Rabu, 30 September 2015

bupati banyuwangi (8-habis)

sebagai penutup dari serial tulisan banyuwangi *tsaaahhhh...


dan sebagai pelengkap kunjungan ke banyuwangi, kami berfoto dengan pak azwar anas. sang bupati banyuwangi yang belakangan namanya harum semerbak mewangi di media massa. bupati ini dinilai cukup berhasil memajukan banyuwangi, terutama dalam mendobrak potensi wisatanya.

gimana ceritanya bisa foto sama pak bupati??

ada deh.. hahaha

makasih pak bupati, telah sudi berfoto bersama kami.




banyuwangi: nasi tempong (7)

mengunjungi satu daerah...

tak lengkap rasanya bila tidak menikmati kuliner khasnya. banyuwangi terkenal dengan kuliner beratnya. adapun untuk penganan ringan yang bisa buat oleh-oleh khasnya, sepertinya belum ada. perlu ide segar dari masyarakat banyuwangi atau mungkin mencoba untuk menggali kembali penganan tradisional resep turun-temurun nenek moyang orang pelaut, yang mungkin dapat dijadikan sebagai oleh-oleh khas mereka.

untuk kuliner beratnya... saya dan teman-teman sempat mencoba yang namanya nasi tempong. dari namanya memang baru dengar. lucu sih, dan bikin penasaran. gugling, tempat makan nasi tempong yang terkenal di banyuwangi adalah "resto-nya" mbok nah. lokasinya sih termasuk di jalan utama banyuwangi.

samapi di lokasi, cukup antri juga ternyata... dari sekian banyak yang nungguin, beberapa ada yang bungkus. ga kira-kira lagi, lima atau lebih bungkus nasi tempongnya. wew.. harus menahan air liur yang udah mulai mengucur (ngiler don...), dan hak perut yang menuntut untuk ditunaikan. laferr kakaa..

nasi tempong disajikan dalam piring.. (ya eyalah..). pertama, piring diisi dengan nasi, lalu ditambahkan sayur bayam rebus, potongan labu rebus, potongan timun, potongan tahu dan tempe goreng, potongan kecil ikan jambal, dan disiram dengan sambal tomat segar. ya stopp, itu adalah nasi tempong. isian tersebut sudah membuat piring penuh. melihat pesanan-pesanan sebelumnya, piring yang sudah penuh terisi tersebut, masih ditambah dengan telur dadar dengan potongan besar, saya memesan yang sama don. wow, makin penuh piringnya.

bagi yang sedang radang tenggorokan, tidak direkomendasikan makan telur dadarnya. karena kadar minyak yang cukup tinggi. eeaahh. masih banyak pilihan lauk yang lain kok. ada pepesan, gorengan ayam, sate jeroan, mmmm.. de-el-el.

makan dengan lahap karena lapar pun, namun karena perut hanya nampung tidak lebih dari setengahnya, jadi saya cukupkan sudah. tak habis makanan aku, lay..

satu lagi, makanan khas banyuwangi yang sempat saya cicipi. rujak bakso. hah???? dari namanya aja udah aneh, dan pas makan juga berasa aneh hehe. bayangkan di depan kita tersaji nasi pecel hangat.. hmm yum yum. lalu, disiram dengan kuah bakso dan beberapa baksonya sekalian hahaha... kebayang rasanya. tapi rujak bakso mungkin resep sambalnya beda dengan sambal pecel. tapi secara tekstur cairnya sama.

belum berhenti di situ, saya dengar mas arief makan rujak soto. hahaha... hidangan apa lagi itu? silakan konfirmasi ke mas arief...





Kamis, 24 September 2015

banyuwangi: rendy nikah (6)

jadi teman-teman, siapa yang mo nikah??


iniii niihh.... ahahahaha..


selamat ya rend atas pernikahannya. semoga tambah barokah, dilanggengkan jodohnya, cepat dikaruniai keturunan, dan tentunya menjadi keluarga yang sakinah, mawaddah, dan penuh rahmat. aamin..

so, siapa selanjutnya? si cool frans? hahaha


ato si jones ARN?? heheheh




Selasa, 22 September 2015

banyuwangi: sunset di pulau merah (5)

selain mengunjungi puncak tertinggi di banyuwangi...

kami juga berkesempatan untuk menyambangi salah satu pantai di sana, pantai pulau merah. dari kota banyuwangi, pantai ini dapat ditempuh lebih dari dua jam perjalanan. asiknya ke sana adalah saat sore hari. karena bila cuaca bersahabat, akan dapat menikmati sunset yang indah dari negeri minak jinggo tersebut.

ada satu yang menarik dalam perjalanan menuju pantai pulau merah. salah satu aksesnya terdapat jalan sempit karena diapit dua gapura yang menurut saya memang sengaja dipasang di tengah jalan. entah apa tujuan pemasangan gapura tersebut. yang jelas suzuki ertiga merah yang kami tumpangi harus melipat dua kaca spion, plus dikasi arahan dari depan untuk dapat melintasinya. gile benerrr.. Rp2.000,- per sekali melintas.

whatever... serasa udah lama banget engga menginjakkan kaki di pasir pantai yang putih. jadi inget pantai ngliyep atau pantai balekambang di malang. entah kapan terakhir kali saya mengunjunginya. dua pantai yang telah lama menjadi salah satu destinasi favorit wisatawan saat mengunjungi pesisir malang selatan. balekambang dengan jembatan dan pura di pulau ismoyo-nya dan pantai ngliyep dengan labuhan sesaji saat bulan maulid tiba.

pantai ini engga ada yang spesial, kecuali sunsetnya. airnya bening, alhamdulillahnya belum banyak sampah di sana. ombaknya juga engga terlalu kencang. walau begitu, ada juga yang mencoba untuk berselancar. sebenarnya ada satu pantai yang pas banget untuk berselancar di banyuwangi ini, pantai plengkung namanya. sering ada kegiatan tingkat internasional di sana, katanya. ombak yang bagus ada di bulan juli-september, katanya lagi.

terlihat sebuah pulau yang menjulang tinggi di salah satu sudut pantai. itulah mengapa pantai ini disebut pantai pulau merah. cmiiw. sempat nyusurin pantai sehingga hampir sampai di pulau kecil tersebut dengan modal nyeker aja.. sempet jingkat-jingkat saat melewati beberapa hewan seperti bulu babi, moluska-moluska laut, dan hewan laut lainnya yang mempunyai kemiripan dengan lipan, ular.. geli-geli ngeri. hahaha...

di pantai, tak lengkap rasanya bila tidak berfoto dengan adegan melompat. eeaaa..aa aa aaaa... ingat umur brur!! tapi memang asik sih lompat rame-rame di bibir pantai, jadi kami engga ingin melawatkannya. cukup memuaskan kok hasilnya hehe..

teman-teman sempat main bola juga di pantai. bahkan mas piyan dan frans sempat mandi juga. hih, ngeri.. yang ini saya masih takut untuk melakukannya. saya lebih memilih untuk istirahat sebentar, mengumpulkan segala tenaga untuk mempersiapkan segala sesuatu berkenaan dengan tenggelamnya matahari di sore yang cerah itu. duuu duuu duuuuu... 

dan saat sunset tiba, kamera terpasang.. jeprat-jepret.. foto sana sini, foto lompat lagi hahaha.. seru juga. walo hanya pakai miphone, tapi hasilnya kece juga haha..




foto melompat diambil dari dan oleh mas widodo dan mas faesal.

banyuwangi: kawah ijen (4)

berlama-lama di bagian bawah kawah ijen...

tidak lah nyaman, mengingat arah angin yang tak pasti. kadang menjauh dari arah pandang kita, namun bila kurang beruntung, bisa menyerang balik ke arah dimana kita berdiri menikmati blue fire.

ohya, makin siang penampakan blue fire makin tak jelas. pemandangan akan berubah menjadi hanya bebatuan yang mengelilingi bagian bawah kawah. mengerikan kalau membayangkan bebatuan itu runtuh saat kami masih berada di bawah. nauzubillah. selain itu, pemandangan yang lain adalah asap yang terus keluar dari dalam perut ijen. mmm.. sebenarnya bila sabar menunggu, akan terlihat danau menghijau di kejauhan sana.

shubuh telah tiba, kami menunaikan kewajiban shubuh di dekat kawasan blue fire. ternyata, ada bule yang sholat juga di sana. hehe.. alhamdulillah.

puas berfoto-foto dan membuat video ucapan buat rendy yang beberapa saat lagi akan melangsungkan pernikahannya dengan mba ella. setelah itu, hembusan asap yang cukup kencang, kami memutuskan untuk naik. banyak wisatawan juga melakukan hal yang sama, karena tidak kuat dengan bau belerang yang sangat menyengat. seakan oksigen di bawah udah habis, sehingga saya hampir kehabisan nafas.


menaiki bebatuan terjal dengan sisa nafas dan tenaga yang ada.. ini sangat melelahkan. berkejaran dengan para penambang belerang yang seolah sudah terbiasa dengan kondisi ini, mereka tetap tenang dan cool.. elah.

alhamdulillah sampai atas juga. perjalanan turun menuju pemberhentian mobil pun dilanjutkan. eksotika ijen baru terlihat saat ini. pemandangan negeri di atas awan, gunung yang menjulang, tebing bebatuan yang curam, dan tanah berdebu yang kami lewati semalam..subhanalloh..

jalan turun menuju pemberhentian mobil, melewati jalanan berdebu dengan kemiringan 45 derajat lebih menyulitkan bagi saya. jauh lebih membuat saya berhati-hati, jangan sampai jatuh tergelincir karenanya. banyak mba-mba alay yang sok ngotis (sok jadi orang kota) nan manja, minta bantuan para guide-nya.. manja banget tho mba-mba.. kayak dayang aja jadinya haha. padahal, bule-bule cewe aja biasa aja.


perjalanan itu akan lebih 'menyakitkan' bila kita ada yang dirasa. kebelet!! haha.. iya kebelet pipis maupun kebelet BAB. infrastruktur untuk ini memang sangat dibutuhkan, dan sayangnya belum tersedia toilet di atas. padahal salah satu kebutuhan manusiawi yang tidak dapat diwakilkan. tersedia 'kakus' di pemberhentian 2.200an dpl.. tapi kondisinya terbuka dan tidak tersedia air. saya yang alhamdulillah hanya kebelet pipis pun terpaksa pipis di sana dengan berbekal selembar 'tisu' dari mas arief. suwun mas...

saat kami turun, masih banyak wisatawan yang pada naik. mungkin mereka tidak mengejar pemandangan si api biru. bule barat lebih ramah daripada bule pang-pong-pang-pong.. terlebih lagi wisawatan indonesia sendiri. bertemu mereka lebih sering senyum dan bersapa "hallo..." haha..

sampai di pemberhentian mobil.. ternyata rombongan yang turun terlebih dahulu (pak yanto, triashriki, dan dua ibu-ibu) telah balik ke hotel. ya wis, kami langsung cabut setelah lengkap berkumpul. daaannn sepanjang perjalanan... zzzZZ zzzZzzz... ngantuk bro!




banyuwangi: menikmati blue fire (3)

pernah dengar kata "blue fire" sebelumnya?


saya baru mendengarnya ketika berada di banyuwangi. haha, kemana saja saya selama ini. eits, kalau kawah ijen, udah lama sih dengernya. blue fire merupakan salah satu fenomena alam yang muncul dari dalam perut gunung ijen. 

menurut rizkirahmatia, fenomena blue fire muncul akibat dari panasnya belerang yang muncul di permukaan bumi. di indonesia sendiri blue fire hanya terjadi di kawah ijen. bagaimana dengan belahan dunia yang lain? menurutnya, indonesia mestinya berbangga karena selain di kawah ijen, wisatawan hanya dapat melihat fenomena seperti ini di islandia. jadi, hanya ada dua tempat ini yang menawarkan indahnya fenomena blue fire. indonesia dan islandia saja. subhanalloh.. thanks infonya yoy..


untuk menikmati fenomena ini, kami memanfaatkan tawaran paket dari hotel, dimana mereka bekerja sama dengan penyelenggara wisata di banyuwangi. harga paket perjalanan Rp750.000,- dengan fasilitas mobil 4x4 berkapasitas maksimal lima orang dan sebuah masker untuk perorangnya. sebenarnya untuk mobil dapat dimaksimalin sampai dengan tujuh orang kok. cuman engga tau kenapa mereka membatasinya hanya lima orang. 


dari hotel kami berangkat pukul 00.30 wib. malam dan masih ngantuk tentunya hehe.. naik mobil 4x4 dengan tidak ber-ac pun sudah membuat kami begidik. jaket pinjaman jadilah, daripada kedinginan. temen-temen ada yang hanya pakai kaos dan celana pendek saja. dengan bersendal, kita kemon. maklum, ga ada persiapan sebelumnya. 


menuju pemberhentian di gunung ijen memerlukan waktu perjalanan kurang lebih 45 menit. dengan medan yang naik turun ditambah kelokan tajam.. hiii ngeri. namun demikian, akses menuju lokasi pemberhentian udah cukup bagus. jalan sudah beraspal halus. oleh karena itu saat ini, untuk menuju lokasi tersebut sebenarnya sudah tidak lagi dibatasi dengan kendaraan for wild drive. terbukti banyak kendaraan non 4x4 yang dapat mencapainya. ada mobil sejuta umat, avanza, terlihat juga innova dan luxio. 

setelah sampai di lokasi pemberhentian kendaraan, kami membeli tiket masuk. Rp5.000 per orangnya. harga ini akan berbeda untuk turis mancanegara. tak lupa kami membeli kupluk untuk sekedar menjaga kepala dan daerah telinga tetap hangat. sebenarnya yang perlu dibeli lagi selain kupluk adalah kaus tangan. badan hanya pakai kaos, asal pakai kaus tangan, inshaAlloh akan tetap terjaga dari terpaan hawa dingin. 

pendakian pun dimulai. di antara kami bersepuluh, ada dua ibu-ibu yang ikut serta, kak nita dan bunda fitri. untuk kak nita, sementara aman dalam pendakian. sedang bunda fitri, nampaknya perlu pemanasan dan latihan nafas dulu nih. habisnya setiap sepuluh meter selalu ngajak istirahat hehe. keburu ilang bund, blue fire-nya.

banyak bule yang juga mendaki saat itu. ada bule barat (lho), ada juga turis pang-pong-pang-pong alias thailand. terlihat juga wajah korea ato jepang. susah membedakan orang-orang dari dua negara itu, bagi saya. hehe. mendaki dan terus mendaki, di kemiringan 45 derajat. kelok sana kelok sini di jalanan penuh debu tebal. kalau tidak hati-hati bisa terperosok jatuh berdarah-darah #lebay. engga juga sih, soalnya kanan kiri jurang yang curam.



perjalanan yang seharusnya dapat ditempuh dalam waktu satu jam, kami tempuh lebih dari itu karena seringnya istirahat. sampai puncak kawah udah menjelang shubuh. dari atas, hanya nampak cahaya biru kecil di bawah sana, yang terkadang tertutup oleh asap yang keluar menyertainya. bahkan kamera keren miphone saya pun, tak mampu menangkapnya. harus turun untuk lebih bisa menikmati cahaya biru seperti digambar-gambar hasil pencarian di gugel.


dari kami bersepuluh, hanya enam orang yang memutuskan untuk turun, mendekat ke sumber blue fire. ada mas arief, mas piyan, mas wid, dan si kembar frans n arief. sementara pak yanto, triashriki, mba bunda, dan kak nita memutuskan untuk jalan balik. kepalang tanggung, sayang kalau harus turun ke pemberhentian mobil lagi. 

rada kecewa sih, kirain dapat dengan mata telanjang melihat keindahan si api biru. mungkin bila menggunakan lensa tele, akan dapat dengan jelas melihatnya. sayang, diantara kami engga ada yang memilikinya. 




Senin, 21 September 2015

banyuwangi: ketapang indah (2)

di banyuwangi...


saya dan rombongan sempat bermalam di salah satu resort di sana, ketapang indah. hotel ini berlokasi tidak jauh dari pelabuhan ketapang. jadi apabila pengen berenang nyeberang ke bali, ga jauh laahh, hahaha..


engga di sangka, ternyata banyak juga bule yang bermalam di hotel ini. memang sih, resort ini cukup strategis, walau cukup jauh untuk ke pusat kota, sekitar sepuluh kilometer, namun demikian untuk kalangan wisatawan mencari makan akan tersedia resto yang buka 24 jam. selama menginap, akan disuguhi dengan pemandangan khas pesisir pantai, pohon kelapa hehe..


jarak hotel dengan pantai, nol kilometer, alias mepet banget dengan bibir pantai. tapi tapi tapi.. pantainya engga terlalu bagus, pasirnya hitam, dan cenderung curam dari daratan ke air lautnya.


sebagaimana resort yang lain, hotel ini lebih banyak menyediakan tempat terbuka daripada bangunan hotelnya. asik banget. walau bila malam penerangan engga terlalu wah, engga bikin nabrak-nabrak kok.. eeaa.


yang jelas, bila ada yang berkesempatan mengunjungi banyuwangi, hotel ini direkomendasikan untuk dijadikan tempat bermalam.




banyuwangi: perjalanan (1)

sebagai kabupaten paling timur di pulau jawa...


ternyata banyuwangi mempunyai keeksotisan tersendiri. banyak destinasi wisata yang akan kita jumpai di sana. hal inilah yang menjadikan banyuwangi banyak dikunjungi oleh wisatawan, baik domestik maupun mancanegara.


perjalanan ke banyuwangi dari jakarta ditempuh dalam waktu dua jam lebih, apabila menggunakan pesawat. bahkan riilnya bisa lebih dari tiga jam apabila dihitung dengan waktu transit di surabaya. jakarta-surabaya menggunakan boeing 737 seri 800, dan ditempuh dengan waktu satu jam lebih. sementara itu, untuk surabaya-banyuwangi, kita akan berganti pesawat dengan model turboprop, kebetulan garuda indonesia menggunakan ATR-72 seri 600. berbeda dengan 'pesaingnya' yang lebih dahulu menerbangi blimbingsari, wings air menggunakan ATR-72 seri 500.

dengan menggunakan pesawat baling-baling tersebut, surabaya-banyuwangi ditempuh dalam waktu 60 menit. sepertinya sudah lama sekali engga menggunakan pesawat jenis ini dalam bepergian. kalau tak salah ingat, terakhir menggunakan pesawat ATR saat dinas ke nunukan, kalimantan utara.

satu jam perjalanan disuguhi pemandangan darat yang luar biasa. melintasi pegunungan di jawa timur, mungkin salah satunya adalah semeru. terlihat juga daratan tandus yang tidak ada pepohonan sama sekali. kalau boleh saya tebak sih, mungkin salah satu imbas dari meletusnya gunung raung menjelang lebaran beberapa saat yang lalu. atau mungkin juga imbas dari kekeringan yang melanda, karena belum turunnya hujan. apa itu taman nasional baluran yaa??


satu jam perjalanan surabaya-banyuwangi ditempuh dengan cepat. hehe.. terlena dengan banyaknya hal yang harus diabadikan dengan kamera, waktu seakan berjalan lebih cepat dari biasanya. di bawah sana, banyuwangi telah terlihat. bahkan landasan pacu bandara blimbingsari pun terlihat dengan jelas. pesawat buatan perancis ini memang ketinggian jelajahnya tidak setinggi pesawat berbadan lebar sekelas boeing atau airbus.


pulau bali, yang bersebelahan dengan banyuwangi pun terlihat jelas. ternyata dekat banget antara banyuwangi dengan pulau dewata tersebut. menurut orang banyuwangi, penyeberangan dari ketapang (banyuwangi) ke gilimanuk (bali) ditempuh dalam waktu satu jam, termasuk bongkar muatnya. sebenarnya bila ada jembatan, mungkin bisa ditempuh jaaauuh lebih cepat dari itu. namun mengingat arus bawah laut yang lebih deras daripada suramadu, maka pembangunan jembatan perlu lebih banyak pertimbangan.


semakin mendekati landasan pacu, semakin jelas petakan-petakan hamparan sawah, bangau-bangau putih yang menghiasinya, bahkan sempat dekat banget dengan sebuah layang-layang yang sedang diterbangkan. jadi berfikir, andai layang-layangnya nyangkut di baling-baling, bakal ada masalah besar nih...

landing, sama seperti saat take-off, dengungan suara mesin terdengar lebih berisik daripada saat masih terbang di udara. sepertinya ini yang unik dan membedakan dengan jenis pesawat berbadan lebar lainnya. saya suka..

bandara blimbingsari, berupa bangunan kecil di salah satu sudut bandara. pemerintah kabupaten banyuwangi telah mempersiapkan bangunan bandara yang lebih besar, yang letaknya di belakang bangunan mungil bandara yang saat ini telah ada.




Kamis, 10 September 2015

namamu nak..

nge-gugling saat ini..

sebuah kata depan nama mas danish "danisharsenio".. loh ko udah ada aja nama itu di internet. danish arsenio ahmad, anaknya kang tontowi ahmad, pebulutangkis nasional.

wah ternyata kang tontowi memiliki naluri yang kuat dengan kami *tsaaahh, sehingga kasi nama anaknya untuk dua kata pertama ko bisa sama: danish+arsenio. awalnya, saya juga mo memisahkan antara danish dan arsenio. tapi karena udah ada dua kata di belakangnya, mulia akbar, jadi dua kata tersebut dijadiin satu ajah.

cuman kapan nih istrinya kang tontowi lahiran? ternyata engga jauh juga kok dengan mas danish, 29 april 2015.. sementara mas danish, 16 hari lebih awal menghirup udara dunianya, 13 april 2015.

yah, buat kang tontowi, barakallah ya kang. semoga doa-doa yang kita selipkan dalam nama anak kita dikabulkan oleh Sang Pemberi Berkah. aaminn..


Selasa, 08 September 2015

belajar mamam

di usianya yang menjelang lima bulan...

mas danish udah mulai dicoba untuk disuapin makanan. di awal-awal, diganti susunya dulu, dari S*M menjadi L*ctogen.. tapi malah sembelit mas danishnya. trus balik lagi ke S*M.. walo frekuensi pub nya engga sesering dulu sebelum terkontaminasi dengan makanan lain, minimal engga sembelit lagi.

mas danish pernah diberi tepung gasol. sembelitnya makin menjadi. frekuensi pub nya makin jarang. sehingga memberikan tepung gasolnya dibatalkan demi hukum *eeaa.

saat ini paling diberi pepaya yang benar-benar telah matang. pepaya tersebut dilembutkan lagi dengan tambahan air. disuapin dengan sendok. setiap kali melihat makanan lain selain susu, mas danish terlihat sangat antusias. tangan dan kakinya digerak-gerakkan, air mukanya cerah dan sumringah. waaahh

setiap suapan pasti habis ditelan. tidak ada yang diemut dulu kayak anak-anak kebanyakan. belum habis satu suapan, pas mau nyendok untuk ambil suapan berikutnya, matanya mengikuti gerakan si 'penyuap'. seolah-olah udah engga sabar nunggu suapan berikutnya. 

mas danish... sampai besar nanti ya makannya mudah seperti ini.




ajang pencarian bakat

menyambut hari uang republik indonesia...

ada bermacam kegiatan yang dilakukan segenap insan di kemenkeu. ada kejuaraan bulu tangkis, three on three bola basket, kompetisi tepok telor oranye (ping pong boooosss), dan ada banyak yang lain. di sekretariat jenderal sendiri, hari jumat lalu (4/9) diadakan pencarian bakat terpendam pegawainya.

pencarian bakat ini sayangnya hanya dibatasi untuk bakat bermerdu-merdu suara (seett daaah) dan bersilat lidah agar semua orang ketawa (stand up commedy) hehehe. sayang, engga ada adu bakat pegawai terajin, pasti mas arief burhan yang menang tuh. atau bakat ustad, mungkin tri ashriki yang jadiii juaranyaa.. (inget lagunya dewi lestari)

dari biro cankeu menampilkan mba dewi untuk di bakat nyonyo, dan untuk stand up-nya, biro cankeu mempercayakan kepada sist zali, si zazanan para lelaki. hahaha... zal-zal, bisa aja lu..

mba dewi menyonyo diurutan kedua. cukup memukau untuk diawal-awal pembukaan. sementara sist zali, dia tampil hampir menjelang akhir pagelaran. jadi udah mefet ama waktu sholat jumat. tapi sangat sayang untuk di lewatkan.

mmm, mba dewi nyanyi lagu apa ya.. saya lupa untuk saat ini. tapi untuk stand up-nya, zali dari awal hingga akhir stand up konsisten dengan tema krl. patut diacungi jempol nih untuk tema low profile tapi sangat menggigit itu. kocak nan menghibur. pak sekjen yang baru nongol pun, dibuat mesem karenanya. beda dengan para comics sebelumnya, tema ga beraturan, dan kurang menghibur, kecuali satu peserta dari pppk.

semoga lah mba dewi dan zali merebut poin dalam ajang ini.
aamiiinn... 




omah lawas - solo

mengunjungi kota kecil solo beberapa saat yang lalu...

menyisakan satu rasa nikmat makanannya *tsaaahh. (opo iki). hahaha. solo, kota kecil di jawa tengah ini merupakan tempat impian saya menikmati masa tua nanti hehe. inshaAlloh. kehidupan yang bersahaja, engga ada macet, rasa adem dan tentrem dalam hati, makanan murah meriah, hwaah laksana surga dunia saja nih.

salah satu tempat makan yang lagi 'meledak' di sana adalah omah lawas. tempat makan yang berlokasi di mangkunegaran yang sebenarnya hanyalah wedangan ini, namun mampu menjadi magnet bagi para penggemar kuliner. di jakarta, wedangan bisa kita temukan di beberapa sudut ibukota, tak terkecuali di dekat rumah saya. mmm, angkringan sih saya sering menyebutnya.

berlokasi tidak jauh dari paragon, mmm atau hotel sahid jaya.. omah lawas menyediakan tempat makan dengan kapasitas ratusan pengunjung. ada yang dengan meja kursi, ada disediakan juga bagi yang suka lesehan. tempat parkir bisa dibilang luas, walaupun engga luas banget juga sih.

untuk harga makanan, sangat terjangkau. semua makanan harganya di bawah Rp10.000,- per pcs nya. untuk tempat makan dan nongkrong asik gitu, sangat elegan lah harganya *weeaa haha. pertama masuk, antri untuk milih dan ambil makanan yang tersaji. melihat menunya segitu banyak dan dibuat menarik perhatian, dijamin kalap ambil ini dan itu. 

lanjut ke pembayaran. di sini kita bisa minta untuk menghangatkan kembali aneka lauk yang kita ambil. pembayaran belum dapat dilakukan bila belum memesan minuman. ada beragam pilihan menu minuman yang bisa kita nikmati, dan yang pasti harganya juga di bawah Rp10.000,-. saya pesan angsle dan teh manis hangat. kalap.

ada banyak keluarga menghabiskan makan malam mereka di sini. sementara itu, terlihat juga pasangan muda-mudi di beberapa sudut tempat makan. makin malam makin ramai. cuman untuk tempat-tempat tertentu, serangan nyamuk cukup dahsyat, yang menyebabkan kami pindah tempat hehehe..

dari laper mata tadi, ternyata perutnya engga nampung semuanya huahaha. aku masih menyisakan satu bungkus nasi. padahal pas ambil tadi, rasanya mo ngabisin semua makanan yang tersaji. makan enak, kenyang, bertiga, hanya Rp83.000,-. 

ayo ke solo...