Selasa, 21 Maret 2017

jiwa pelayan

"aku ingin jadi customer service..."



kata rendy dalam perjalanan menuju jakarta dengan menggunakan kereta api taksaka dari purwokerto beberapa saat yang lalu. "aku mah malah ingin jadi pelayan di restoran.." timpal saya. saat itu, kami sih saling tertawa, walau sebenarnya terdapat sedikit keseriusan dalam percakapan sederhana kami.

saat ini, saya dan rendy memang telah bekerja di satu bidang yang sama, sebagai staf perencana di kementerian yang dipimpin oleh sri mulyani indrawati. bahkan duduk di tempat kerja pun bersebelahan. hanya komputer saja yang memisahkan. tsaahh.. tahun ini adalah tahun kelima saya dan rendy di bidang ini. kalau saya sih sudah ingin pindah sebenarnya. ga tahu kalau rendy hehe..

terkadang ada titik jenuh atas satu hal yang dilakukan secara rutin, hari ke hari, bahkan tahun ke tahun. hal ini kadang yang mendorong saya ingin untuk menekuni bidang lain yang kayanya nyaman banget, melayani orang lain. saya juga pernah berfikiran yang sama dengan rendy, ingin berprofesi sebagai customer service... menjelaskan berbagai macam hal yang dibutuhkan orang lain dan dapat menjadi solusi, mungkin.

tentunya, semua dilakukan dengan sepenuh hati, tidak dengan jutek atau minimal ketus di suara. engga! selama ini terkadang atau bahkan sering mendapatkan pelayanan yang kurang memuaskan dari para customer service, khususnya pelayanan yang diberikan dalam lingkup pemerintahan. pelayanan yang kurang ramah, tanpa senyum, dan terkesan ogah-ogahan. bagi saya mah, hal itu sangat enggak banget. saya sering berpikir, "bila saya di posisi anda, tidak akan saya berperilaku seperti itu..".

seiring berjalannya waktu, dan dipengaruhi oleh tayangan film-film ahahaha.... oops, saya malah memiliki keinginan yang lain. ingin jadi pelayan restoran hehehe. sederhana sih yang ada dalam fikiran pendek saya. menjelaskan berbagai menu kepada tamu restoran adalah suatu yang menyenangkan. mmh.. tayangan film barat sih memang yang paling mempengaruhi keinginan saya tersebut.

jiwa pelayan, bukan merupakan mimpi yang buruk bagi saya. saya rasa, semua orang harus mempunyai jiwa seperti itu, apalagi apabila kita memang secara tugas dan fungsi adalah memberikan pelayanan kepada orang lain. dan saya sangat yakin bahwa semua orang pasti memberikan pelayanan kepada orang lain, apapun profesi yang kita tekuni saat ini.

dalam setiap jiwa 'pelayan', tak dipungkiri pasti akan ada yang mendorong untuk lebih memperhatikan orang lain, ada rasa bahagia apabila orang lain senang dengan apa yang telah kita lakukan...

dan bukan jiwa yang merasa harus  selalu dilayani.. oops.