bulan
ramadhan sepertinya sangat ditunggu oleh sebagian besar warga arab saudi.
selain karena bulan yang penuh berkah dan ampunan, juga sepertinya mereka
sangat paham dengan hadits Rosululloh saw :
“Barangsiapa yang memberi makanan berbuka bagi orang yang
berpuasa, maka baginya pahala yang semisal orang yang berpuasa tersebut tanpa
mengurangi pahala orang yang berpuasa tersebut sedikit pun.” Hadits riwayat At
Tirmidzi, beliau berkata, “hadits hasan shahih”
inilah
yang saya lihat saat masih di madinah, terlebih lagi ketika ramadhan di makkah.
di madinah ketika hari senin atau kamis, banyak yang menyediakan makanan
berbuka bagi yang menjalankan puasa sunnah senin dan kamis. sempat kaget saat
masih dzikir selepas sholat ashar ada anak kecil yang menabrak duduk saya, di
masjid nabawi. dengan membawa gulungan plastik panjang, yang dibentangkan di
atas sajadah di salah satu sudut masjid.
dan
ketika magrib tiba, saya balik ke masjid.. oowh, ini to maksudnya hehe..
di
masjidil haram, akan lebih sangat terasa lagi, karena momennya sangat tepat.
iya, ramadhan di makkah.
dari
hari pertama ramadhan pun sudah mulai tampak, betapa warga lokal sangat bersemangat
untuk dapat memberikan makanan berbuka kepada jamaah masjidil haram yang datang
dari berbagai negara di dunia.
sempat
terjadi ‘cek-cok’ antarmereka, berebut untuk dapat memberikan makanan berbuka.
subhanalloh, namun percek-cokan mereka engga sampai berantem beneran, apalagi
sampai mengacungkan senjata tajam #eeaa. engga, semua engga terjadi. yang
terjadi hanyalah berlomba mencari pahala orang yang puasa, tanpa ‘mencuri’
pahala orang yang puasa tersebut.
yang
unik adalah, sesiapa yang telah membentangkan gulungan plastik di atas sajadah,
maka dialah yang berhak untuk memberikan makanan dan minuman berbuka..
bermula
dari lembaran plastik ini..
lalu
berisilah beberapa butir korma..
dan bisa
sepenuh ini, dengan berbagai macam minuman.. ada air zamzam, gahwa, air susu onta klu ga salah. dan foto ini
diambil sebelum ditambahin ama roti dan minuman kemasan.. hehe
yang
sangat berkesan adalah ketika saya dan istri menyelesaikan umroh ramadhan.
dengan menahan rasa dahaga yang amat sangat dan rasa lelah yang mulai
menyerang.. selesai tahallul kami beristirahat di tempat sa’i. di hadapan kami
sudah ada seorang bapak yang mengerahkan sejumlah keluarganya, dengan amunisi
korma dan bertermos-termos minuman. mulai dari gahwa sampai teh yang
ditambahkan daun mint.
ingat
gahwa ingat ama orang somalia yang pernah saya ceritakan sebelumnya. suatu senin
saya berdampingan ama jama’ah negro somalia tersebut. setelah disajikan korma
dan air zamzam di hadapan, diberikanlah air panas berwarna kuning kehijauan.
aromanya… sejenak hampir sama kayak jahe. pas diicip.. hmm, tawar.
“apa
ini” saya bertanya seraya menunjuk minuman unik itu..
“ghawa..”
ujarnya ga jelas..
ternyata,
maksudnya adalah gahwa. mungkin dengan logat asli somalia, sehingga saya
mendengarnya ‘ghawa’. hehe.. kata ustad, gahwa adalah semacam kopi arab, yang
ditambahkan dengan beberapa rempah-rempah, sehingga menghasilkan aroma yaaang..
“maaf
saya engga bisa meminumnya.. “ hehe, itulah kesan pertama saat saya minum
gahwa.
kembali
ke bapak yang mengerahkan keluarganya.. saat itu sedang haus-hausnya, sampai
saya berujar ke istri “kalau ada gahwa seember pun akan aku minum…” mmm, suer??
karena ternyata, sebenarnya enak juga ko. mungkin saat pertama saya minum masih
dalam kondisi panas banget. sedang saat saya minum yang kedua kali, kondisinya
udah hangat. dan saat saya dan istri mengharapkan gahwa dari bapak-bapak tadi… rupanya
bukan hari keberuntungan kami, gahwa dibawa oleh para kerabatnya ke tempat yang
lain. Tapi alhamdulillahnya, kami masih dapat teh yang ditambahkan dengan
remasan daun mint. sedaaapp..
dengan bersahaja, bapak itu menerima sampah gelas dan bungkusan korma. bukan hanya sampah dari makanan yang beliau bagikan, namun semua sampah yang dibawa jama'ah yang kebetulan lewat. barokalloh ya pak..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar