setelah
proses imigrasi dan pengurusan bagasi selesai di bandara king abdul aziz itl
sekitar jam 00.30, kami serombongan langsung masuk kedalam bus yang telah
disediakan oleh panitia dengan tujuan kota madinah. kata ustadnya, jarak jeddah
dengan madinah adalah lima jam perjalanan, atau sekitar 400 km. hmmm lumayan
jauh ternyata.
perjalanan
malam yang lama.. eh, kayaknya mah sopirnya yang masalah hehe. pelaaaan banget bawa
busnya. sampai kami kelelahan dan tertidur. kebetulan saya dan istri dapat
kursi paling belakang, so bisa selonjoran haha.. di bangku belakang kan ga
enak? bisa mual or muntah karena goncangan yang dahsyat.. ah engga tuh, soalnya
kualias jalanan di sana sangat bagus. saya tidak menemukan jalanan rusak di
sana.
menjelang
pagi dan waktu sholat shubuh yang hampir habis, kami baru merapat di sebuah
rest area yang terdapat sebuah masjid di dalamnya. mengapa harus memilih untuk
segera sampai sana? tidak di masjid rest area sebelumnya?? karena di situ lebih
banyak terdapat toilet. tapi toilet di sana kurang terawat dan terkesan sangat
jorok. mo pipis pun pikir dua kali..
hmm..
suasanya rest area yang berbeda. sungguh sangat berbeda dengan rest area yang
ada di indonesia. banyak toko makanan dengan bangunan yang unik atau minimalis,
ada minimarket, ada spbu, atm, taman yang hijau.. di sana kadang cuma ada spbu aja dan ada satu
atau dua toko aja. suasana panas dan gersang. tapi itulah, lain lubuk lain pula
ikannya. #eh, bener ga peribahasanya haha
kami
sholat bersamaan dengan beberapa rombongan jama’ah kecil, yang mungkin berisi
anggota keluarga, dari berbagai negara. ada yang udah berkepala pelontos yang
berarti telah selesai ibadah umrohnya, ada yang belum. hmm.. baru liat dengan
mata sendiri cara sholat yang berbeda. namun syarat dan rukun tetap sama. subhanalloh..
dasar
orang indonesia, setiap ada kesempatan untuk berbelanja, manfaatkannn hehe. ada
yang jual madu, hajarrr. ada yang jual kopi arab, hayookk… catat yah: ini masih
perjalanan menuju ke madinah loh hehe.
kalau
kami, yaa bukan tak mau beli siy, sangunya pas-pasan ajah. pahe-pahe, alias
paket hemat ahaha. tp ingin banget siy engga juga, soalnya ogah ribet pas pulangnya.
bawaan kami saat berangkat ini adalah, hanya dua buah koper dengan satu buat
tas punggung. di dalam satu koper, terdapat satu tas punggung lagi yang
barangkali nanti pas pulangnya kepake. siapa tau ^_^
lanjut
perjalanan, sang ustad ngasi tau kita lagi dimana, ngasi cerita sejarah-sejarah
tempat yang dilalui.. cerita sejarah islam, kadang diselingi dengan
candaan-candaan ringan. namun sayangnya pakai bahasa banjar. ulun kada ngarti
kaka.. haha. alhamdulillahnya, istri yang ada darah banjar masih inget bahasa
leluhurnya. so jadi translater sepanjang cerita yang ustad sampaikan. terutama
cerita-cerita lucunya. saya ikut ketawa aja karena bahasanya yang lucu hehe..
pas udah ditranslate, baru ngakak beneran.. karena emang lucu cerita sang
ustad.
sepanjang
jalan hanya terlihat pemandangan hamparan batu, pasir, dan segala yang gersang.
sampai tiba saatnya memasuki kota madinah… subhanalloh, hati terasa bergetar.
inilah kota sang nabi, dimana rasululloh tinggal bersama para sahabatnya. masih
tak percaya, kami bisa sampai juga di kota ini. alhamdulillah ya Robb Engkau
berikan kami kesempatan ini..
bus
terus melaju, dan meleweati masjid nabawi.. terlihat payung-payung di halaman
masjidnya. terlihat pekuburan para syuhada di salah satu sudutnya. ya Robbana..
masih tak percaya kami sudah berada sedekat itu dengan masjid nabawi, masjid RosulMu..
dan
sampailah kami di hotel tujuan, yang tidak jauh dari masjid. madinah sangat
panas, bahkan pernah menyentuh level 50°c. wow… namun begitu madinah kota yang
sangat teratur. tidak ada macet di sana, walau kata ustad sebelumnya, semua
keluarga di arab saudi pasti mempunyai mobil. mobil sudah menjadi kebutuhan
sehari-hari mereka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar