Jumat, 19 Juli 2013

pengalaman umroh 2013 : saat bahasa isyarat sangat bermakna

tak dipungkiri, tanah suci selalu jadi impian bagi jutaan atau milyaran penduduk muslim dunia. semua muslim pasti pernah berkeinginan untuk pergi mengunjungi kota makkah dan madinah.


berkumpullah beragam manusia di dua kota suci tersebut. dari asia, afrika, dan eropa.. engga tau yaa kalau ada yang datang dari ausi atau amrik. tapi memang kebanyakan sepertinya dari tiga wilayah itu aja.

saya sempat bertemu dengan beberapa orang di luar indonesia. ada yang dari malaysia, turki, somalia, aljazair, libya, maghribi, ama asia selatan. kalau istri ketemu lebih banyak lagi hehe. biarlah dia yang cerita sendiri, nanti klu udah punya blog juga.

pertama saya ngobrol ama orang malaysia di nabawi. dia sebelumnya sangsi kalau saya orang melayu. karena apa? haha.. saya engga pernah pakai baju koko selama di madinah, kecuali satu hari. karena memang saya hanya bawa baju koko cuman satu aja hehe.

kalau macam itu, (dia menunjuk seseorang yang pake baju koko, sarung, serta songkok) udah bisa aku tebak orang indonesia atau malaysia. tapi kalau kayak kamu, aku tak bisa tebak…” katanya.

baju koko itu memang hanya dipakai oleh jama’ah dari melayu, malaysia dan indonesia. selainnya, pakai gamis panjang. atau kalau ababil-ababil (abg labil) malah cuman pake kaos dan celana pendek, celana main kita. yang penting masih di bawah lutut, sehingga syarat syah sholat masih terpenuhi. kalau di indonesia, ada jama’ah seperti itu bisa diusir dan ga boleh sholat di masjid dah haha..

owhya, saat pulang setelah sholat isya, terdapat rombongan yang baru datang. isinya para ‘artis’ (kalau di indonesia ya hehe) pemuda-pemudi dari eropa timur atau pecahan soviet. mereka nyantai aja datang ke makkah, ada yang pakai kaos, celana pendek, ada yang pake peci.. pokokna mah macam-macam. beda banget dengan kami yang dikasi seragam, pakaian batik nan sopan hehe.. yaaa lebih bagus siy, menghormati tanah haram. maksud saya mah, yang penting syarat syah untuk ibadah udah terpenuhi.

orang kedua yang menyapa saya di nabawi adalah yag berasal dari maghribi. saya kurang tau negara ini. dan setelah saya gugling, ternyata di wikipedia ada informasinya..

makkah… makkah??” katanya sambil memperagakan tanggannya seperti sedang berdoa.
ya.. hari ini saya akan ke makkah..” saya di sapa karena udah mengenakan baju ihrom saat sholat dzuhur di masjid nabawi.
saya dari indonesia..
o.. maghribi maghribi..
dan setelah dzikir sholat, dia pamitan dengan menepuk-nepuk pundak saya.

dan orang ketiga, adalah dua negro dari somalia. mereka engga bisa bahasa inggris juga, seperti orang maghribi tadi.
saya dari indonesia, anda dari mana?
tak ada jawaban, hanya bengong-bengong... orang satunya sepertinya lebih mengenal wajah melayu.
indonesia?
ya ya ya..
somaliyya”, dengan tasjid di huruf ‘ya’nya ya hehe. “jakarta, surabaya, madurra” lanjutnya menyebutkan nama-nama kota dan sebuah pulau di negara kita sambil ketawa..
ya ya ya.. hehe, anda tahu banyak tentang indonesia

orang keempat dan kelima datang dari turki. dia menjabat tangan lebih dahulu di area thawaf, saat saya menunggu istri untuk mengerjakan thawaf sunnah selepas ashar. bapak ini juga lebih kenal wajah melayu.. so dia bisa nebak asal saya.
bapak dari mana??” ternyata engga bisa bahasa inggris juga si bapak.. saya lupa kasi isyarat apa, sehingga si bapak menyebut kata ‘turki’.
tiba-tiba datang abg dengan baju santainya..
hey.. anda berbahasa inggris juga??” tanya dia..
iya, sedikit. anda dari mana?” saya balik bertanya.
turki.”
oow.. bapak ini turki juga”, dan mereka bersalaman dan ngobrol sebentar.
karena istri udah datang, kami pamit dan langsung mengerjakan thawaf sunnah.

yang keenam ini yang special. saat saya lagi tilawah di lantai satu masjidil haram, menunggu waktu ashar. datang seorang bapak beserta dua orang putera kecilnya. si bapak mengerjakan tahiyatul masjid, dan keduanya mengikuti di sebelah kanan dan kirinya. selepas itu, si bapak juga tilawah, sedang kedua putra kecilnya memainkan bola kecil mereka. kadang mengenai jamaah di depan, kadang mengenai jamaah di belakang juga. saat mengenai saya, saya tangkap bola tersebut dan saya lempar balik ke mereka.. terawa riang! oh God.

hi boy.. kamu berbahasa inggris?” mereka hanya senyum, dan sesekali menatap wajah bapaknya.
yaa.. kami” balas bapaknya..
dan kami ngobrol sebisanya.. mereka berasal dari libya. si bapak cerita kalau mereka telah sepuluh hari di madinah, dan akan sepuluh hari pula di makkah. waaahh..

selain itu, dia menceritakan bahwa kedua putranya ini, spesial. si muhammad, sulung, dia mempunyai kemampuan mengingat yang luar biasa. ketika si bapak melafadzkan satu kata dalam al-quran, muhammad bisa dengan mudah menuliskannya. sedang si shofwah, bungsu, kemampuan mendengar dan mengingatnya luar biasa. dia menghafal beberapa surat di juz 30 hanya dengan mendengarkan saja.

shofwah udah hafal surah an-naba.. ayo tunjukkan kepadanya!” perintah si bapak pada di kecil. awalnya malu-malu.. namun akhirnya dimulai juga.. “bismillaahirrohmaanirrohiim.. ‘amma yatasaa alunn.. dst.” ayat  al-quran dilafadzkan dari mulut mungilnya.. ya robb, serasa diri ini ditampar, saya aja belum hafal hehe..

selanjutnya, si bapak memuroja’ah hafalan mereka dari surah an-nas sampai al-fajr secara bergantian. subhanalloh…

bolehkan saya mengambil foto anak-anak anda?
owh silakan…
terima kasih…


dan setelah sholat maghrib, kami berpisah.

selanjutnya bertemu dengan orang malaysia, lagi, tepatnya negeri sembilan. dia bersama putranya. enak banget diajak ngobrolnya. karena dia bisa berbahasa melayu. kejadian yang paling saya ingat ketika menjelang berbuka, di hadapan kami telah tersedia beberapa butir kurma dan beberapa gelas minuman, ada jama’ah bule yang melangkahi makanan tersebut. dan marahlah beliau.

hey… jangan dilangkahi, ini rizki..” seraya menunjuk ke arah para makanan *_*
owh maaf maaf..” kurang lebihnya seperti itu, dengan aga membungkuk dan tangannya aga terbuka ke depan.. berkali-kali dia minta maaf, namun akhirnya duduk juga di sebelah si bapak juga. lalu diomongin sebentar, mmm seperti dikasi pengarahan gitu hehe.. namun setelah itu, si bapak bagi kurma lebihnya ke bule tersebut.

marah lah aku! tadi aja habis ambil wudhu, pas melewati makanan-makanan ini aku pinggirkan dulu sambil minta maaf. baru lah aku lewat!
wah, jangan marah lah pak cik. di sini kita diuji kesabaran..
langsung dia mengusap muka dengan kedua tangannya, seraya istighfar.. hehe
sabaarr.. sabarr..
paginya pas sholat shubuh ketemu dengan orang malaysia, lagi, tepatnya di negara bagian mana, lupa saya hehe.

ketemu dengan kakek yang udah renta, yang sholat di sampingku. dia ngajak salaman. salaman aja!
indonesia…, bapak dari mana?” ga ada jawaban. jadi teringat teman matraman yang fasih bahasa arab. “min aina anta?”
baru si kakek menunjukkan bendera hijau putih yang bersebelahan, dengan terdapat bulan sabit di antaranya. saya mengernyitkan dahi, tanda tak paham hehehe…
aljazair..” dia mengucapkan juga hehe.
oowh..” si kakek mengajak salaman lagi.

yang saya inget ama kakek ini adalah saat melihat seorang arab di depan saya sholat tarawih dengan al-qur’an diletakkan sejajar dengan telapak kakinya.. hmm. selepas salam, saya

mengambil dan meletakkannya di lekukan sebuah tiang. dan bapak arab tersebut mungkin merasa bersalah, dan senyum ke kami.

sang kakek menyalami saya lagi untuk ketiga kalinya hehe… kemudian dia memberikan isyarat dengan tangannya. seolah-olah bilang, "oke saya sepakat dengan mu anak muda.." #eeaa.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar