot itu.




Minggu, 17 November 2013

pasir putih, situbondo

kalau ada pertanyaan seperti ini : "apa yang terbesit dalam fikiran mu ketika mendengar dua kata : pasir putih?" jawabnya adalah : panaassss

pantai pasir putih, situbondo - jawa timur

kesan yang mendalam memang itu, panas banget disaat siang bolong. ini masih dalam rangka dua tulisan sebelumnya, yakni ke situbondo dalam menghadiri pernikahan didit dan pipit. kebetulan kami 'diinapkan' di sebuah penginapan di tepi pantai pasir putih.

terlihat sangat panas.. kapal-kapal ini disewakan dengan harga yang terjangkau. namun tetap harus tawar menawar.
kata pipit, teman-temannya ada yang bersepuluh, dapat Rp40.000,- satu kapal.

gaung pantai ini sudah saya dengar sejak sekolah dasar, namun baru setelah sekian tahun bekerja, dapat mengunjungi pantai terkenal di situbondo tersebut. kami sampai di penginapan sekitar jam 9.00 pm jadi engga sempat melihat sunset. sedang paginya, masih malas bangun, karena terlalu capek dengan perjalanan hari sebelumnya. bayangkan saja, dari jakarta, jalan dari jam 8.00 am, dan baru sampai 13 jam berikutnya. 6 jam perjalanan darat dari surabaya ke situbondo cukup merontokkan badan.


ada yang mo diving? dimana?

setelah menghadiri acara utama, dan sebelum berangkat lagi ke surabaya, kami menyempatkan diri untuk melihat-lihat pantai. suasana yang panas menyurutkan langkah kami untuk mengeksplorasi pasir putih lebih jauh lagi. hanya ambil gambar beberapa aja dengan kamera saku yang saya bawa. selebihnya menikmati es degan (kelapa muda) di tepi pantai sambil menikmati semilir angin di tengah teriknya matahari.

es degan, dihargai Rp10.000,-. bisa pesan ikan bakar juga di warung tenda ini.

seperti kebanyakan pantai utara, pasir putih lautnya tenang, tidak berombak dahsyat seperti pantai selatan jawa. warna air juga tidak sebiru pantai selatan. banyak anak-anak yang menyeburkan diri ke pantai, tentunya dengan ditemani orang tuanya. hmm, apa ga kepanasan ya?

bila dikelola dengan baik, ditambah dengan infrastruktur yang memadai, plus promosi yang cukup gencar, saya yakin pasir putih akan menjadi destinasi wisata yang menjanjikan ke depan..





akhirnya kalian bersama

dan di hari itu..


8 november 2013 kalian melangsungkan akad nikah di besuki, jawa timur. semalam udah colek-colekan pas datang ke rumah haha.. 

adeku didit.. ade ipar pipit..
baarokallohu laka wa baaroka 'alaika wa jama'a baina kuma fii khoir.
selamat mengawali hidup yang baru, selamat menggenapkan separuh dari agama. semoga aral rintang yang telah menanti kalian di depan sana, bisa dilewati dengan kebersamaan..







potret pelayanan negeri ini

masih pagi..............

seperti biasa, berangkat bekerja dengan menggunakan commuterline. perjalanan dari buaran ke jatinegara hanya memakan waktu kurang lebih 10-15 menit. namun perjalanan pagi ini terganggu dengan percakapan dua orang di belakang saya. kebetulan sekali, pantulan kaca pintu commuterline tidak menampakkan wajah keduanya, hingga saya hanya khusyu untuk mendengarkan percakapan mereka dengan mengelus dada.

seorang ibu yang 'mengeluhkan' pekerjaannya sehari yang lalu kepada teman laki-lakinya. dari suaranya, usia keduanya sudah tidaklah muda lagi. dari percakapan mereka, saya bisa menebak bahwa si ibu bekerja di rumah sakit pemerintah.

apa yang dia 'keluhkan'?

ketika melayani pasien yang menggunakan jaminan kesehatan dari golongan keluarga miskin, yang menurut si ibu terlalu bawel. maunya ini dan itu. "gimana sih pak, orang gratis aja minta cepet. orang cuman ngilangin kutil aja, ngapain malam-malam datang. mending dibuntungin aja sekalian tuh tangan." weh weh.. sabar to buk.. "saya aja yang pake askes harus ngantri lama juga" di percakapan yang lain. "ya udah, saya puter aja rujukannya!" saya engga paham dengan istilah 'puter' dalam percakapan tersebut, yang jelas lanjutannya.. "sengaja engga saya stempel, biar tar balik lagi.." hwaaa.. ko seperti ini pelayanannya.

saya memang engga mengalami apa yang ibu tersebut alami, tapi ko ya sampai hati untuk berbuat seperti itu. yang saya maksud adalah kalimat-kalimat terakhir itu loh. karena dia mempunyai 'kuasa' untuk suatu urusan, dengan sengaja mempersulit orang lain yang membutuhkan bantuannya.

saya yakin, bila dikasi penjelasan yang memadai, hal tersebut tidak akan terjadi. pagi hari sebelumnya, saya melihat tayangan di televisi, mengenai antrian di rumah sakit bagi pasien yang menggunakan fasilitas keluarga miskin. untuk pendaftaran dari jam 8.00, sudah mendapatkan nomor antrian 500an. "ya mau gimana lagi, mas.." kata seorang ibu dalam liputan, ketika ditanya perasaannya untuk menunggu giliran dipanggil ke ruangan dokter dengan nomor antrian yang fantastis itu.

nah kan.. orang yang dapat nomor antrian 500an aja masih sabar ko.

saya pernah menjadi 'pelayan' juga. ketika masih bekerja di bagian yang lama, saya memegang akun gtalk kantor sebagai sarana untuk konsultasi sebuah aplikasi dan tata cara pembayaran serta pertanggungjawaban pembayaran tunjangan. bila hari biasa, mungkin tidak terlalu banyak yang konsultasi. namun bila ada aplikasi baru, atau penyempurnaan aplikasi, atau ada aturan baru yang kami keluarkan, maka akan banyak kantor vertikal kami di daerah yang konsultasi. seharian selama berhari-hari, kerjaan saya hanya mantengin gtalk dengan semua keluh kesah, usulan dan pertanyaannya. menjawab? sudah pasti! tangan sampai keriting karena ngetik untuk menawab pertanyaan mereka.. saya engga mengeluh sama sekali. semangat saya adalah, berbagi ilmu, sepanjang yang saya ketahui.

sangat mengasikkan bila pekerjaan merupakan hobi. bekerja juga membutuhkan passion. menjadi pelayanan masyarakat akan sangat membahagiakan bila kita melakukannya dengan keduanya. kita ada memang untuk melayani mereka. namun kebanyakan dari kita melupakannya. saya sering ngomong sama istri ketika melihat secara langsung atau melalui televisi : "tuh liat, makin tinggi jabatan, bukan makin melayani, tapi malah minta dilayani.." tas minta dibawain, jalan minta di steril-in, dan bla bla bla.

semoga potret 'dunia pelayanan' di negeri ini bisa berubah ke arah yang lebih baik. engga ada yang engga mungkin selama kita mau dan mulai dari diri sendiri.






naik citilink

sudah direncanakan jauh hari sebelumnya...

  
tanggal 9 november lalu, saya dan istri pergi ke situbondo untuk menghadiri pernikahan ade saya di sana. untuk perjalanan berangkat, saya menggunakan maskapai citilink cgk - sub. gratis looh, hanya tinggal bayar airport tax ajah hehe. semua karena poin keanggotaan gff saya yang masih cukup untuk ditukarkan dengan tiket gratis citilink ke surabaya untuk dua orang. kalau ditukar dengan tiket gratis garuda, engga cukup hehe..


dan dihari yang ditentukan, akhirnya kami berangkat juga ke bandara dengan menggunakan bus damri. nyantai banget kami berangkat 'berpetualang' saat itu, hanya dengan satu buah ransel yang saya kenakan, dan satu buah tas tangan yang dibawa istri, kami berangkat. sampai di bandara, proses check in sangat cepat, karena memang tak ada bagasi. 

kali ketiga berada di ruang tunggu 1C bandara soetta. pertama, dengan menggunakan maskapai airasia ke jogja awal-awal kami menikah. kali kedua ke surabaya dengan maskapai citilink, namun dengan livery yang lama. sempat nyasar ke denpasar, karen di surabaya sedang cuaca buruk saat itu. nah ini kali ketiga, dengan maskapai citilink new livery, dengan corak hijau dan kuning sebagai ikonnya. sangat segar..


sempat delay 30 menit, namun saat boarding disuguhi dengan pemandangan yang luar biasa. airbus A320 di depan mata.. woaaw, kejutan nih. kirain masih dapet yang boeing lama peninggalan maskapai induknya. jajaran pesawat baru citilink memang didominasi oleh pesawat keluaran airbus. sampai saat ini, terdapat 24 airbus, dan 4 boeing. mungkin sisa-sisa boeing digunakan untuk menerbangi bandara kecil, seperti bandara abdurrahman saleh di malang.

take off dan landing sangat smooth. selain faktor keahlian 'sang pengemudi', juga dipengaruhi pesawat yang baru hehe.. interior sangat menawan, khas airbus. deru mesin pesawat juga terdengar sangat lembut. 


walo maskapai berkonsep low cost carrier, namun dari segi pelayanan sudah cukup bagus. keramahan mugari dan mugara-nya engga kalah dengan maskapai berkonsep full service. untuk penerbangan jarak pendek mah, sangat simpel. apalagi dapet bagasi gratis 20 kg. wuoow.. dua kali menggunakan maskapai ini, belum menemukan hal yang sangat mengecewakan seperti pernah saya alami ketika menggunakan maskapai yang gulung tikar tahun ini.






Rabu, 13 November 2013

ngaku "dosa"

daripada di pendem, ngaku sajalah..

nama saya dalam huruf jawa, barusan belajar dan mengingat lagi.
ada yang masih bisa menulis dengan tulisan jawa?


dahulu kala, beberapa tahun setelah tinggal di jakarta, saya pernah kehilangan banyak sekali kosa kata dalam bahasa jawa, terutama yang kromo inggil. seperti kita tau, dalam tata bahasa jawa, ada tiga tingkatan penggunaannya (cmiiw). ada 'ngoko', 'kromo', dan 'kromo inggil'. ngoko memiliki tingkat bahasa yang paling rendah dimana sering digunakan dalam percakapan sehari-hari. biasanya digunakan pada tingkat usia yang sama. misal percakapan antara saya dengan teman-teman saya. kromo digunakan bila kita bercakap dengan orang yang sedikit lebih tua. sedang kromo inggil, merupakan tingkatan yang paling tinggi, dimana sering digunakan kepada orang yang lebih tua atau kepada orang yang dihormati.

nah, suatu tahun dalam tahun-tahun dimana saya menghabiskan hidup di jakarta, saya pernah 'kehilangan' kosa kata untuk tingkat bahasa yang paling tinggi, kromo inggil. sampai saya memutuskan untuk menggunakan bahasa indonesia saat menghubungi orang tua. merasa janggal dan aneh siy hehe. lha mau gimana lagi, kadang untuk mengungkapkan satu kata saja, harus memikirkan apa bahasa kromo inggil-nya. kalau cuma sebentar dan engga ngabisin waktu siy engga apa-apa. tapi kalau 'telmi' alias telat mikirnya, keburu ditutup dah telponnya.

pernah juga saat ngobrol dengan pakde yang sekarang udah 'seda' (meninggal dunia). "lha emang saiki wis umur piro?" (lha memang sekarang udah umur berapa?) tanya pakde. "sampun kalih doso sekawan, pakde!" jawab saya tegas haha. "ketok lek wis ilang jowo-ne, ora ono istilah kalih doso sekawan!" (kelihatan kalau sudah hilang bahasa jawa-nya, tidak ada istilah kalih doso sekawan?) hah?? masa toh..

saya menjawab dengan bahasa jawa yang tegas karena pakde pernah ngajar bahasa jawa, kesenian, dan terakhir sebagai kepala sekolah. sempat kaget juga, ko bisa salah? dua puluh dalam bahasa jawa 'kalih doso' sedangkan empat dalam bahasa jawa 'sekawan', kalau dua puluh empat kan berarti = kalih doso sekawan, pikir saya. 

dan ternyata memang salah, yang benar adalah 'sekawan likur'. 'likur' dalam bahasa jawa adalah penyebutan untuk angka di atas dua puluh. dengan menambahkan satu kata angka sebelumnya dan ditambah likur, maka jadinya akan seperti ini : 21, 22, 23... selikur, kalih likur, tigo likur, dst. bahasa ngoko, kromo, dan kromo inggil menggunakan kata itu dalam penyebutan angka di atas dua puluh sampai dua puluh sembilan.

sejak saat itu, saya bertekad untuk mengingat-ingat kembali kosakata-kosakata bahasa ibu saya, bahasa jawa, terutama yang kromo inggil. sedikit demi sedikit, saat ini saya sudah menggunakan bahasa halus tersebut saat menghubungi orang tua dengan telepon. namun untuk status gtalk teman satu ini, yang seringnya pake bahasa jawa yang sangat halus, beberapa kosakata masih membuat saya engga mudeng hehehe.. maklumlah, wong malang vs tiyang solo hehe, bukan langit dan bumi lagi bedanya. haha, ampun mas widhi..

saya tidak mau menghilangkan bahasa itu dalam diri saya. bahasa menunjukkan eksistensi suatu kelompok. bila kelompok tersebut sudah tidak menggunakannya lagi, maka bisa jadi bahasa itu akan punah. saya pengen bahasa jawa tetap eksis seperti bahasa arab atau bahasa inggris, yang tidak punah selama ribuan tahun.

smoga..




Kamis, 07 November 2013

setelah dipuji

masih tentang commuterline..


pada tulisan sebelumnya, pujian dan acungan jempol buat layanan commuter yang sudah lumayan bagus. namun demikian, ada kalanya bahwa layanan baik itu terkendala oleh bebera hal. diantaranya adalah bila ada kejadian 'halang rintang', begitu jajaran kai menyebutnya.

dan kemaren ada kejadian halang rintang disaat jam pulang kerja. saya sudah bangga dapat krl dengan jadwal jam 17.05 dari juanda, dari biasanya selalu dapat yang jam 17.19. whuoo.. setelah kereta datang, hmm.. jalannya ko rada aneh. pelan dan sangat pelan. dan lebih parahnya lagi, ketika sampai di manggarai ditahan lebih dari 1/2 jam. dari sana dapat informasi bahwa terjadi halang rintang di perlintasan cipinang. 

dari percakapan beberapa orang yang saya dengar, halang rintang berupa kereta yang menabrak mobil di perlintasan cipinang. wew. semua kereta dari dan ke arah bekasi mengalami keterlambatan. baik krl maupun kereta jarak jauh. krl penuh sesak, bahkan untuk bernafas pun susah. mungkin satu gerbong berisi 300 manusia lebih. sangat padat!!

setelah dipersilakan jalan dari manggarai, perasaan sedikit lebih lega. akhirnya jalan juga. di luar sana, banyak calon penumpang tujuan bekasi yang tidak terangkut. di tengah perjalanan, sebelum sampai di stasiun jatinegara, krl ditahan lagi. wow.. walau tidak selama yang di manggarai, namun lebih 'mengerikan'. cuz kondisi pintu krl dalam keadaan tertutup, dan untuk bernafas jauh lebih susah. mau engga mau harus turun di jatinegara. karena waktu sudah menunjukkan jam 18.25, belum sholat magrib.

15 menit berlalu, akhirnya sampai di jatinegara. keputusan sudah bulat, turun dan sholat di mushola dekat stasiun. selesai sholat, saya memilih untuk menggunakan angkot untuk bisa sampai rumah.

smoga hari ini keadaan sudah normal kembali.. amin.





 

Selasa, 05 November 2013

resmi jadi roker

setelah mengingat, memperhatikan, menimbang..


dan akhirnya memutuskan untuk menggunakan commuterline sebagai sarana transportasi yang dapat diandalkan untuk berangkat dan pulang kerja. kartu multitrip udah dibeli, makin sah saja menjadi anggota rombongan kereta atau roker.

berangkat kerja lebih sering untuk transit di stasiun jatinegara, dan lanjut ke arah senen. dari stasiun senen tinggal jalan kaki untuk sampai di kantor. dulu sering mangap kalau denger cerita pak firman, teman seruangan saat masih di bagian perbendaharaan, bahwa beliau jalan kaki dari stasiun senen ke kantor. sekarang pas saya alami sendiri, ternyata jauh lebih nyaman. itungan olah raga pagi hehe.

ada hal yang membuat saya pindah dari sebelumnya turun di stasiun gondangdia menjadi turun di stasiun senen. karena suatu hari, saya engga dapat kopaja P20 untuk sampai kantor, yang menyebabkan saya terlambat absen, 7.31 am hehe. nyesek juga dapat absen jam segitu karena harus mengganti 30 menit saat pulang kerja sore harinya. dari kejadian itu, saya mencoba 'rute' baru, yakni transit di jatinegara dan lanjut ke stasiun senen. sampai sekarang dah..

nah untuk pulang kerjanya, saya lebih sering naik dari stasiun juanda. tidak ada transit, dan pada saat naik kereta masih dalam keadaan 'kosong'. untuk tujuan bekasi, kereta dimana saya ikut naik di dalamnya, menurut saya tidak sepenuh tujuan depok/bogor.

pelayanan kereta sekarang jauh lebih bagus. selain itu harganya juga sangat terjangkau. transportasi bebas macet ini, sudah dilengkapi dengan sarana informasi/pemberitahuan ketika kereta akan memasuki stasiun, sehingga bagi yang pertama kali naik kereta, tidak akan kebingungan lagi. semoga, pelayanan akan dipertahankan atau malah ditingkatkan..




tahun baru Islam

marlin dan keluarga mengucapkan selamat tahun baru Islam, 1435 hijriyah..


semoga kita diberikan keistiqomahan untuk dapat melanjutkan dan meningkatkan hal-hal positiv yang telah kita capai di tahun lalu, serta dapat pula untuk mengurangi/meninggalkan hal negativ yang pernah kita lakukan. tentunya, dengan masih diberikan kesempatan umur sampai dengan saat ini, rasa syukur yang tak terhingga kiranya tetap kita jaga dan kita tingkatkan. insya Alloh..

tidak ada acara khusus untuk memperingati tahun baru Islam yang jatuh pada hari kemaren. malah cape antar saudara yang datang dari jawa hehe.. antar belanja-belanja, antar ke sana dan kemari, dan terakhir antar ke stasiun gambir.

berkenaan dengan tahun baru Islam, ada cerita konyol dari sebuah pengajian. terdengarlah percakapan antara ustad dengan beberapa jama'ah pengajiannya.
"ustad, ko kalau tahun baru Islam diperingatinnya berbeda?"
"berbeda gimana maksudnya?"
"yaa beda aja, kalau tahun baru yang lain kan diperingatinnya dengan meriah, pesta kembang api, dan tiup terompet.."
"hehe.., gitu ya? mo tau kenapa?"
"iya dong.."
"mo tau aja apa mo tau banget?!"
"iisssshhh.."
"kalau tahun baru Islam diperingatin dengan tiup terompet seperti peringatan tahun baru yang lain, nanti malaikat Isrofil yang bantu tiup terompetnya.. kiamat dah!"
"oooo..."

benar atau tidaknya cerita ini, tapi saya pernah mendengarnya. hehe..

yang jelas, met tahun baru Islam.


