Selasa, 18 Maret 2014

berawal dari hal yang baik


mo puyang…” begitu yang saya dan istri denger di dalam pesawat citilink menuju surabaya beberapa saat yang lalu. tangisan anak kecil dibagian belakang pesawat yang kami tumpangin itu, terus-terusan terdengar dari mulai proses boarding sampai pesawat lepas landas.

hal itu pula yang saya baca dari chatting melalui whatsap dengan adit, tetanggaku yang saat ini sudah pindah ke surabaya, jawa timur. ini sesuai dengan tujuannya yang pengen segera keluar dari kepenatan ibukota. balik ke jawa timur adalah harapan terbesarnya. alasan lainnya adalah dia akan segera melangsungkan pernikahan pada bulan juni nanti. calon istrinya berkedudukan di jember, jawa timur. engga mau el-de-er, so pindah ke jawa timur pilihan yang tidak dapat di tawar lagi.

saya mengenalnya genap tiga tahun ramadhan nanti. tinggal tidak jauh dari rumah yang saya diami sekarang. kami sering ketemu di masjid saat sholat shubuh, magrib, atau isya. kadang juga zuhur dan ashar kalau hari sabtu/minggu. awalnya sih biasa aja, saat dia mulai kenal calonnya yang ternyata adalah teman sekolahnya dulu, dia lebih sering ngobrol dengan saya.

banyak hal yang dia ceritakan, terutama tentang rencana pernikahannya. yaa semacam konsultasi lah. walau saya bukan pakar pernikahan, hehe, tapi saya sudah pernah menjalaninya. jadi kalau ditanya tentang itu, sedikit lebih tau lah.

mulai dari proses lamaran, hantaran, maharnya nanti, dan semacamnya dia tanyakan. sampai yang sangat dia bingungkan adalah masalah kerjaan. sebelumnya dia adalah auditor pada salah satu perusahaan otomotif, tunas daihatsu. bila dia bertahan sebagai auditor di sana, maka el-de-er sudah tentu akan dia jalani, meningat calon isterinya juga aktif bekerja di perusahaan kosmetik di jember. hmm.. apalah arti sebuah pernikahan bila harus bertempat tinggal jauh-jauhan seperti itu..

pernah ada tawaran untuk menjadi auditor juga di perusahaan di surabaya. harapan bisa secepatnya kembali ke jawa timur pun muncul. dari pengajuan lamaran kerja, wawancara, dan  psikotest dia ikuti dengan sedikit main kucing-kucingan di perusahaan lamanya. sampai pada tahap wawancara terakhir dengan calon user (calon boss), banyak pertanyaan yang menurut cerita dia kepada saya, kurang dijawab dengan jujur dan terkesan tidak konsisten dengan jawaban saat wawancara sebelumnya. setelah hari yang dijanjikan untuk diterima atau tidaknya dia bekerja ditempat yang baru, tidak ada kabar baik yang datang..

sampai satu saat dia dinas ke bengkulu.. malam hari dalam angkot sepulang kerja lembur, saya membaca status bbm-nya.. “menikmati saat-saat terakhir menjadi auditor di jakarta”. hwaa.. apa nih maksudnya? langsung saya komen status bbm tersebut. “iya mas.. maaf ga cerita, ga pengen woro-woro juga sebenarnya.” syukurlah, apa yang kamu harapkan segera terwujud.

dan minggu pagi, 16 maret 2014, saya mengantarnya ke bandara. kami berangkat tepat jam 4.20 wib, menjelang adzan shubuh. sempat menunaikan kewajiban di sebuah masjid di rawamangun, dengan insiden kecil berupa alarm hape yang menyala selama menjalankan rokaat kedua sholat shubuh. pantang saja, selepas sholat usai, bermuntahanlah ceracau para jamaah.

setelah itu, baru kami tancap ke bandara. perjalanan pagi yang lancar, namun diwarnai insiden kecil di ruas tol sedyatmo. ada mobil mewah yang melintang pada sepertiga badan jalan yang membuat lalulintas sedikit tersendat. dengan kondisi bemper rusak, dan dua pintu sebelah kanan terbuka lebar.

masih ada satu lagi kejadian yang membuat adit pusing… bagasinya kelebihan. lebih dari yang dia pesan di awal, 20 kg. “mas, aku cuman bawa Rp150ribu, kira-kira cukup ga yah?” masih inget dengan pertanyaan itu saat baru naik tol rawamangun. padahal buat kelebihan 2 kg butuh tambahan biaya Rp200ribu. jadinya musti ambil tambahan uang tunai dari atm. itupun dengan kondisi dua barang masuk ke kabin.

setelah semua selesai, barulah bisa bernafas lega. sedikit menikmati donat dan teh hangat di outlet j.co terminal 3 SHIA. sebelum akhirnya dia pergi ke boarding gate.

dari hal ini saya mempunyai pelajaran. sesuatu yang diniatkan untuk kebaikan, akan berakhir dengan kebaikan pula. pernikahan merupakan hal yang sangat mulia. menjalankannya akan menggenapkan separuh dari agama. walau banyak cobaan dalam rangka menuju ke sana, insya Alloh Dia selalu bersama kita.

akhirnya berpisah di @SHIA, sukses di tempat yang baru, kawan. sampai ketemu di hari H, insya Alloh..





Tidak ada komentar:

Posting Komentar