“mo puyang…” begitu yang saya dan istri
denger di dalam pesawat citilink menuju surabaya beberapa saat yang lalu.
tangisan anak kecil dibagian belakang pesawat yang kami tumpangin itu,
terus-terusan terdengar dari mulai proses boarding sampai pesawat lepas landas.
hal itu
pula yang saya baca dari chatting
melalui whatsap dengan adit,
tetanggaku yang saat ini sudah pindah ke surabaya, jawa timur. ini sesuai
dengan tujuannya yang pengen segera keluar dari kepenatan ibukota. balik ke
jawa timur adalah harapan terbesarnya. alasan lainnya adalah dia akan segera
melangsungkan pernikahan pada bulan juni nanti. calon istrinya berkedudukan di
jember, jawa timur. engga mau el-de-er, so pindah ke jawa timur pilihan yang
tidak dapat di tawar lagi.
saya
mengenalnya genap tiga tahun ramadhan nanti. tinggal tidak jauh dari rumah yang
saya diami sekarang. kami sering ketemu di masjid saat sholat shubuh, magrib,
atau isya. kadang juga zuhur dan ashar kalau hari sabtu/minggu. awalnya sih
biasa aja, saat dia mulai kenal calonnya yang ternyata adalah teman sekolahnya
dulu, dia lebih sering ngobrol dengan saya.
banyak
hal yang dia ceritakan, terutama tentang rencana pernikahannya. yaa semacam
konsultasi lah. walau saya bukan pakar pernikahan, hehe, tapi saya sudah pernah
menjalaninya. jadi kalau ditanya tentang itu, sedikit lebih tau lah.
mulai
dari proses lamaran, hantaran, maharnya nanti, dan semacamnya dia tanyakan.
sampai yang sangat dia bingungkan adalah masalah kerjaan. sebelumnya dia adalah
auditor pada salah satu perusahaan otomotif, tunas daihatsu. bila dia bertahan
sebagai auditor di sana, maka el-de-er sudah tentu akan dia jalani, meningat
calon isterinya juga aktif bekerja di perusahaan kosmetik di jember. hmm..
apalah arti sebuah pernikahan bila harus bertempat tinggal jauh-jauhan seperti
itu..
pernah
ada tawaran untuk menjadi auditor juga di perusahaan di surabaya. harapan bisa
secepatnya kembali ke jawa timur pun muncul. dari pengajuan lamaran kerja,
wawancara, dan psikotest dia ikuti
dengan sedikit main kucing-kucingan di perusahaan lamanya. sampai pada tahap
wawancara terakhir dengan calon user (calon boss), banyak pertanyaan yang
menurut cerita dia kepada saya, kurang dijawab dengan jujur dan terkesan tidak
konsisten dengan jawaban saat wawancara sebelumnya. setelah hari yang
dijanjikan untuk diterima atau tidaknya dia bekerja ditempat yang baru, tidak
ada kabar baik yang datang..
sampai
satu saat dia dinas ke bengkulu.. malam hari dalam angkot sepulang kerja
lembur, saya membaca status bbm-nya.. “menikmati saat-saat terakhir menjadi
auditor di jakarta”. hwaa.. apa nih maksudnya? langsung saya komen status bbm
tersebut. “iya mas.. maaf ga cerita, ga
pengen woro-woro juga sebenarnya.” syukurlah, apa yang kamu harapkan segera
terwujud.
dan minggu
pagi, 16 maret 2014, saya mengantarnya ke bandara. kami berangkat tepat jam
4.20 wib, menjelang adzan shubuh. sempat menunaikan kewajiban di sebuah masjid
di rawamangun, dengan insiden kecil berupa alarm hape yang menyala selama menjalankan
rokaat kedua sholat shubuh. pantang saja, selepas sholat usai, bermuntahanlah
ceracau para jamaah.
setelah
itu, baru kami tancap ke bandara. perjalanan pagi yang lancar, namun diwarnai
insiden kecil di ruas tol sedyatmo. ada mobil mewah yang melintang pada
sepertiga badan jalan yang membuat lalulintas sedikit tersendat. dengan kondisi
bemper rusak, dan dua pintu sebelah kanan terbuka lebar.
masih
ada satu lagi kejadian yang membuat adit pusing… bagasinya kelebihan. lebih
dari yang dia pesan di awal, 20 kg. “mas,
aku cuman bawa Rp150ribu, kira-kira cukup ga yah?” masih inget dengan
pertanyaan itu saat baru naik tol rawamangun. padahal buat kelebihan 2 kg butuh
tambahan biaya Rp200ribu. jadinya musti ambil tambahan uang tunai dari atm.
itupun dengan kondisi dua barang masuk ke kabin.
setelah
semua selesai, barulah bisa bernafas lega. sedikit menikmati donat dan teh
hangat di outlet j.co terminal 3 SHIA. sebelum akhirnya dia pergi ke boarding
gate.
dari hal
ini saya mempunyai pelajaran. sesuatu yang diniatkan untuk kebaikan, akan
berakhir dengan kebaikan pula. pernikahan merupakan hal yang sangat mulia.
menjalankannya akan menggenapkan separuh dari agama. walau banyak cobaan dalam
rangka menuju ke sana, insya Alloh Dia selalu bersama kita.
akhirnya
berpisah di @SHIA, sukses di tempat yang baru, kawan. sampai ketemu di hari H,
insya Alloh..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar