Senin, 23 Maret 2015

adopsi anak

memang masih ada hubungan dengan tulisan yang sebelumnya..

mengingat usia pernikahan kami yang sudah menjelang tujuh tahun, dan sampai dengan saat ini belum ada tanda-tanda bakal diberi momongan oleh Yang Kuasa, akhirnya saya dan istri memutuskan untuk mempertimbangkan mengangkat anak (adopsi). 

bukan suatu kebetulan, memang sudah digariskan.. satu saat saya sangat berkeinginan menyegerakan untuk melaksanakan niat tersebut, pas pulang kerja, istri saya memberitahu bahwa di sekolah ada yang nawarin bakal bayi yang dapat kami asuh. kejadian itu kurang lebih sudah dua bulan yang lalu, ketika si calon jabang bayi udah berusia jalan delapan bulan.

setelah cerita itu, tak disangka, teman istri yang berdomisili di bandung juga memberi tahu kalau ada seseorang yang berkeingingan untuk menyerahkan bayi yang dikandungnya. tapi, untuk tawaran yang kedua ini, si calon jabang bayi baru berusia kurang lebih empat bulan di kandungan. dan setelah ditanya-tanya, kok asal-usulnya belum jelas bener. so... sepertinya kami lebih cenderung kepada siapa yang memberi penawaran terlebih dahulu.

niat awal sih, memang saya merasa belumlah lengkap apabila pernikahan belum mempunyai momongan. tapi apabila melihat apa yang ada pada diri kami yang memang pada kenyataanya belum ada tanda-tanda, akhirnya kami berfikir, mungkin memang pernikahan kami ada untuk berusaha membahagiakan mereka. iya... salah satu dari mereka yang tidak mendapatkan kasih sayang dari orang tuanya. itu aja prinsip kami.

bukan untuk 'mancing' anak, istilah kebanyakan orang bilang. bukan sama sekali! ya walaupun nantinya andai itu terjadi, kami akan tetap mensyukurinya dan inshaAlloh tidak akan menelantarkan 'kakak pertamanya'. 

yang bikin degdegannya adalah.. ketika udah menjelang hari-hari kelahiran gini. sepertinya ada ujian yang siap menghadang. kami berusaha untuk terbuka pada semua orang tentang rencana kami, khususnya tetangga-tetangga, agar tidak ada omongan miring ke depannya. 

ujian pertama datang ketika kami hendak untuk tetap menuliskan nama bapak dan ibu kandungnya pada akte kelahiran si bocah. menurut kami, itu adalah jalan yang sangat fair bagi kami - calon orang tua angkatnya -, bagi orang tua kandung, dan bagi si bocah itu sendiri. kami tidak hendak untuk memutuskan nasabnya dan berusaha untuk terus menjalin tali silaturahmi. agar hubungan antara anak dan bapak ibu kandungnya tidak hilang. karena kami sangat sadar bahwa memutuskan nasab dan tali silaturahmi sangat dilarang dalam agama kami. 
walaupun demikian, kami tetap akan memasukkan nama dia dalam daftar kartu keluarga kami. karena untuk kemudahan bagi dia kelak, saat mulai proses sekolah dan seterusnya.

mulailah kami gugling cara adopsi anak yang benar menurut hukum positif di negeri ini. bagaimana prosedurnya, apa saja syarat-syaratnya, berkas apa saja yang harus dilengkapi. hanya satu yang belum ketemu, berapa tarifnya? gugling sana-sini, sampai saat ini belum ketemu juga berapa sebenarnya biayanya.

"sepuluh juta.." kata 'aparat' pengadilan yang dikenal oleh pak rt.
"haaa?? apa ga kemahalan, pak?" bu rt yang kaget mendengar biaya menurut oknum tersebut, memastikan dia tidak salah dengar.
"yee, ibu belum tau. kita akan liat dulu siapa yang akan mengadopsi. kalau memang mampu, bisa lebih mahal lagi.." balas aparat tadi.

heh?? sumpah, saya engga kaget. sekali lagi, engga kaget. saya udah siap dengan jawaban seperti yang diceritakan pak dan bu rt semalam kepada kami. karena memang potret peradilan di negeri yang rumit ini masih sangat buram. sampai teman saya bilang, 'kalau bisa seumur hidup, jangan sampai berhubungan dengan hukum'. hukum yang dia maksud adalah pengadilan. mungkin saking antipatinya sama lembaga tersebut.

"yaa.. kalau memang engga mau ribet, setelah lahir langsung aja tulis di aktenya sebagai anak kandung si orang tua angkat. atau ke kantor aja, nanti kita 'bantu'!".
cerita bu rt melanjutkan..

kata-kata terakhir 'bantu' itu.. hmm. 
otak saya selalu berpikir bahwa 'bantu' itu selalu ada embel-embelnya. jaman sekarang mana ada sih yang gretongan.

kami berfikirnya, mo konsultasi dengan 'tetangga' yang bekerja di pengadilan, maka akan diarahkan untuk melengkapi ini dan itu, mendapatkan penjelasan prosedur yang harus kami ikuti. tapi yang kami dapat adalah langsung sebut angka dan sebuah kata, yaitu 'bantu'.
"seolah masuk dalam mulut macan", kata isti saya. "tinggal dimakan aja..." lanjutnya.

kami pengen jalan yang benar untuk menadopsi anak, sesuai hukum positif yang berlaku. tapi kok ya ada aja oknum yang seperti ini. apa mungkin satu lembaga mentalnya seperti ini semua? tentu saya berharap tidak demikian. padahal saya tau persis, bahwa lembaga ini telah mendapatkan remunerasi dengan embel-embel reformasi birokrasi, yang dengannya diharapkan pelayanan kepada masyarakat dapat ditingkatkan. tapi kok engga ada perubahan. diberi atau tidak diberi remunerasi, praktik kotor tetap jalan. pemberian remunerasi lembaga mereka, rupanya tidak diiringi dengan perubahan mindset pegawainya, penataan organisasi, penyempurnaan proses bisnis, dan manajemen sumber daya manusia yang baik. hanya berdasarkan rasa iri atas apa yang diterima oleh kementerian keuangan. suudzon saya aja sih hehe. salut dengan ibu sri mulyani indrawati. jadi kangen sama beliau. ^_^

saya mulai bimbang gimana ke depannya. akankah tetap keukeuh dengan pendirian kami, dengan menempuh jalur peradilan yang masih kotor? atau lewat 'jalan belakang' karena jalan utama sudah tidak memungkinkan untuk dilalui. 

mungkin jalan yang terbaik di jaman kotor ini adalah... biarlah, akte kelahiran tetap menuliskan dia adalah anak kandung kami, begitu juga dengan kartu keluarga. walaupun kami mengingkarinya. walaupun kami akan tetap menyayanginya seperti anak kandung kami sendiri. yang jelas, niat kami udah jelas, inshaAlloh Dia telah mencatatnya, akan terbuka setiap saat kepadanya. tidak menghalangi antara dia dengan kedua orang tuanya, selamanya. inshaAlloh.

semoga, kelak di satu saat bila dia telah dewasa, bisa merubah negara ini. merubah dari hal-hal terkecil seperti yang saya ceritakan di atas.. semoga. 

kami berharap, itu kamu, nak...

 



Kamis, 19 Maret 2015

run all night

pas liat-liat jadwal tayang bioskop...


eh nemu satu film dengan bintang yang sangat familiar, om liam neeson. wew.. langsung tertarik ketika baca ringkasan ceritanya. en selanjutnya kasi tau istri kalau minggu ini udah tayang.

berawal dari nonton film taken, dari taken sampai dengan taken 3, mulai suka dengan gaya di depan kameranya si om liam. kemudian dilanjutkan dengan film penerbangan dia yang berjudul non stop. widiw...
kebetulan, saya dan istri memang suka film bergenre drama dan action, apalagi yang main si om itu atau si om yang lain haha, iya, om yang lain itu bernama denzel washington. sepertinya hanya dua aktor laga tersebut yang filmnya sangat menarik bagi kami.



saat ini, strategi kami kalau mo nonton adalah nomat, alias nonton hemat, yaitu nonton pada hari senin sampai dengan kamis. jumat lebih mahal dikit, en wiken lebih mahal lagi. bioskop yang paling dekat dengan mall yang nyaman adalah cipinang indah mall. di sanalah kami biasa nomat. so, kemaren malam selepas isya langsung cabut ke cipinang indah mall, dan beli dua tiket masing-masing seharga Rp30ribu. naik Rp5ribu dari biasanya hehe...

film run all night sepertinya salah satu film om liam yang rada sedih... sad ending. di sana kita bisa melihat betapa kecintaan seorang ayah kepada anaknya, rela mempertaruhkan nyawa demi sang buah hati. walaupun sang anak mmm.. kurang mencintai ayahnya sendiri, yang memang seorang pembunuh bayaran. 

dan suatu saat, ayah dan anak tersebut dihadapkan kepada sebuah masalah, ketika om liam menyelamatkan anaknya dari usaha pembunuhan. upaya penyelamatan tersebut dengan menembak terlebih dahulu 'calon' pembunuh anaknya tersebut, yang tidak lain adalah anak dari sahabat karibnya...

selanjutnya, sahabat 'tinggallah' sahabat... dan dendam tetaplah dendam.

perburuan semalaman itu, sangat menegangkan. namun sayangnya berakhir sedih. hiks hiks.. ^_^



gambar dari: http://bit.ly/19DZVeO

Rabu, 18 Maret 2015

susahnya cari asisten rumah tangga

dan saat ini...

saya juga udah merasakan apa yang teman-teman rasa, dalam hal mencari asisten rumah tangga. ternyata memang susah banget, sangat susah!

saya udah menanyakan ke orang tua di malang, ada tidaknya tetangga di kampung yang bersedia 'menyumbangkan' tenaganya untuk membantu saya dan istri, nantinya. hasilnya, sampai saat ini masih nihil. sempat minta bantuan ke teman yang masih tinggal di kampung. seminggu setelahnya, saya hubungi dan hasilnya juga sama.

kebanyakan orang desa saya memang masih sama seperti pada saat saya masih sekolah dulu. pelampiasan yang menghasilkan dan menjanjikan adalah mencari nafkah ke luar negeri, entah itu bekerja menjadi asisten rumah tangga di sana, atau bekerja di sektor yang lain. memang sih, kami tidak bisa memberikan imbalan yang 'layak' seperti yang mereka harapkan. tapi percayalah bahwa kami akan memperlakukan dengan sangat manusiawi.

beberapa teman kantor juga sudah saya jajaki. minta tolong untuk menanyakan 'embak'nya di rumah, apa mereka punya temen atau saudara yang bersedia? tanya kak nita, hasilnya mencengangkan hehe. asistennya hanya bekerja lima hari kerja, senin-jumat. itu pun dari pagi sampai dia atau suaminya pulang. sabtu en minggu libur. udah gitu imbalannya Rp1,2juta. wah, sepertinya masih kemahalan kalau buat saya.

tanya leny dengan segenap permasalahannya, tanya sugi, tanya mba eling, tanya mba anis.. hehe. sampai akhirnya buka-buka laman internet. ternyata di situs jual beli online juga ada fasilitas penawaran jasa asisten rumah tangga. sumpah baru tau saya. 

dari penawaran yang ada di internet, saya coba hubungi beberapa diantaranya. kembali ke masalah awal, ternyata lebih mahal haha. gaji bulanannya aja minta Rp1,5juta. karena agen yang saya hubungi tadi berlokasi di jogja, maka masih ditambah uang transport dari jogja ke jakarta sekitar Rp300ribu yang kita tanggung. selain itu, masih ada uang cuti Rp100ribu. setiap bulan, asisten tersebut wajib diberi dua kali cuti. waw..

sooo.. puyeng dweh..

 


Minggu, 15 Maret 2015

obat batuk alami

kalau saya, dalam satu tahun itu selalu ada batuk ama pilek (flu)...

seinget saya, belum pernah satu tahun itu terlewat tanpa dua sakit tersebut. ini bukan doa sih, tapi memang seinget saya batuk dan pilek merupakan penyakit tahunan saya.

inget batuk, inget dengan wedang buatan istri saya. ini merupakan wedang yang berkhasiat untuk meringankan batuk dengan alami. memang sih, engga sekali minum langsung sembuh. ini karena biasanya yang herbal lebih lama proses penyembuhannya daripada obat kimia, namun demikian minimal untuk obat herbal sangat sedikit efek sampingnya, atau bahkan tidak ada hehe..

wedang ini berisi 'ramuan' alami dari bahan-bahan yang mudah didapat di sekitar kita. apa saja bahannya?
1. jahe
2. beberapa batang sereh
3. jeruk nipis
4. madu

hanya itu aja. sangat mudah didapat, bukan? iya. di pasar tradisional, berlimpah semua bahan tesebut.
bila batuk mulai menyerang yang ditandai dengan gatal ditenggorokan, saya mulai meracik bahan-bahan tersebut. kuantitas bahan tergantung dengan kekukatan kita menahan rasa pedasnya jahe atau asamnya jeruk nipis. engga ada takaran khususnya.

semua bahan dibersihkan. jangan lupa untuk jahe serta sereh digeprek terlebih dahulu ya. lalu jahe dan sereh disatukan en direbus jadi satu dalam sebuah wadah. banyakin airnya, mengingat proses perebusan membutuhkan waktu yang cukup lama, untuk mengeluarkan sari-sari khasiat dari jahe dan sereh tersebut.

setelah airnya berkurang yaaa kurang lebih 1/3-nya, matikan api. tuangkan air rebusan ke dalam sebuah gelas yang telah diberikan air perasan jeruk nipis dan beberapa sendok madu. aduk sebentar, dan minum selagi masih panas. bila tidak ada madu, jangan khawatir karena masih dapat digantikan dengan gula pasir.

nyaman banget lagi batuk-batuk seperti itu, diberikan air wedang dengan bahan alami yang mudah didapat di sekitar kita.




Kamis, 12 Maret 2015

hunting nama anak

engga tau kenapa..

bila punya anak kelak, saya pengen kasi nama dia dengan dua kata belakang "mulia" dan "akbar". dua kata itu sangat familiar dengan saya dari dahulu kala. kata yang sederhana, dan mengandung doa yang baik menurut saya. untuk satu atau dua kata di awal, baru mencarinya nanti pas dia-nya udah ada. hihihi.

hunting namanya mempunyai kesenangan tersendiri. melalui internet, pencarian nama dari awalan huruf A sampai dengan huruf Z dimulai. kata-kata 'aneh' mulai merasuk dan meracuni pemikiran ini.. semua dilihat satu persatu, termasuk apakah makna yang terkandung dari kata tersebut. engga harus dari bahasa arab kok hehe. yang penting bermakna sebuah kebaikan aja.

ketika saya menemukan kata yang menarik dengan makna yang baik pula, kata tersebut saya simpan dalam sebuah daftar. nemu satu kata lagi, saya tambahkan lagi ke dalam daftar. sampai menumpuk banyak itu nama-nama calon bocah, haha.. dan akhirnya bingung sendiri pilih yang mana.

en so, setelah memperhatikan... mengingat... dan menimbang... (ga tau bener strukturnya kaya gitu atau kebolak-balik heheee. maklum lah bukan anak hukum)... akhirnya memutuskan: ada tiga alternatif nama depan yang pas digabungkan dengan dua kata "mulia" dan "akbar". dan saat ini sudah menemukan satu kata yang tepat buat dia.

apakah kata depan dimaksud? tunggu saatnya nanti kan tiba.. eeaa.




Selasa, 10 Maret 2015

najmudin dan eka sari

selamat berbahagia...


buat najmudin (udin) dan mba eka sari ningsih (eka). akhirnya kalian bersama juga, haha. engga nyangka banget pas dikasi undangan, bener-bener kejutan.

mmmh.. apapun, selamat udin en mba eka. baarakallahu laka wa baaraka 'alaika wa jama'a baina kuma fii khaiir.. semoga Alloh memberikan keberkahan pada kalian, dan mengumpulkan kalian berdua dalam kebaikan. amin ya Robb.


betewe, hanimun kemana nih kalian? apa di kebun raya bogor aja? hehe.. engga lah pastinya. secara mba eka dulu waktu masih di bagian perencanaan, sukanya hunting tiket promo. yang dicari tentu tiket murah penerbangan, baik dalam maupun luar negeri. 

luar biasa. jadi tenang, din. kayanya udah disiapin tiket pp buat hanimun kalian, oleh mba eka. hihihi



Minggu, 08 Maret 2015

nge-gadog

tadinya sih mo nulis 'nggadog'...


tapi, kalau dilafalkan akan terasa sangat dekat dengan kata 'mb*dok'.. haha. tentunya satu kata yang sangat kasar nan tidak sopan bagi orang yang asli jawa. so, saya menggantinya dengan judul 'nge-gadog'.

pernah ada cerita saat sma dulu. saat saya kelas dua, ada teman baru pindahan dari sebuah sma di papua. sebenarnya dia keturunan jawa juga sih, sehingga di negeri papua dia tidak asing dengan bahasa jawa. walaupun mungkin baru kali ini dia menginjakkan kaki di tanah jawa. khususnya malang bagian selatan, terdampar di sebuah sma pesisir jawa timur.

'kriiiingg..." bel istirahat siang berbunyi.. sebagian dari kami segera berhamburan keluar, kaya di pilem-pilem kartun jepang itu. sementara beberapa keluar ruang kelas dengan santai dan cool.. termasuk diantaranya adalah teman baru tersebut. engga tau ada yang mengatakan sebuah kata "mb*dok..".. engga tahu entah dari 'mulut mulia' yang mana kata tersebut keluar. yang jelas, teman baru saya segera menyahut.. "iyo.. ayo mb*dok, yok...!" ("iya, ayo makan, yok..!) GLEKK..

"hahahahaha..." ketawa kami pecah mendengar ajakan sang teman baru. tapi muka merah padam dengan senyum tipis sangat terlihat di wajahnya. kasian juga sih hehe. setelah kami puas tertawa, salah seorang diantara kami ada yang memberi tahu bahwa kata itu sangat tidak baik di sini. mungkin dia pernah mendengar kata itu di bumi papua sana, dan mengira bahwa kata itu sudah jamak dipakai dalam pergaulan sehari-hari di pelosok malang.

balik ke nge-gadog (pusdiklat anggaran dan perbendaharaan) yang saya jalani satu minggu penuh, tepatnya tanggal 23-27 februari lalu, dalam rangka diklat perencanaan dan penganggaran. terakhir saya diklat di sana sekitar bulan oktober 2014 lalu dalam rangka workshop logic model.

awalnya saya males jalan ke sana, karena engga ada barengan dari biro cankeu. dari daftar nama yang tertera dalam lampiran surat tugas bagi peserta dari unit setjen, engga ada satu pun yang saya kenal. ya wis lah, saya harus pulang balik jakarta-gadog. selain karena alasan itu, juga kasian istri yang sendirian di rumah.
hari pertama, saya naik aptb dari halte transjakarta bnn-cawang. walaupun ada trobel sedikit, akhirnya dapet juga aptbnya. jalanan lancar banget, karena memang melawan arah. pemandangan berbeda terlihat di tol arah jakarta, padat merayap. puasss rasanya.

pas pembukaan, eh ada temen itjen yang juga ikut diklat yang sama, mas guindra. weh, ga nyangka ada yang kenal juga. trus ada teman dari kpknl padang yang mengikuti diklat yang lain.

selama diklat, kami dikenalkan dengan undang-undang sppn, dikenalkan penataan arsitektur dan informasi kinerja pada hari pertama. hari kedua kami belajar menyusun tor dan rab. hari ketiga kami belajar menghitung capaian kinerja dari aspek impelentasi, aspek manfaat, dan aspek konteks. hari keempat kami belajar aplikasi rka-k/l. dan hari terakhir ujian 'komprehensif'.
cukup mengasikkan dan menambah pengetahuan, khususnya ranah perencanaan dan penganggaran.

untuk menuju gadog, beberapa hari diantaranya saya kadang bawa kendaraan, kadang naik angkutan perbatasan terbadu busway (aptb). pas bawa kendaraan, sorenya ada yang nebeng. alhamdulillah ada yang bisa diajak ngobrol. pas pulang hari selasa, yang nebeng mas guin ama mas hendro djkn. rabu yang nebeng ada si firza djppr. hari kamisnya engga bawa kendaraan, lantaran mo nemuin kembaran saya yang ada pelatihan di jakarta.

hari terakhir.. selepas ujian main ke kamarnya mas guin ama mas hendro. awalnya mas guin ajak sholat jumat di masjid atta-awun puncak, dan mas hendro mengamini. "sampean yang bawa ya, boss!" kata saya ke mas guin, dan diokein ama dia. aseekk..

jalan baliknya, hujan udah reda en ga terlalu macet.

perjalanan cukup macet, dan hujan turun dengan derasnya pas kami sampai di lokasi. basah kuyup ditambah hawa dingin puncak.. ah semoga kami engga masuk angin. banyak orang arab ternyata yang sholat jumat di sana. kelakar kami saat melihat mereka adalah.. 'mungkin mereka ini yang ke indonesia dan sukanya kawin kontrak' hahaha.



setelah nyelfi sebentar, kami menuju ke sebuah warung. menu wajib ke puncak dengan hawa dingin seperti itu adalah ind*mie rebus dengan minum bandrek panas.
"ind*mie rebus berapa?"
"sembilan ribu.." kata ibu penjual.
"bandrek?"
"tujuh ribu.."


khawatir kena getok, tanya dulu harga masing-masing makanan yang akan kami pesan. ngobrol ngalor ngidul dan alhamdulillah, nikmatnyaaaaa... makan ind*mie dengan pemandangan hamparan kebun teh yang menghijau. terlihat di seberang sana, ada beberapa orang yang sedang berolah raga paralayang. 

  jalan turun, mas guin masih nawarin bawa kendaraan. aseekk.. untuk yang kedua kali.
"sup durian masih berlaku kan?" memang, pas pulang hari selasa sebelumnya kami janji mo makan sup durian di depan pusdiklat pada hari terakhir diklat.
"jadi lah..."
bahkan setelah makan sup durian, dengan kebaikan hatinya tetap menawarkan untuk membawa kendaraan menuju jakarta. weaa..





Kamis, 05 Maret 2015

bersama Ibu Kepala Badan

satu siang di bandar jakarta...


ada acara di sana dalam rangka perpisahan dengan kepala biro kami yang telah dilantik oleh pak menteri menjadi kepala badan pendidikan dan pelatihan keuangan (bppk). walau tidak dihadiri oleh seluruh pegawai di biro -- karena teman-teman bagian aklap sedang melakukan penyusunan laporan keuangan di bogor bersama dengan unit eselon 1 -- acara tetap berlangsung dengan khidmad. (apaan sih? hehe). 


saya jalan ke sana dengan naik taksi bareng ama kak nita, mas pian, dan pak kanafi atau yang akrab dipanggil babe. rendy udah berangkat duluan bareng ama frans dan tri asriki. sementara boss ama mas arief nyusul, karena masih ada rapat.
setibanya di sana, ternyata acara molor hampir satu jam dari yang dijadwalkan, yaitu pukul 11.00 wib. yaa kesempatan untuk nyelfie..


berdatangan beberapa teman yang lain.. dan lalu acara dimulai dengan sambutan-sambutan dari seluruh kepala bagian. sambutan terakhir dari ibu kepala badan.. sambutan yang cukup lama, mengingat kami dalam keadaan sudah mulai lapar. perut udah mulai kukuruyuk.. konsentrasi udah bubar. lebay sih.
beliau menjelaskan betapa biro cankeu saat ini udah banyak perubahan. dulu masih begitu terkotak-kotak antar bagian, belum menjadi satu keluarga besar biro cankeu. namun sekarang, semua sudah melebur jadi satu. sangat terlihat sinergi antar bagian.



beliau juga menyebut pegawai-pegawai yang kompeten, seperti mas aan dan mas ibnu yang sangat berjasa dalam penyusunan laporan keuangan kementerian. almira tak luput dari salah satu pegawai yang beliau sebut. beliau berharap, dengan kehadiran almira di subbagian tata usaha biro, akan dapat membangun knowledge management biro cankeu lebih baik lagi. ah, kalian memang luar biasaaa.

acara ditutup dengan pembacaan doa oleh 'bapak itu' (begitu kata mba fitri), dan dilanjutkan dengan makan siang bersama. setelah selesai, balik ke kantor lagee..


namun tidak begitu dengan saya, kak nita, mas pian, dan babe. kami nakal sebentar di ancol. yaaa kan jarang-jarang ke sana, so kami sebentar menikmati udara pantai yang siang itu terasa sedikit panas, sambil ngorborlin siapa-siapa kandidat kepala biro kami yang baru.

setelah puas berkeliling.. cari minum, dan balik kantor lagee..





rolling 2015

seperti kebiasaan di tahun-tahun sebelumnya...

kebersamaan setelah 'pisah sambut'

pergeseran staf dalam biro perencanaan dan keuangan juga terjadi pada tahun 2015 ini. kalau di bagian saya engga terlalu signifikan sih. beberapa orang pidah ke bagian lain. pertama, mahar yang pindah ke bagian akuntansi dan pelaporan keuangan. trus mas bray adit yang pindah ke bagian penganggaran. selanjutnya ada mba eling yang pindah ke bagian perbendaharaan.

mutasinya mereka semua digantikan dengan wajah baru. ada mas heru dari bagian aklap yang menggantikan mahar. ada mba anis dari bagian penganggaran yang gantiin mas bray adit, dan ada mba heni dari bagian penganggaran yang gantiin mba eling. 

kehadiran mereka tentunya menambah warna dalam bagian ini. dengan keterampilan masing-masing serta pengalaman yang berbeda, akan sedikit banyak berpengaruh pada budaya kerja yang telah terbentuk. weeaa haha. tentunya ke arah yang lebih positif.

inul vista, atrium senen. pelepasan mahar hehe..

selamat datang mas heru di subbagian kami.. selamat bertugas di tempat yang baru untuk mahar mamisa. tentunya kekonyolan demi kekonyolan dari setiap ucapan dan tindakanmu akan jarang kami lihat lagi hahaa..






mulai nulis lagi

udah lama ninggalin rumah ini...

dan sepertinya ini adalah waktu yang baik untuk kembali. walau tidak terlihat berdebu, tidak ada genteng yang melorot, tembok yang mengelupas, sarang laba-laba di sana-sini.. rasanya bila masuk pertama kali, ko ada rasa gimana gitu. hehe.

yaaa..

welkam hom.. welcome to my 2nd home.

sebenarnya banyak yang bisa saya tuangkan dalam tulisan ini. secara udah lebih dari enam bulan engga 'produktif' haha. produktif apa, orang yang ditulis juga engga berbobot sama sekali.

mulai dari pulangnya saya ke malang, kedatangan keluarga dari malang, lembur akhir tahun, banjir awal tahun, dan masih banyak lagi yang lain..

rasanya udah mulai gatel menuangkan apa yang engga berbobot di pikiran ini ke dalam sebuah tulisan di rumah kedua saya.