-----------------------------------------
gambar diambil dari ibnuabbaskendari.files.wordpress.com






Jumat, 01 November 2013

bila kehilangan..

bila kita kehilangan orang tua, pasangan, saudara, teman, atau siapapun..

sudah seharusnyalah dengan bijak kita bersikap untuk mengihlaskannya. kehilangan dengan bentuk apapun. dalam agama kita, diajarkan konsep "inna lillahi wa inna ilaihi raajiun", bahwa semua berasal dari Alloh, dan semua pasti akan kembali kepada-Nya. pasti hukumnya, baik asal kejadian maupun tempat kembalinya.


setahun yang lalu masih bersama dan dapat dengan maksimal berbakti kepada orang tua kita, bulan lalu masih sempat bercerita dan bercanda dengan saudara kita, minggu lalu masih dapat menikmati kebersamaan dengan teman-teman kita.. mungkin hari ini semua sudah tidak seperti tahun lalu, bulan lalu, atau minggu lalu. hari ini kita sudah tidak bersama-sama lagi dengan mereka.

sedih memang, sangat sedih bila semua itu terjadi. namun, sedih yang sewajarnya saja, jangan sampai berlebihan, apalagi sampai meratap, menyalahkan diri sendiri, ngambeg makan, dan hal negativ yang lain. mempunyai perasaan sedih itu sangat manusiawi, kodrat manusia memang seperti itu, merasa sedih bila kehilangan. 

apabila dari awal kita menyadari bahwa apa yang kita 'miliki' saat ini hanyalah titipan dari-Nya, dan saat ini apa yang dititipkan itu diambil oleh pemiliknya, maka kita akan lebih bisa untuk memanajemen rasa sedih kita. hanya titipan, bukan sebenar-benarnya milik kita. ibarat kita bertemu dengan seseorang di suatu siang di sebuah toilet. karena kita membawa tas yang cukup berat, maka kita titipkan kepada petugas toilet. selesai melaksanakan hajat, maka kita ambil lagi tas yang kita titip tadi.. petugas toilet hanya petugas toilet, bukan yang punya tas..

orang tua, pasangan, saudara, teman, dan semuanya yang mengisi hari-hari kita, mereka yang kita cintai adalah 'titipan' Alloh. mereka berada di sekitar kita pasti karena-Nya pula. tak beda dengan kita, mereka juga pernah dan akan merasakan meninggalkan atau ditinggalkan... yang sejati kita punyai adalah tabungan amal sholeh kita, yang akan menjadi teman sejati dikemudian hari.

bila benar kita mencintai mereka, doakan saja. masih ingat kan apa yang pernah diajarkan oleh Rasululloh saw tentang dahsyatnya doa kita bagi mereka yang kita cintai karena Alloh? hadits Rasululloh saw :
"Doa seorang muslim untuk saudaranya (sesama muslim) tanpa diketahui olehnya adalah doa mustajabah. Di atas kepalanya (orang yang berdoa) ada malaikat yang telah diutus. Sehingga setiap kali dia mendoakan kebaikan untuk saudaranya, maka malaikat yang diutus tersebut akan mengucapkan, 'Amin dan kamu juga akan mendapatkan seperti itu' "

subhanalloh.. indah betul agama ini. merinding saya membacanya. yok! selepas sholat yang lima plus sholat-sholat sunnah lainnya, jangan ragu-ragu untuk selalu menyelipkan doa untuk orang tua, pasangan, saudara, teman, atau siapapun yang kita cintai karena Alloh. doakan mereka dengan kebaikan, walau mereka tidak mengetahui bahwa kita mendoakannya. doa itu langsung diaminkan oleh para malaikat, dan malaikan pun mendoakan kita agar mendapatkan seperti apa yang kita doakan untuk orang tua, pasangan, saudara, teman, atau siapapun. daripada doa kita hanya untuk kita sendiri, belum tentu Alloh mengijabahnya. 

doa, sebagai wujud cinta kita yang tulus pada mereka.. 
bukan materi atau semacamnya.

-------------

ilustrasi dari www.alquranclasses.com






Rabu, 30 Oktober 2013

jadi guru les

ini bukan cerita saya, tapi tentang cerita isteri tercinta saya hehe

setelah memutuskan untuk tidak melanjutkan mengajar di sebuah SDIT, dia full di rumah dengan bermacam kerjaan rumah tangga. mulai dari nyuci, gosok baju, ngepel, masak, dan kerjaan berat yang lain. dengan kerjaan sebanyak itu, masih ditambah satu lagi kerjaan yang lumayan menguras tenaga dan pikiran tentunya, menjadi guru les..

sebenarnya kalau dia mau, pengalaman dari satu sisi terakhir itu saja sudah bisa menjadi berjudul-judul tulisan. tapi mungkin memang ga ada waktu, dan belum menjadi kebiasaan dalam menceritakan pengalaman sehari-hari dalam bentuk tulisan, saya malah yang pengen menuliskannya. yang saya dengar dari cerita-cerita dia juga sih. hehe

awalnya, saat dia memutuskan untuk tidak melanjutkan mengajar, seluruh siswa yang dia ajar di kelas 4 terkejut, menangis dan memeluknya. mereka tak percaya secepat itu akan berpisah. iya, sangat cepat. seinget saya, dia mengajar di sana hanya 1,5 semester saja. 0,5 semester di awal, hanya sebagai masa percobaan, sedang satu semester berikutnya, sudah dipercaya sebaga wali kelas 4.

bukan hanya mereka yang terkejut, sebagian dari walimurid juga tidak jauh berbeda. ada yang saya baca sampai shock mengetahui kenyataan itu, yang mereka sampaikan melalui wa ke istri saya. yang lucu adalah, salah satu siswa, dimas namanya.. menurut cerita istri, dia memang rada bandel dan cuek, tapi pinter juga. saat sudah di rumah, dia murung.. setelah didesak oleh bundanya, barulah dia bilang bahwa miss niken resign. "miss niken memang sering marah ke aku, tapi itu karena aku yang salah..." begitu isteri saya cerita, setelah ditelpon bunda dimas..

karena hubungan psikologis tersebut, bunda dimas memutuskan untuk 'menyekolahkan' ekstra di rumah. bukan hanya dimas, tapi adenya dimas, syufa, juga dua orang teman dimas yang lain, adhan dan resky. "bukan pelajaran sekolah aja ya miss, tapi kami pengen dididik budi pekertinya juga.." pinta para bunda. menurut para bunda, anak-anak mereka ada perubahan sikap setelah isteri saya memberikan sentuhan dengan cara yang berbeda. 



ditempat penjual ikan, sempat main dengan kura-kura.

dan untuk pelajaran pertama, mereka diajak ke tempat penjual ikan. mereka beli ikan koi, masing-masing anak diberi tanggung jawab satu ekor. dituntut untuk memelihara, memberi makan, dan lain-lain tentang perikanan. 
pelajaran kedua, mereka pernah diajarin naik angkot. bukan apa siy, kebiasaan diantar oleh supir mengurangi rasa kemandirian mereka. selain itu, memupuk rasa keberanian juga pada diri mereka.

pelajaran sekolah juga diajarkan.. malah setelah berjalan sampai dengan sekarang, itu yang lebih diperhatikan oleh para bunda. yaa, tak apa lah orientasi sedikit berubah. tapi kasian juga istri saya jadi mikir apa yang harus diajarkan besok. konsepkan soal buat dimas dan kawan-kawan, serta soal khusus buat syufa. syufa sekolah di labs school jakarta.
benar-benar istri yang hebat!

dia sempat down juga ketika anak-anak itu harus remedial untuk beberapa matapelajaran. ko bisa-bisanya gitu. dari hal ini dia lebih menggiatkan belajar mereka. tidak ada waktu main bola lagi selepas les. dari awal pertemuan hanya diisi dengan pelajaran dan pelajaran.. dan  hasilnya, nilai midtest mereka tidak mengecewakan.

sebagai hadiah dan untuk menghibur, istri mengajak jalan-jalan mereka pada suatu hari sabtu. rencana awal ke planetarium taman ismail marzuki, aseekk.. secara belum pernah ke sana. pengen tau juga gimana rasanya melihat bintang dengan teropong raksasa. pas udah sampai di pintu masuk, ada informasi dari petugas parkir bahwa planetarium lagi rusak, dan tidak ada kunjungan untuk hari itu. segera saya putar arah, dan menuju ke tempat yang sama sekali tidak direncanakan, teater imax taman mini indonesia indah (tmii). alhamdulillah-nya, engga terlalu macet perjalanan ke tmii pagi itu.




dari kanan : niken, dimas, resky, adhan, syufa

hampir jam 11.00 kami sudah smpai di tmii, dan perlu memutar untuk bisa sampai ke wahana keong mas dimana teater imax diputar. istri dan anak-anak saya minta turun terlebih dahulu. sementara saya memarkirkan kendaraan, mereka mencari informasi tentang jadwal dan film apa yang diputar, sekalian membeli tiket masuknya. 

ketika memasuki arena teater, wow.. sudah banyak calon penonton yang duduk manis di sana. berbeda dengan saat pertama kali saya ke teater ini dengan dua keluarga teman dekat saya beserta anak-anaknya setahun yang lalu, tidak seramai ini. 

untuk filmnya, saya lebih puas dengan yang ini. pertama ke sini, tayangan bisa lah ditonton dengan tv biasa, engga harus ke imax karena efek melayang-layangnya engga ada sama sekali. dan film yang diputar untuk kali kedua saya ke sini, wow banget.. kami dibawa untuk jalan-jalan, serasa terbang melayang, serasa naik kendaraan darat dan melaju kencang, dibawa miring ke kanan dan ke kiri, hampir menabrak tebing, hampir jatuh ke jurang, hehe. norak ya? iya!

yang kurang menurut saya adalah filmnya sudah lumayan jadul. jaman soeharto. jadi orang dan potongannya terlihat sangat jadul. mungkin yang beradegan anak-anak di sana udah pada punya anak sekarang hehe. mbok ya diupdate to pak.. pak. biar asik gitu nontonnya. sayang loh punya fasilitas sebegitu bagusnya, perawatan terutama kontain utama malah gitu-gitu aja. hadeuh..

selepas menonton tayangan selama hampir 1 jam, kami segera keluar dari area tmii. setingannya siy makan siang. 
"mau makan bakso?" tanya istri saya pada mereka. 
"mau.. mau.." jawab mereka kompak. 
sepanjang perjalanan ditanyain 
"syufa mau bakso urat atau biasa?
"dimas pakai mie putih apa mie kuning?
"siapa yang doyan pedas?" 
"selepas nge-bakso, ada es podengnya yang mak nyus looh hehe..
"bla bla bla.."
dan sampai ada pertanyaan ini :
"belum sampai ya miss? ko lama banget!!"
iya, jalanan cukup macet kearah bakso erik matraman siang itu.

selama di jakarta, baru di sana saya merasakan bakso yang benar-benar bakso yang sebenarnya haha.. penjualnya berani ngejamin kalau itu terbuat dari daging sapi murni dengan sedikit campuran tepung. rasanya? engga usah ditanyakan lagi. sebagai penutup, ada es podeng yang ngangenin banget. saya sangat suka!

---------------------

psstt : ini bukan les biasa, hehe!





Selasa, 29 Oktober 2013

galau

ada tweet saat hati sedang galau :


@salimafillah : "hidup terlalu berharga kalau hanya untuk mencari ridha manusia; pun terlalu pendek kalau hanya untuk menyenangkan diri kita. cukup Alloh saja.

lalu ada sebuah kata bijak, mmm saya juga kurang tau apakah dasarnya dari hadits Rasululloh saw atau bukan :
"bila kita mulai merasa untuk membenci saudara kita, teman kita, tetangga kita, atau siapapun, maka memperbanyak mengingat kebaikannya akan memudarkan rasa itu"

jadi selalu berhusnudzon dengan orang lain.. engga ada ruginya ko. malah hati akan menjadi tenang. insya Alloh engga akan galau lagi.

-----------------------------
gambar dari bytescode.files.wordpress.com




Kamis, 17 Oktober 2013

...

pengen jalan jauh.. jauh, jaaauuuhh. 
lagi pengen jalan-jalan. 
menemukan hal yang baru.


terbuai dengan kondisi yang nyaman, kadang malah melalaikan.
lalai dari segala hal yang belum pernah terpikirkan sebelumnya.

dan apabila kesempatan itu tiba, adakah disana yang menerima?

------------------------------
gambar dari fifyazman.files.wordpress.com




 

Kamis, 10 Oktober 2013

3 gelas susu setiap hari

ada konsumsi wajib bagi saya, hampir dua minggu terakhir..

susu.. iya susu, hehe. biasa aja siy sebenarnya. semua berawal ketika istri 'mempermasalahkan' tambah kurusnya badan saya selepas ramadhan berakhir. gunung perut makin rata, dan pipi jadi lebih sedikit tirus. pas saya ngaca, dan membandingkan dengan foto-foto lama, emang benar adanya. pas timbang badan, memang lebih ringan daripada sebelum ramadhan. celana jadi sedikit longgar, kaos yang dulu kekecilan jadi ngepas.


sebenarnya saya tidak masalah dengan meletusnya gunung perut, karena yang saya rasakan adalah tambah entengnya badan untuk digunakan beraktivitas. tidak mengalami kesulitan untuk sekedar membungkukkan badan, saat mengenakan kaus kaki. karena biasanya 'dia' menjadi pengganjal saat saya membungkukkan badan. engga enak banget rasanya.

namun untuk pipi yang tampak tirus, saya ko jadi ikutan untuk mempermasalahkannya. hehe.. iya ya, tirus banget. pengen lebih sedikit tembem. 

oke!

pola makan saya sedikit berubah selama ramadhan. sahur kadang beberapa hari pernah hanya dengan beberapa potong buah dan dua atau tiga gelas air putih. sudah kenyang! mungkin pola makan itu masih terbawa sampai sekarang. jadinya sedikit makan dan kenyanglah sudah. dulu, saya nyemil gorengan, atau buah, atau apalah, selepasnya masih bisa makan nasi. dan sekarang kalau dipraktikkan, sudah kenyang duluan karena cemilannya.

belakangan, selepas makan malam saya dikasi segelas susu plain fris*an flag atau ind*milk. gantian diantara dua merek itu. saya suka susu plain atau tanpa rasa merek pabrikan, tapi kalau yang susu segar malah engga terlalu suka. susu coklat, apalagi. yang plain aja enak apalagi yang rasa, cokelat lagi hehe. 

sebelum tidur dikasi satu gelas lagi, wow dengan senang hati ayang.. selepas mandi pagi, eh dikasi lagi. berasa jadi orang kaya. loh ko gitu? heem, di kampung saya saat saya masih kecil, jarang orang minum susu. hanya orang-orang tertentu saja yang meminumnya sebagai bagian dari penerapan pola makan 4 sehat 5 sempurna.

kadang terlontar candaan dari saya, ngepasin momen idul adha yang minggu depan kita rayakan.. "ini proses penggemukan, biar nanti harganya lebih mahal yak kalau dijual pas hari raya kurban?" hehe.


--------------
ilustrasi dari donykng.blogdetik.com


3 hari bersama commuterline

pikiran kemrungsung..

menunggu 32 yang tak kunjung datang di depan gang. padahal udah sepuluh menit berlalu. makin siang tentunya akan semakin macet di tengah perjalanan. akhirnya mutusin jalan ke depan, jl.i gusti ngurah rai dengan menyusuri gang delima.

keluar di ujung gang delima, terlihat kemacetan yang menggila di sana-sini. motor dan mobil berlomba mencari celah untuk sedikit bergerak maju. hmm.. bisa seperti ini? pikir saya.

"BRAAKK!!"



terdengar sebuah benturan yang sangat kencang, di depan saya. belum terlihat jelas apa yang terjadi, karena mata saya tertutup oleh banyaknya kendaraan. palingan juga tabrakan. semakin melangkah maju, terlihat pengendara motor dengan jaket army memutar balik arah motornya di depan crv baru. berhenti di samping pintu pengemudi crv, dan terlihat memaki sang sopir. kemudian dia bergerak sedikit maju, tidak jauh karena kondisi macet pagi itu. 

dengan membawa pentungan yang tidak begitu besar, sopir crv tadi mendekati pengendara motor. "buk.. buk.." dua kali pentungan mengenai punggung pengendara motor. 
"dia menggebrak mobil saya". ada usaha untuk melawan, namun banyak yang melerai. suara klakson kendaraan menambah gaduh suasana pagi dan suasana hati. 

menerobos kendaraan yang 'parkir' di jalanan, menyeberangi jl.i gusti ngurah rai. terlihat kendaraan polisi sudah berjajar di sana. saya makin bertanya-tanya, ada apa gerangan yang terjadi. sejenak, saya memutuskan untuk naik commuterline (cl), karena sepertinya jauh lebih lancar, walau mungkin akan lebih berjejal bak sarden hehe.

pengalaman naik cl selama diklat minggu sebelumnya, sudah membuat saya lebih tau bagaimana caranya untuk menggunakan moda transportasi masal itu. membeli tiket buaran-gondangdia seharga Rp2.000,- dan uang jaminan pengembalian tiket seharga Rp5.000,-, setelah taping di pintu masuk, menunggu di peron arah jatinegara. 

dua orang ngobrol di depan saya tentang kemacetan pagi ini. keduanya juga 'korban' kemacetan ternyata. maksud saya adalah, mereka sebenarnya setiap hari menggunakan transportasi lain, namun karena kondisi hari ini yang tidak memungkinkan, beralih juga ke cl.

mendengar obrolan mereka, ternyata hari itu ada penutupan jalan untuk keperluan eksekusi lahan yang diduduki oleh orang etnis tertentu di pinggiran jalan i gusti ngurah rai. setau saya, eksekusi sebelumnya gagal. bahkan halte transjakarta di buaran menjadi korban, hangus dibakar semalam.

cl pertama datang, terlihat penuh sesak! saya memutuskan untuk tidak naik cl yang pertama ini. karena berdasarkan pengumuman, cl berikutnya sudah berada di cakung, dua stasiun sebelum stasiun buaran. terlihat seorang bapak paruh baya di hadapan saya, dengan menenteng tas ranselnya memaksa masuk kedalam cl dengan berjalan mundur, padahal pintu cl sudah akan ditutup. saya baru tahu kalau ada ganjalan atas pintu cl, maka pintu akan kembali terbuka. dan ganjalan pagi itu adalah tangan beserta tas ransel bapak paruh baya tersebut. badan sudah di dalam cl, sedang tangan dan tas masih di luar. terjepit untuk beberapa saat, akhirnya pintu itu kembali terbuka. huft..

pulangnya, saya kembali naik cl untuk menghindari kemungkinan masih macetnya jalan yang memperlama saya sampai rumah. hari-hari berikutnya sampai dengan hari ini, saya masih menggunakan cl untuk berangkat dan pulang kerja. namun niat pulang kerja nanti balik menggunakan angkot gagal, karena tadi pagi saat turun di stasiun gondangdia saya lupa untuk meng-uangkan kembali jaminan tiket. hwaa..

saya jadi tau kenapa selalu ada cerita bagi para 'roker' alias rombongan kereta setiap harinya. selalu ada kejadian yang lain dari hari ke hari. dan dua kejadian saat berangkat bekerja di atas, cukuplah menjadi cerita saya hari itu.