tak
dipungkiri, tanah suci selalu jadi impian bagi jutaan atau milyaran penduduk
muslim dunia. semua muslim pasti pernah berkeinginan untuk pergi mengunjungi
kota makkah dan madinah.
berkumpullah
beragam manusia di dua kota suci tersebut. dari asia, afrika, dan eropa.. engga tau
yaa kalau ada yang datang dari ausi atau amrik. tapi memang kebanyakan
sepertinya dari tiga wilayah itu aja.
saya
sempat bertemu dengan beberapa orang di luar indonesia. ada yang dari malaysia,
turki, somalia, aljazair, libya, maghribi, ama asia selatan. kalau istri ketemu
lebih banyak lagi hehe. biarlah dia yang cerita sendiri, nanti klu udah punya
blog juga.
pertama
saya ngobrol ama orang malaysia di nabawi. dia sebelumnya sangsi kalau saya
orang melayu. karena apa? haha.. saya engga pernah pakai baju koko selama di
madinah, kecuali satu hari. karena memang saya hanya bawa baju koko cuman satu
aja hehe.
“kalau
macam itu, (dia menunjuk seseorang yang pake baju koko, sarung, serta songkok)
udah bisa aku tebak orang indonesia atau malaysia. tapi kalau kayak kamu, aku
tak bisa tebak…” katanya.
baju
koko itu memang hanya dipakai oleh jama’ah dari melayu, malaysia dan indonesia.
selainnya, pakai gamis panjang. atau kalau ababil-ababil (abg labil) malah
cuman pake kaos dan celana pendek, celana main kita. yang penting masih di
bawah lutut, sehingga syarat syah sholat masih terpenuhi. kalau di indonesia,
ada jama’ah seperti itu bisa diusir dan ga boleh sholat di masjid dah haha..
owhya,
saat pulang setelah sholat isya, terdapat rombongan yang baru datang. isinya
para ‘artis’ (kalau di indonesia ya hehe) pemuda-pemudi dari eropa timur atau
pecahan soviet. mereka nyantai aja datang ke makkah, ada yang pakai kaos,
celana pendek, ada yang pake peci.. pokokna mah macam-macam. beda banget dengan
kami yang dikasi seragam, pakaian batik nan sopan hehe.. yaaa lebih bagus siy,
menghormati tanah haram. maksud saya mah, yang penting syarat syah untuk ibadah
udah terpenuhi.
orang
kedua yang menyapa saya di nabawi adalah yag berasal dari maghribi. saya kurang
tau negara ini. dan setelah saya gugling, ternyata di wikipedia ada informasinya..
“makkah…
makkah??” katanya sambil memperagakan tanggannya seperti sedang berdoa.
“ya..
hari ini saya akan ke makkah..” saya di sapa karena udah mengenakan baju ihrom saat sholat dzuhur di masjid nabawi.
“saya
dari indonesia..”
“o..
maghribi maghribi..”
dan
setelah dzikir sholat, dia pamitan dengan menepuk-nepuk pundak saya.
dan
orang ketiga, adalah dua negro dari somalia. mereka engga bisa bahasa inggris
juga, seperti orang maghribi tadi.
“saya
dari indonesia, anda dari mana?”
tak ada
jawaban, hanya bengong-bengong... orang satunya sepertinya lebih mengenal wajah
melayu.
“indonesia?”
“ya ya
ya..”
“somaliyya”,
dengan tasjid di huruf ‘ya’nya ya hehe. “jakarta, surabaya, madurra” lanjutnya menyebutkan nama-nama kota dan sebuah pulau di negara kita sambil ketawa..
“ya ya
ya.. hehe, anda tahu banyak tentang indonesia”
orang
keempat dan kelima datang dari turki. dia menjabat tangan lebih dahulu di area
thawaf, saat saya menunggu istri untuk mengerjakan thawaf sunnah selepas ashar.
bapak ini juga lebih kenal wajah melayu.. so dia bisa nebak asal saya.
“bapak
dari mana??” ternyata engga bisa bahasa inggris juga si bapak.. saya lupa kasi
isyarat apa, sehingga si bapak menyebut kata ‘turki’.
tiba-tiba
datang abg dengan baju santainya..
“hey..
anda berbahasa inggris juga??” tanya dia..
“iya,
sedikit. anda dari mana?” saya balik bertanya.
“turki.”
