Rabu, 30 Oktober 2013

jadi guru les

ini bukan cerita saya, tapi tentang cerita isteri tercinta saya hehe

setelah memutuskan untuk tidak melanjutkan mengajar di sebuah SDIT, dia full di rumah dengan bermacam kerjaan rumah tangga. mulai dari nyuci, gosok baju, ngepel, masak, dan kerjaan berat yang lain. dengan kerjaan sebanyak itu, masih ditambah satu lagi kerjaan yang lumayan menguras tenaga dan pikiran tentunya, menjadi guru les..

sebenarnya kalau dia mau, pengalaman dari satu sisi terakhir itu saja sudah bisa menjadi berjudul-judul tulisan. tapi mungkin memang ga ada waktu, dan belum menjadi kebiasaan dalam menceritakan pengalaman sehari-hari dalam bentuk tulisan, saya malah yang pengen menuliskannya. yang saya dengar dari cerita-cerita dia juga sih. hehe

awalnya, saat dia memutuskan untuk tidak melanjutkan mengajar, seluruh siswa yang dia ajar di kelas 4 terkejut, menangis dan memeluknya. mereka tak percaya secepat itu akan berpisah. iya, sangat cepat. seinget saya, dia mengajar di sana hanya 1,5 semester saja. 0,5 semester di awal, hanya sebagai masa percobaan, sedang satu semester berikutnya, sudah dipercaya sebaga wali kelas 4.

bukan hanya mereka yang terkejut, sebagian dari walimurid juga tidak jauh berbeda. ada yang saya baca sampai shock mengetahui kenyataan itu, yang mereka sampaikan melalui wa ke istri saya. yang lucu adalah, salah satu siswa, dimas namanya.. menurut cerita istri, dia memang rada bandel dan cuek, tapi pinter juga. saat sudah di rumah, dia murung.. setelah didesak oleh bundanya, barulah dia bilang bahwa miss niken resign. "miss niken memang sering marah ke aku, tapi itu karena aku yang salah..." begitu isteri saya cerita, setelah ditelpon bunda dimas..

karena hubungan psikologis tersebut, bunda dimas memutuskan untuk 'menyekolahkan' ekstra di rumah. bukan hanya dimas, tapi adenya dimas, syufa, juga dua orang teman dimas yang lain, adhan dan resky. "bukan pelajaran sekolah aja ya miss, tapi kami pengen dididik budi pekertinya juga.." pinta para bunda. menurut para bunda, anak-anak mereka ada perubahan sikap setelah isteri saya memberikan sentuhan dengan cara yang berbeda. 



ditempat penjual ikan, sempat main dengan kura-kura.

dan untuk pelajaran pertama, mereka diajak ke tempat penjual ikan. mereka beli ikan koi, masing-masing anak diberi tanggung jawab satu ekor. dituntut untuk memelihara, memberi makan, dan lain-lain tentang perikanan. 
pelajaran kedua, mereka pernah diajarin naik angkot. bukan apa siy, kebiasaan diantar oleh supir mengurangi rasa kemandirian mereka. selain itu, memupuk rasa keberanian juga pada diri mereka.

pelajaran sekolah juga diajarkan.. malah setelah berjalan sampai dengan sekarang, itu yang lebih diperhatikan oleh para bunda. yaa, tak apa lah orientasi sedikit berubah. tapi kasian juga istri saya jadi mikir apa yang harus diajarkan besok. konsepkan soal buat dimas dan kawan-kawan, serta soal khusus buat syufa. syufa sekolah di labs school jakarta.
benar-benar istri yang hebat!

dia sempat down juga ketika anak-anak itu harus remedial untuk beberapa matapelajaran. ko bisa-bisanya gitu. dari hal ini dia lebih menggiatkan belajar mereka. tidak ada waktu main bola lagi selepas les. dari awal pertemuan hanya diisi dengan pelajaran dan pelajaran.. dan  hasilnya, nilai midtest mereka tidak mengecewakan.

sebagai hadiah dan untuk menghibur, istri mengajak jalan-jalan mereka pada suatu hari sabtu. rencana awal ke planetarium taman ismail marzuki, aseekk.. secara belum pernah ke sana. pengen tau juga gimana rasanya melihat bintang dengan teropong raksasa. pas udah sampai di pintu masuk, ada informasi dari petugas parkir bahwa planetarium lagi rusak, dan tidak ada kunjungan untuk hari itu. segera saya putar arah, dan menuju ke tempat yang sama sekali tidak direncanakan, teater imax taman mini indonesia indah (tmii). alhamdulillah-nya, engga terlalu macet perjalanan ke tmii pagi itu.




dari kanan : niken, dimas, resky, adhan, syufa

hampir jam 11.00 kami sudah smpai di tmii, dan perlu memutar untuk bisa sampai ke wahana keong mas dimana teater imax diputar. istri dan anak-anak saya minta turun terlebih dahulu. sementara saya memarkirkan kendaraan, mereka mencari informasi tentang jadwal dan film apa yang diputar, sekalian membeli tiket masuknya. 

ketika memasuki arena teater, wow.. sudah banyak calon penonton yang duduk manis di sana. berbeda dengan saat pertama kali saya ke teater ini dengan dua keluarga teman dekat saya beserta anak-anaknya setahun yang lalu, tidak seramai ini. 

untuk filmnya, saya lebih puas dengan yang ini. pertama ke sini, tayangan bisa lah ditonton dengan tv biasa, engga harus ke imax karena efek melayang-layangnya engga ada sama sekali. dan film yang diputar untuk kali kedua saya ke sini, wow banget.. kami dibawa untuk jalan-jalan, serasa terbang melayang, serasa naik kendaraan darat dan melaju kencang, dibawa miring ke kanan dan ke kiri, hampir menabrak tebing, hampir jatuh ke jurang, hehe. norak ya? iya!

yang kurang menurut saya adalah filmnya sudah lumayan jadul. jaman soeharto. jadi orang dan potongannya terlihat sangat jadul. mungkin yang beradegan anak-anak di sana udah pada punya anak sekarang hehe. mbok ya diupdate to pak.. pak. biar asik gitu nontonnya. sayang loh punya fasilitas sebegitu bagusnya, perawatan terutama kontain utama malah gitu-gitu aja. hadeuh..

selepas menonton tayangan selama hampir 1 jam, kami segera keluar dari area tmii. setingannya siy makan siang. 
"mau makan bakso?" tanya istri saya pada mereka. 
"mau.. mau.." jawab mereka kompak. 
sepanjang perjalanan ditanyain 
"syufa mau bakso urat atau biasa?
"dimas pakai mie putih apa mie kuning?
"siapa yang doyan pedas?" 
"selepas nge-bakso, ada es podengnya yang mak nyus looh hehe..
"bla bla bla.."
dan sampai ada pertanyaan ini :
"belum sampai ya miss? ko lama banget!!"
iya, jalanan cukup macet kearah bakso erik matraman siang itu.

selama di jakarta, baru di sana saya merasakan bakso yang benar-benar bakso yang sebenarnya haha.. penjualnya berani ngejamin kalau itu terbuat dari daging sapi murni dengan sedikit campuran tepung. rasanya? engga usah ditanyakan lagi. sebagai penutup, ada es podeng yang ngangenin banget. saya sangat suka!

---------------------

psstt : ini bukan les biasa, hehe!





Selasa, 29 Oktober 2013

galau

ada tweet saat hati sedang galau :


@salimafillah : "hidup terlalu berharga kalau hanya untuk mencari ridha manusia; pun terlalu pendek kalau hanya untuk menyenangkan diri kita. cukup Alloh saja.

lalu ada sebuah kata bijak, mmm saya juga kurang tau apakah dasarnya dari hadits Rasululloh saw atau bukan :
"bila kita mulai merasa untuk membenci saudara kita, teman kita, tetangga kita, atau siapapun, maka memperbanyak mengingat kebaikannya akan memudarkan rasa itu"

jadi selalu berhusnudzon dengan orang lain.. engga ada ruginya ko. malah hati akan menjadi tenang. insya Alloh engga akan galau lagi.

-----------------------------
gambar dari bytescode.files.wordpress.com




Kamis, 17 Oktober 2013

...

pengen jalan jauh.. jauh, jaaauuuhh. 
lagi pengen jalan-jalan. 
menemukan hal yang baru.


terbuai dengan kondisi yang nyaman, kadang malah melalaikan.
lalai dari segala hal yang belum pernah terpikirkan sebelumnya.

dan apabila kesempatan itu tiba, adakah disana yang menerima?

------------------------------
gambar dari fifyazman.files.wordpress.com




 

Kamis, 10 Oktober 2013

3 gelas susu setiap hari

ada konsumsi wajib bagi saya, hampir dua minggu terakhir..

susu.. iya susu, hehe. biasa aja siy sebenarnya. semua berawal ketika istri 'mempermasalahkan' tambah kurusnya badan saya selepas ramadhan berakhir. gunung perut makin rata, dan pipi jadi lebih sedikit tirus. pas saya ngaca, dan membandingkan dengan foto-foto lama, emang benar adanya. pas timbang badan, memang lebih ringan daripada sebelum ramadhan. celana jadi sedikit longgar, kaos yang dulu kekecilan jadi ngepas.


sebenarnya saya tidak masalah dengan meletusnya gunung perut, karena yang saya rasakan adalah tambah entengnya badan untuk digunakan beraktivitas. tidak mengalami kesulitan untuk sekedar membungkukkan badan, saat mengenakan kaus kaki. karena biasanya 'dia' menjadi pengganjal saat saya membungkukkan badan. engga enak banget rasanya.

namun untuk pipi yang tampak tirus, saya ko jadi ikutan untuk mempermasalahkannya. hehe.. iya ya, tirus banget. pengen lebih sedikit tembem. 

oke!

pola makan saya sedikit berubah selama ramadhan. sahur kadang beberapa hari pernah hanya dengan beberapa potong buah dan dua atau tiga gelas air putih. sudah kenyang! mungkin pola makan itu masih terbawa sampai sekarang. jadinya sedikit makan dan kenyanglah sudah. dulu, saya nyemil gorengan, atau buah, atau apalah, selepasnya masih bisa makan nasi. dan sekarang kalau dipraktikkan, sudah kenyang duluan karena cemilannya.

belakangan, selepas makan malam saya dikasi segelas susu plain fris*an flag atau ind*milk. gantian diantara dua merek itu. saya suka susu plain atau tanpa rasa merek pabrikan, tapi kalau yang susu segar malah engga terlalu suka. susu coklat, apalagi. yang plain aja enak apalagi yang rasa, cokelat lagi hehe. 

sebelum tidur dikasi satu gelas lagi, wow dengan senang hati ayang.. selepas mandi pagi, eh dikasi lagi. berasa jadi orang kaya. loh ko gitu? heem, di kampung saya saat saya masih kecil, jarang orang minum susu. hanya orang-orang tertentu saja yang meminumnya sebagai bagian dari penerapan pola makan 4 sehat 5 sempurna.

kadang terlontar candaan dari saya, ngepasin momen idul adha yang minggu depan kita rayakan.. "ini proses penggemukan, biar nanti harganya lebih mahal yak kalau dijual pas hari raya kurban?" hehe.


--------------
ilustrasi dari donykng.blogdetik.com


3 hari bersama commuterline

pikiran kemrungsung..

menunggu 32 yang tak kunjung datang di depan gang. padahal udah sepuluh menit berlalu. makin siang tentunya akan semakin macet di tengah perjalanan. akhirnya mutusin jalan ke depan, jl.i gusti ngurah rai dengan menyusuri gang delima.

keluar di ujung gang delima, terlihat kemacetan yang menggila di sana-sini. motor dan mobil berlomba mencari celah untuk sedikit bergerak maju. hmm.. bisa seperti ini? pikir saya.

"BRAAKK!!"



terdengar sebuah benturan yang sangat kencang, di depan saya. belum terlihat jelas apa yang terjadi, karena mata saya tertutup oleh banyaknya kendaraan. palingan juga tabrakan. semakin melangkah maju, terlihat pengendara motor dengan jaket army memutar balik arah motornya di depan crv baru. berhenti di samping pintu pengemudi crv, dan terlihat memaki sang sopir. kemudian dia bergerak sedikit maju, tidak jauh karena kondisi macet pagi itu. 

dengan membawa pentungan yang tidak begitu besar, sopir crv tadi mendekati pengendara motor. "buk.. buk.." dua kali pentungan mengenai punggung pengendara motor. 
"dia menggebrak mobil saya". ada usaha untuk melawan, namun banyak yang melerai. suara klakson kendaraan menambah gaduh suasana pagi dan suasana hati. 

menerobos kendaraan yang 'parkir' di jalanan, menyeberangi jl.i gusti ngurah rai. terlihat kendaraan polisi sudah berjajar di sana. saya makin bertanya-tanya, ada apa gerangan yang terjadi. sejenak, saya memutuskan untuk naik commuterline (cl), karena sepertinya jauh lebih lancar, walau mungkin akan lebih berjejal bak sarden hehe.

pengalaman naik cl selama diklat minggu sebelumnya, sudah membuat saya lebih tau bagaimana caranya untuk menggunakan moda transportasi masal itu. membeli tiket buaran-gondangdia seharga Rp2.000,- dan uang jaminan pengembalian tiket seharga Rp5.000,-, setelah taping di pintu masuk, menunggu di peron arah jatinegara. 

dua orang ngobrol di depan saya tentang kemacetan pagi ini. keduanya juga 'korban' kemacetan ternyata. maksud saya adalah, mereka sebenarnya setiap hari menggunakan transportasi lain, namun karena kondisi hari ini yang tidak memungkinkan, beralih juga ke cl.

mendengar obrolan mereka, ternyata hari itu ada penutupan jalan untuk keperluan eksekusi lahan yang diduduki oleh orang etnis tertentu di pinggiran jalan i gusti ngurah rai. setau saya, eksekusi sebelumnya gagal. bahkan halte transjakarta di buaran menjadi korban, hangus dibakar semalam.

cl pertama datang, terlihat penuh sesak! saya memutuskan untuk tidak naik cl yang pertama ini. karena berdasarkan pengumuman, cl berikutnya sudah berada di cakung, dua stasiun sebelum stasiun buaran. terlihat seorang bapak paruh baya di hadapan saya, dengan menenteng tas ranselnya memaksa masuk kedalam cl dengan berjalan mundur, padahal pintu cl sudah akan ditutup. saya baru tahu kalau ada ganjalan atas pintu cl, maka pintu akan kembali terbuka. dan ganjalan pagi itu adalah tangan beserta tas ransel bapak paruh baya tersebut. badan sudah di dalam cl, sedang tangan dan tas masih di luar. terjepit untuk beberapa saat, akhirnya pintu itu kembali terbuka. huft..

pulangnya, saya kembali naik cl untuk menghindari kemungkinan masih macetnya jalan yang memperlama saya sampai rumah. hari-hari berikutnya sampai dengan hari ini, saya masih menggunakan cl untuk berangkat dan pulang kerja. namun niat pulang kerja nanti balik menggunakan angkot gagal, karena tadi pagi saat turun di stasiun gondangdia saya lupa untuk meng-uangkan kembali jaminan tiket. hwaa..

saya jadi tau kenapa selalu ada cerita bagi para 'roker' alias rombongan kereta setiap harinya. selalu ada kejadian yang lain dari hari ke hari. dan dua kejadian saat berangkat bekerja di atas, cukuplah menjadi cerita saya hari itu. 






Rabu, 09 Oktober 2013

meong, pus pus..

saling kejar bukan antara tom dan jerry.

dan!

kadang membuat percaya diri tumbuh dengan cepatnya. berkata sok akrab dan sok gaul. padahal siy engga sebegitunya. semua menghargainya. padahan engga sebegitunya juga. menjadikan diri sebagai yang baru, berbeda dengan diri yang sebelumnya ada..

dan setelahnya, dihempaskan dari ketinggian yang sangat tinggi dengan sekuat tenaga. ditambah dengan adanya gaya gravitasi bumi, makin ke bawah maka makin bergerak cepat menuju daratan.. terkoyak, dan sakit yang tak tertahankan.

mengeong untuk bersapa dengan sesamanya. namun disambut dengan cabik dan cakar.. ekor, kaki depan, kaki belakang, badan, dan kepala yang sedikit berukuran lebih besar menorehkan luka peperangan untuk mempertahankan eksistensi dan kehormatan. bekas luka itu belum kering betul, bahkan disebagian lehernya masih meneteskan darah segar.

tak ada kapas, alkohol, dan mitela untuk membalut luka-luka di badan. tak ada yang menggotongnya ke tempat perobatan. tertatih sendiri menahan rasa sakit yang amat sangat. 

pandangan yang mulai sayu. beristirahat sebentar, dan menjilat beberapa bagian tubuhnya dengan sisa tenaga yang ada. badan mulai tergetar, pandangan mata tertuju ke depan. ada sebuah harapan sang malaikat pencabut nyawa segera datang. lebih baik mati karena sudah tak dapat menahan rasa sakitnya.

sorak sorai di sebagian yang lain.
raga yang perkasa nan dicinta disanjung dipuja-puja. mengekarkan otot kaki depan dan belakang, berliuk-liuk bak binaragawan. ekor ditegakkan, kepala didongakkan. sementara yang lain hanya bisa melihatnya saja dengan penuh ketakjuban.

----

percaya diri sudah hilang. bahkan malu untuk hanya sekedar menatap dirinya dalam cermin. kesombongon tidak sebesar ukuran kepalanya.

meong, pus pus..



(gambar dari http://ternakkucing.blogspot.com)

Sabtu, 05 Oktober 2013

akrab dengan transportasi massal

masih berhubungan dengan tulisan saya sebelumnya... berhubungan dengan diklat yang saya ikuti di jl.purnawarman, yang merupakan perjalanan napak tilas saya pada diklat sebelumnya, diklat pengelolaan barang milik negara.


saat itu saya belum menikah, dan masih tinggal di daerah matraman jakarta timur. hari pertama saya diklat pengelolaan kinerja, dengan baju biru dan sweater abu-abu bergaris putih dan merah. persis sama dengan yang saya kenakan pada diklat sebelumnya. hanya bedanya, saat itu saya memakai baju putih dan berdasi. memang ketentuannya seperti itu. hehe..

naik transjakarta (tj) dari buaran, dengan harga sebelum pukul 7.00 wib, Rp2.000,-. dengan tiga kali transit yang membutuhkan tenaga ekstra untuk jalan kaki menuju trayek berikutnya. tiga kali transit.. iya tiga kali. dari rumah biasa menggunakan angkot 32, sampai perempatan buaran, jalan kaki kurang lebih 500 m menuju halte terdekat, flyover raden inten. sebelum sampai halte, udah terlihat satu tj lewat.. yahh!! dan mempercepat langkah kaki. hanya selang 15 menit ada satu lagi tj yang datang.. hmm, adem.

sampai halte flyover jatinegara, transit untuk menuju ke cawang uki, dengan menggunakan trayek tanjung priok - cililitan. dari uki, lanjut ke arah semanggi, dengan menggunakan trayek pinang ranti - pluit. tiba di semanggi, dan inilah jembatan transit terpanjang yang pernah saya lihat. kalau engga salah siy sekitar 1 km panjangnya.. jauh banget. kaki sampai pegel dibuatnya. nah dari semanggi ini, tinggal naik ke arah blok m, turun di halte masjid agung. 

dari masjid agung, saya biasa jalan kaki ke jl.purnawarman melewati kampus al-azhar, kantor pusat kementerian pekerjaan umum, dan komplek perumahan di kebayoran baru yang wow..


di hari kedua, saya ada sedikit masalah saat naik tj. baru dapat tj di halte pertama, eh mogok. di tengah pertigaan raden inten yang padat pagi itu. hmm.. dag dig dug juga. takut terlambat sampai purnawarman. galau, antara turun dan menggunakan moda transportasi yang lain, atau tetep di atas, menunggu tj bantuan. satu, dua, dan tiga kali lampu lalu lintas telah berganti warna hijau.. kalau sampai empat kali hijau belum datang juga tj bantuan, saya memutuskan untuk turun dan sambung dengan moda trasnportasi yang lain.. dan alhamdulillah sebelum lampu hijau yang keempat, terdengar suara mesin berbunyi, dan perlahan namun pasti (eeaa..) bus berjalan juga. hwaa.. saat itu, sampai purnawarman udah mendekati pukul 8.00 wib.



hari ketiga, saya mencoba untuk menggunakan komuterline.. kali ini saya harus berjalan kaki dari rumah menuju stasiun buaran, kurang lebih 1 km jaraknya. lumayan, olah raga pagi hehe. sampai di stasiun lumayan bingung, karena baru pertama kali ini naik krl dengan ketentuan baru.  harus beli tiket perjalanan berjamin. sebenarnya harga untuk tujuan buaran - sudirman hanya Rp2.000,- saja, namun untuk jaminan kartu harus dikembalikan bila tidak digunakan lagi dalam waktu seminggu, maka dikenakan uang jaminan Rp5.000,-. jadi jumlah yang saya keluarkan pagi itu adalah sebesar Rp7.000,-.


dengan kommuterline, waktu tempuh saya menjadi lebih singkat, dan perjalanan jadi lebih sedikit santai hehe. dari stasiun sudirman, tinggal melanjutkan perjalanan dengan tj ke arah blok m, turun di halte masjid agung. jalan kaki lagi deh..

untuk pulangnya, sering dapat tebengan teman sampai di halte masjid agung. beli tiket tj seharga Rp3.500,- turun di halte dukuh atas. dari halte ini, jalan kaki ke arah stasiun sudirman. sampai di stasiun, tinggal mengisi kartu sesuai dengan biaya perjalanan dengan cara memasukkan kartu ke arah mesin scanner. saat ini saya hanya mengeluarkan Rp2.000,- saja dengan menggunakan kartu yang sama. seperti yang sudah saya tuliskan sebelumnya di atas, bila kita engga menggunakan lagi, maka kartu bisa diuangkan kembali setelah kita tiba di stasiun tujuan, kembalilah Rp5.000,- kita yang sebelumnya menjadi jaminan hehe.

namun saya memang engga berniat mengembalikan kartu itu ko, makanya Rp5.000,- saya anggap sebagai akad untuk membeli kartu itu hihih. tapi bagi Anda yang memang berkeinginan untuk selalu menggunakan kommuterline sebagai sarana transportasi utama untuk berpergian, ada baiknya untuk membeli tiket berlangganan. hanya tinggal tap di stasiun keberangkatan untuk dapat masuk ke peron, dan tap lagi di stasiun tujuan, untuk bisa keluar dari peron. sangat memudahkan..






diklat pengelolaan kinerja

ini diklat kali kedua saya di tahun 2013. setelah sebelumnya saya mengikuti diklat penyusunan anggaran berbasis kinerja, yang di selenggarakan oleh pusdiklat anggaran dan perbendaharaan, bppk. sedangkan diklat kedua saya ini, diselenggarakan oleh pusdiklat keuangan umum, bppk.

"marlin, ikut diklat bsc ya!" 'perintah' boss kepada saya seminggu sebelum pelaksanaan diklat dimulai.
"dengan senang hati..!" jawab saya, dalam hati siy haha. jawaban verbalnya saya lupa. 


memang, dari awal saya pengen banget ikut diklat yang sebelumnya bernama diklat bsc (balanced score card) ini. karena, secara pekerjaan masih ada nyambungnya. berbeda dengan dua diklat pertama saya, di luar diklat pra jabatan yah.. itu hanya untuk menambah ilmu saja, dan nambah teman tentunya.

pelaksanaan diklat hanya lima hari. menurut saya tidak kurang dan tidak pula lebih, alias pas banget. para pengajar diklat pengelolaan kinerja bukan dari widyaiswara seperti diklat-diklat yang lain, namun para praktisi yang kompeten di bidangnya. ada teman-teman dari pushaka (pusat analisis dan harmonisasi kebijakan - setjen) dan teman-teman dari biro sdm (sumber daya manusia - setjen). ini yang menurut saya memberikan nilai positifnya. mengapa? khusus bagi saya siy, bila diajar oleh para widyaiswara, maka yang ada saya hanya bisa membayangkan apa yang mereka bicarakan. namun bila yang mengajar adalah para praktisi yang setiap hari berhubungan dengan apa yang mereka ajarkan, saya lebih banyak menyerap materi mereka. sehingga saya lebih banyak bertanya.


tempat pelaksanaan diklat tidak di pusdiklat keuangan umum pancoran, namun di kantor pusat bppk di jl.purnawarman kebayoran baru, jakarta selatan. selain diklat prajabatan, saya pernah mengikuti diklat pengelolaan barang milik negara di tempat yang sama. diklat pengelolaan kinerja ini mengingatkan saya dengan perjalanan saya beberapa tahun yang lalu itu.. 

diklat ini, baru dilaksanakan satu kali untuk tahun 2013, dan dibagi dalam dua kelas. satu kelas masing-masing terdiri dari 20 peserta.  di kelas pertama, kelas saya, kebanyakan diikuti oleh teman-teman dari bagian kepatuhan internal djbc. sementara itu, dari setjen hanya empat orang, dan selebihnya dari beberapa unit di lingkungan kemenkeu (dja, djp, djpu, itjen, dan bppk).

selama lima hari, kami diberikan materi terkait dengan pengelolaan kinerja di lingkungan kemenkeu, baik pengelolaan kinerja organisasi (pushaka) maupun pengelolaan kinerja individu (biro sdm). selain itu ada materi terkait dengan aplikasi e-performance sebagai bagian dari pengelolaan kinerja individu.

hmm.. saya jadi tau apa itu peta strategi, apa itu sasaran strategi, dan bagaimana cara mengukurnya dengan menggunakan indikator kinerja. selain itu juga ada inisiativ strategis, sebagai jembatan dalam mencapai target indikator kinerja yang dapat secara langsung maupun tidak langsung untuk mendukung tercapainya sasaran strategis.

diklat yang sangat bagus tentunya bagi para pengelola kinerja di lingkungan kemenkeu. selain itu, bagus juga ko buat para staf yang pekerjaan di kantor tidak berhubungan sama sekali dengan pengelolaan kinerja. karena akan bertambah pengetahuan tentang minimal penilaian kinerja individu, baik cara perhitungan capaian kinerja pegawai maupun nilai perilakunya.

kemasan diklat juga sangat menghibur. di tengah diklat selepas istirahat selalu disajikan games atau penayangan video yang tentunya masih berhubungan dengan materi diklat. bagi siapa yang dapat menjawab atau menyelesaikan games, maka hadiah sudah menunggu. hadiah tidak hanya dibagikan saat games saja loh, bagi yang berani maju untuk presentasi atas tugas kelompok, juga telah disediakan hadiah oleh panitia. selama lima hari diklat, saya mendapatkan tiga buah kaos loh hahaha..