Minggu, 18 Maret 2018

ullen sentalu

di jogja...


ternyata ada sebuah museum yang berisikan kumpulan dari properti pribadi keluarga para raja di jawa, i.e raja jogjakarta dan surakarta. ullen sentalu terletak di dataran tinggi jogja, kaliurang. jadi hawanya cukup sejuk, dan terkadang turun hujan meski di kota jogja-nya engga hujan. mungkin semacam bogor gitu ya bagi jakarta hehe..

saya berkesempatan mengunjungi museum tersebut berbarengan dengan kegiatan kantor di jogja. sore hari sebelum balik ke jakarta keesokan paginya, kami menyempatkan untuk mengunjungi ullen sentalu. sampai sana udah jam 15.30, jadi ada waktu sekitar tiga puluh menit untuk menikmati beragam koleksi museum.


menurut wikipedia, museum ullen sentalu merupakan kependekan dari “ULating bLENcong SEjatiNe TAtaraning LUmaku” yang artinya adalah “Nyala lampu blencong merupakan petunjuk manusia dalam melangkah dan meniti kehidupan”. masih menurut wikipedia, filsafah ini diambil dari sebuah lampu minyak yang dipergunakan dalam pertunjukkan wayang kulit  (blencong) yang merupakan cahaya yang selalu bergerak untuk mengarahkan dan menerangi perjalanan hidup kita. museum ini didirikan oleh salah seorang bangsawan jogyakarta yang dikenal sangat dekat dengan keluarga keraton surakarta dan jogyakarta.

di sana ada koleksi batik dari jogja dan dari surakarta. memang, motif keduanya berbeda. dijelasin sih sama guide, tapi udah lupa hehehe. maklum kejadiannya udah empat bulan yang lalu (desember 2017). selain batik, ada banyak foto-foto raja, putra mahkota, putri raja, dan lain-lain.ada gamelan juga ya, trus ada arca-arca gitu.. tapi memang selama berkunjung di sana, tidak diperkenankan untuk mengambil gambar. baik dari kamera handphone, terlebih lagi dengan kamera pro. namun demikian, pihak museum memberikan satu spot yang diperbolehkan untuk mengabadikan momen, seperti momen di atas aja.

jadi, kalau jalan ke jogja, ada baiknya selain menghabiskan waktu di malioboro, atau di pantai-pantainya, atau di hutan pinusnya, atau wisata kulinernya... juga mengunjungi museum ini. karena ada banyak manfaat darinya, salah satunya adalah mengenal sejarah kerajaan jawa.





Jumat, 16 Maret 2018

kuntum farm field

selain hutan pinus di gunung pancar...


menjelang akhir tahun 2017 lalu, saya dan keluarga kecil menyempatkan untuk mengunjungi kuntum farm field di bogor. kalau yang ini sih dengan alasan ada mobil baru. hwaattss?? haha.. iya, baru pinjam dari ade saya, karena dia pinjam livina saya, jadinya dia minjamkan honda brio-nya.


kuntum farm field.. yaaa dari namanya aja udah menunjukkan bahwa di dalamnya adalah bernuansa pertanian. hmmm. aga puyeng juga sih, karena semua biasa saya dapatkan semua itu saat pulang kampung. di sana ada sawah, ada tanaman sayuran, ada embek, ada sapi, ada ayam, kelinci, dan pokok-e yang di desa saya ada semua di sana.


bedanya, masuk kuntum farm field harus bayar Rp40k per orang, kalau di desa saya yaa gretong semuanya. hehe. tapi ya perlu banyak ongkos untuk ke sananya. 


akses menuju kuntum farm field engga sekompliketet ke hutan pinus. karen jalanan cukup lebar. keluar tol bogor, ambil kiri... luruuuuss aja ikutin jalan, sebelum ciawi kok. atau ikutin link berikut. lokasinya juga di pinggir jalan raya.


saran saya.. sama kayak saat ke hutan pinus. jalan ke bogor pagi-pagi. biar sampai sana gampang cari parkirnya. trus belum panas juga pas muter-muter, karena wahananya mayoritas outdoor. karena saat saya pulang, lalu lintas udah lumayan krowdet. hmmm bagi saya sih engga nyaman.




hutan pinus gunung pancar

pernah lihat status whatsapp teman kantor...


yang lagi jalan-jalan di salah satu hutan pinus. kayanya asyik bangets dan amat sangat instagramable. pas tanya, dimana kah itu? dia jawab di gunung pancar. karena waktu itu baru denger daerah yang dia sebutkan, so saya minta untuk send location. owalah, ternyata engga jauh dari jakarta...


yawlaa.. akhirnya ajak keluarga untuk jalan ke sana. pagi-pagi di hari minggu cabuts, menyusuri tol jorr dan disambung dengan tol jagorawi. sesuai arahan google maps, kami keluar pada km37. lebih tepatnya, lupa keluar di pintu tol apah hehe.. kalau engga salah inget sih, ada pesantren ustad arifin ilham setelah keluar tol.

lanjut perjalanan melalui jalan cukup lebar (jl.m.h.thamrin), lanjut melalui berkelok jalan lebih kecil. sampai ketemu jalan kampung yang hanya cukup untuk simpangan dua mobil sahaja. terkadang harus gantian juga, ada salah satu yang mengalah. bila udah ketemu jalanan kecil dengan kontur menanjak, tanda-tandanya udah mo sampai yes..


pas udah lihat pepuunan pinus, nah udah mo sampai nih. saya langsung belok kiri, parkir di daerah lapang, yang sebenarnya itu engga disarankan hehe.. karena baiknya tetep nanjak dikit aja, di sana ada pintu masuk untuk pembelian tiket masuk yang hanya Rp15k per orang, di atas ada parkir lagi kok, banyak pemandu parkir, jadi kita engga kesusahan untuk memarkirkan kendaraan.


banyak banget spot untuk berfoto. orang-orang di sekitar hutan pinus gunung pancar sangat kreatif buat spot. satu orang memiliki empat spot yang disewakan buat foto-foto. pastinya sangat instagramable. harganya? karena saya cuman berdua, bertiga dengan bocil, diberi tarif Rp20k per orang untuk empat spot yang berbeda. bila jumlah orang lebih banyak, masih bisa nawar kok... ohya, kameranya tetep pake kamera kita loh yes. saya mah cuman punya kamera hape. tapi engga jelek-jelek amat kok hasilnya hehe.

saya ada sewa untuk empat spot abang-abang yang baik banget, karena mau jagain danish saat kami bergaya hahaha.. si abang punya spot ala kemah-kemah gitu, trus spot rumah tua, spot kain warna-warni, dan spot terakhir hanya berupa kayu yang dibentuk lingkaran gitu aja, namun dibuat aga tinggi.


cukup menarik kok untuk dikunjungi... setelah puas foto, bisa nikmatin mie instan dan gorengan. masih bisa foto-foto lagi loh haha. dasar!

saya menyarankan kalau ke sana pagi-pagi aja.. yaaa jam 9 pagi dan sampai sana lah. jadi foto-foto engga lama, makan, puas, pulang. soale pas kami pulang (jam 11.30 an).. jalan ke arah hutan pinus udah ramai orang naik. mungkin akan lebih susah lagi cari parkir dan mungkin juga akan antri untuk berfoto ria.





Selasa, 13 Maret 2018

RSPAD gatot soebroto

baru juga masih akhir februari...


udah merasakan yang namanya dirawat di rumah sakit. ini juga kali pertama selama hidup saya merasakan betapa engga nyamannya sakit dan harus dirawat. sekalian sih manfaatin bpjs kesehatan yang selama ini telah dipotong dari gaji bulanan. eeaa.. tetep engga enak juga sih, namanya juga sakit semua orang kaga ada yang mau. walo semua biaya ditanggung

kenapa bisa gitu?

hari senin, 26 februari 2018 saya ikut menyelesaikan pekerjaan yang over time, dan baru selesai menjelang pukul 20.00. nah untuk mengganjal rasa lapar, kami dibeliin nasi padang, which is basantan lamaknyo. hehe..

hari selasa, 27 februari 2018 pagi hari saya ditawarin istri untuk sarapan mpekmpek dengan pake cuko yang asam itu. hmmm.. page-page looh. belum berhenti di situ, masih ditambah dengan luwak white coffee juga. sama-sama asam..

berangkat kerja engga masalah.. karena laper, jam 10.00 an minum susu cokelat. habis minum ini udah berasa mual banget. rasa-rasa mo muntah dah...

istirahat siang, bada sholat zuhur, makan bareng temen-temen bagian PKD, ada al, udin, mas aji, dan mas azin. diajak makan tongseng di wahidin dan pesen jeruk panas karena rasa makin mual. setelah pesenan datang, rasa mual kian memuncak, sehingga saya memutuskan untuk tidak menghabiskan sisa makan siang saya. bayar, lalu ngacir ke kantor... engga enak bila muntah di jalan, atau malah munmun di tempat makan.

sampai di kantor langsung ke toilet. mulas dan mual jadinya.. muntah dan diare. habis muntah lebih enakan. pas balik ke ruangan, minta minyak kayu putih ke mba leisha. oles-oles di eyuts, lalu kok berasa mo muntah lagi, balik ke toilet lagi akhirnya. muntah dan buang-buang air, lagi. hmmm... aga enakan, dan balik ke ruangan. loh kok berasa mo munmun lagi, balik lah ke toilet untuk ketiga kalinya.

di sini ambyar semua... muntah dan buang-buang air makin dahsyat. moncor banget rasa pipis.. dua setengah jam saya nongkrong di toilet duduk. moncor dan muntah-muntah. pas udah rada baikan, baru saya keluar  toilet, menjelang jam 16.00. alhamdulillah ada mas sam di pantry, sehingga bisa minta tolong buatin air gula ama garam ke dia.

dari sinilah temen-temen pada tau dan langsung heboh. buatin tambahan oralit, buatin teh kental, panggilin dokter.. hwaaa.. jadi kalian yang riweuh.
dokter datang, ditensi 80/50.. lemes banget badan ini. gemeteran, kesemutan, sesak nafas. mungkin asam lambung juga naik. akhirnya dokter mutusin panggil ambulan dan dirujuk ke rumah sakit terdekat, RSPAD Gatot Soebroto. 

dan jadinya dirawat selama tiga hari empat malam dweh. karena baru bisa keluar hari jumat malamnya, pukul 19.00.

makasih istri tercinta
makasih temen-temen semua...
kalian luar biasa.