“oow..
bapak ini turki juga”, dan mereka bersalaman dan ngobrol sebentar.
karena
istri udah datang, kami pamit dan langsung mengerjakan thawaf sunnah.
yang
keenam ini yang special. saat saya lagi tilawah di lantai satu masjidil haram,
menunggu waktu ashar. datang seorang bapak beserta dua orang putera kecilnya.
si bapak mengerjakan tahiyatul masjid, dan keduanya mengikuti di sebelah kanan
dan kirinya. selepas itu, si bapak juga tilawah, sedang kedua putra kecilnya
memainkan bola kecil mereka. kadang mengenai jamaah di depan, kadang mengenai
jamaah di belakang juga. saat mengenai saya, saya tangkap bola tersebut dan saya
lempar balik ke mereka.. terawa riang! oh God.
“hi
boy.. kamu berbahasa inggris?” mereka hanya senyum, dan sesekali menatap wajah
bapaknya.
“yaa..
kami” balas bapaknya..
dan kami
ngobrol sebisanya.. mereka berasal dari libya. si bapak cerita kalau mereka
telah sepuluh hari di madinah, dan akan sepuluh hari pula di makkah. waaahh..
selain
itu, dia menceritakan bahwa kedua putranya ini, spesial. si muhammad, sulung,
dia mempunyai kemampuan mengingat yang luar biasa. ketika si bapak melafadzkan
satu kata dalam al-quran, muhammad bisa dengan mudah menuliskannya. sedang si
shofwah, bungsu, kemampuan mendengar dan mengingatnya luar biasa. dia menghafal
beberapa surat di juz 30 hanya dengan mendengarkan saja.
“shofwah
udah hafal surah an-naba.. ayo tunjukkan kepadanya!” perintah si bapak pada di
kecil. awalnya malu-malu.. namun akhirnya dimulai juga..
“bismillaahirrohmaanirrohiim.. ‘amma yatasaa alunn.. dst.” ayat al-quran dilafadzkan dari mulut mungilnya..
ya robb, serasa diri ini ditampar, saya aja belum hafal hehe..
selanjutnya,
si bapak memuroja’ah hafalan mereka dari surah an-nas sampai al-fajr secara
bergantian. subhanalloh…
“bolehkan
saya mengambil foto anak-anak anda?”
“owh
silakan…”
“terima
kasih…”
dan setelah sholat maghrib, kami berpisah.
selanjutnya
bertemu dengan orang malaysia, lagi, tepatnya negeri sembilan. dia bersama
putranya. enak banget diajak ngobrolnya. karena dia bisa berbahasa melayu.
kejadian yang paling saya ingat ketika menjelang berbuka, di hadapan kami telah
tersedia beberapa butir kurma dan beberapa gelas minuman, ada jama’ah bule yang
melangkahi makanan tersebut. dan marahlah beliau.
“hey…
jangan dilangkahi, ini rizki..” seraya menunjuk ke arah para makanan *_*
“owh
maaf maaf..” kurang lebihnya seperti itu, dengan aga membungkuk dan tangannya
aga terbuka ke depan.. berkali-kali dia minta maaf, namun akhirnya duduk juga
di sebelah si bapak juga. lalu diomongin sebentar, mmm seperti dikasi pengarahan gitu hehe.. namun setelah itu, si bapak bagi
kurma lebihnya ke bule tersebut.
“marah
lah aku! tadi aja habis ambil wudhu, pas melewati makanan-makanan ini aku pinggirkan
dulu sambil minta maaf. baru lah aku lewat!”
“wah,
jangan marah lah pak cik. di sini kita diuji kesabaran..”
langsung
dia mengusap muka dengan kedua tangannya, seraya istighfar.. hehe
sabaarr..
sabarr..
paginya
pas sholat shubuh ketemu dengan orang malaysia, lagi, tepatnya di negara bagian
mana, lupa saya hehe.
ketemu
dengan kakek yang udah renta, yang sholat di sampingku. dia ngajak salaman.
salaman aja!
“indonesia…,
bapak dari mana?” ga ada jawaban. jadi teringat teman matraman yang fasih bahasa
arab. “min aina anta?”
baru si
kakek menunjukkan bendera hijau putih yang bersebelahan, dengan terdapat bulan
sabit di antaranya. saya mengernyitkan dahi, tanda tak paham hehehe…
“aljazair..”
dia mengucapkan juga hehe.
“oowh..”
si kakek mengajak salaman lagi.
yang
saya inget ama kakek ini adalah saat melihat seorang arab di depan saya sholat
tarawih dengan al-qur’an diletakkan sejajar dengan telapak kakinya.. hmm.
selepas salam, saya
sang
kakek menyalami saya lagi untuk ketiga kalinya hehe… kemudian dia memberikan
isyarat dengan tangannya. seolah-olah bilang, "oke saya sepakat dengan mu anak
muda.." #eeaa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar