mengunjungi satu daerah...
tak lengkap rasanya bila tidak menikmati kuliner khasnya. banyuwangi terkenal dengan kuliner beratnya. adapun untuk penganan ringan yang bisa buat oleh-oleh khasnya, sepertinya belum ada. perlu ide segar dari masyarakat banyuwangi atau mungkin mencoba untuk menggali kembali penganan tradisional resep turun-temurun nenek moyang orang pelaut, yang mungkin dapat dijadikan sebagai oleh-oleh khas mereka.
untuk kuliner beratnya... saya dan teman-teman sempat mencoba yang namanya nasi tempong. dari namanya memang baru dengar. lucu sih, dan bikin penasaran. gugling, tempat makan nasi tempong yang terkenal di banyuwangi adalah "resto-nya" mbok nah. lokasinya sih termasuk di jalan utama banyuwangi.
samapi di lokasi, cukup antri juga ternyata... dari sekian banyak yang nungguin, beberapa ada yang bungkus. ga kira-kira lagi, lima atau lebih bungkus nasi tempongnya. wew.. harus menahan air liur yang udah mulai mengucur (ngiler don...), dan hak perut yang menuntut untuk ditunaikan. laferr kakaa..
nasi tempong disajikan dalam piring.. (ya eyalah..). pertama, piring diisi dengan nasi, lalu ditambahkan sayur bayam rebus, potongan labu rebus, potongan timun, potongan tahu dan tempe goreng, potongan kecil ikan jambal, dan disiram dengan sambal tomat segar. ya stopp, itu adalah nasi tempong. isian tersebut sudah membuat piring penuh. melihat pesanan-pesanan sebelumnya, piring yang sudah penuh terisi tersebut, masih ditambah dengan telur dadar dengan potongan besar, saya memesan yang sama don. wow, makin penuh piringnya.
bagi yang sedang radang tenggorokan, tidak direkomendasikan makan telur dadarnya. karena kadar minyak yang cukup tinggi. eeaahh. masih banyak pilihan lauk yang lain kok. ada pepesan, gorengan ayam, sate jeroan, mmmm.. de-el-el.
makan dengan lahap karena lapar pun, namun karena perut hanya nampung tidak lebih dari setengahnya, jadi saya cukupkan sudah. tak habis makanan aku, lay..
satu lagi, makanan khas banyuwangi yang sempat saya cicipi. rujak bakso. hah???? dari namanya aja udah aneh, dan pas makan juga berasa aneh hehe. bayangkan di depan kita tersaji nasi pecel hangat.. hmm yum yum. lalu, disiram dengan kuah bakso dan beberapa baksonya sekalian hahaha... kebayang rasanya. tapi rujak bakso mungkin resep sambalnya beda dengan sambal pecel. tapi secara tekstur cairnya sama.
belum berhenti di situ, saya dengar mas arief makan rujak soto. hahaha... hidangan apa lagi itu? silakan konfirmasi ke mas arief...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar