Kamis, 13 Juli 2017

negeri para sultan

apabila ada pertanyaan...


"negara mana yang peeengeeen beudh kamu kunjungi", dan pertanyaan tersebut ditujukan kepada saya.. maka jawabannya adalah turki.

yaps, saya pengen banget mengunjungi negrinya erdogan tersebut. nntah magnet apa yang dapat menarik hati saya untuk mengunjunginya. Yang jelas, banyak warisan peninggalan peradaban islam di sana..

dulu pernah saya lihat film garapan 'mas' guntur soeharjanto tahun 2013, masih ingat?? iyaaa.. 99 cahaya di langit eropa, yang sedikit banyak telah membuka mata saya, betapa kejayaan islam di masa lalu di eropa. film yang dimainkan dengan apik oleh mba acha dan mas abimana itu... yah malah omongin film hehe.

whatever lah... yang jelas islam pernah berjaya di bawah naungan khilafah selama berabad-abad, dengan ibukota salah satunya adalah konstantinopel atau istanbul di turki sana. di negeri yang berada pada dua benua tersebut, para sultan memegang pemerintahan islam, yang membentang dari eropa tenggara, asia barat/kaukasus, afrika utara, dan tanduk afrika, sebelum runtuh pada tahun 1924.. dan itu patut disayangkan.

dahulu kala, masih di smp dapat pelajaran sejarah yang entah benar atau tidaknya. dari 'cerita' sejarah yang saya dapatkan tersebut, gegara pemerintah turki osmani -begitu mereka bilang- negara kita dijajah belanda. memang sih iya. karena kemajuan peradaban islam dari sana, dapat menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi terbaik di zamannya, sehingga pemerintah turki osmani memegang penuh perdagagan dan sumberdaya alam, termasuk rempah-rempah. dengan kekuasaan tersebut, pemerintah turki osmani tidak memberikan akses bagi para pelaut barat untuk menuju ke timur melalui wilayahnya. silakan cari jalan sendiri... hmm... akhirnya mereka mengitari afrika untuk menuju ke hindia, dan sampai juga di negara kita. itu sih versi sejarah di zaman saya waktu menempuh pendidikan di smp yaa.. 

dan sekarang saya cukstaw hehe... sejarah memang dibuat sesuai selera para penguasa dizamannya. wallahualam..

dan sekarang, bagai tak terbendung niat saya untuk mengujungi turki, ke istanbul, atau ke pelosok negerinya. mengunjungi hagia sofia dan situs lainnya sebagai bukti peningggalan sejarah di masa lalu. mengenang kembali bagaimana para sultan memerintah, bagaimana rakyatnya saat itu... oh indah banget tentunya.

semoga suatu saat, Allah menyampaikan niatan saya
aamiin ya Robb..



foto: www.britannica.com

Rabu, 12 Juli 2017

apabila marah

terkadang...

namanya juga manusia, kita marah kepada seseorang. padahal sebelumnya sih biasa aja, karena ada satu hal yang membuat 'nurani' kita terusik #weaaaa... jadinya malah dech deh deaahh. marah kepada seseorang satu hal yang wajar, manusiawi banget. apakah marah itu sampai dengan teriak-teriak memaki, atau hanya murka yang terpendam dalam hati. hmm,..

tapi Rasulullah yang kita cintai pernah bersabda dengan singkat, "laa tahdob" jangan lah marah! jadi sebenarnya marah itu tidak baik, tidak disukai oleh Rasulullah. so bagaimana kita mengendalikan diri dengan rasa kesal dan angkara murka di dalam dada... *_*

satu sahaja! hehe.. yaitu dengan mengingat-ingat akan banyak hal yang baik dari seseorang yang membuat kita kesal, jengkel, suntuk, murka, inshaAllah akan sedikit menurunkan tekanan darah yang lagi tinggi. 

memang indah agama ini... subhanallah. kita diminta untuk banyak mengingat akan segala kebaikan orang kepada kita. dengan ini diharapkan agar tidak ada prasangka buruk, menurunkan kembali kesal dan angkara murka yang mungkin timbul, dan pastinya akan mengeratkan tali ukhuwwah. bukan malah sebaliknya, mengingat-ingat banyak kebaikan yang telah kita lakukan kepada orang lain.. nauzubillah.. hal ini akan membuat rasa sombong, dan sulit untuk memadamkan api amarah dalam hati.

sulit memang, tapi memang demikianlah agama telah mengajarkan.. Allah swt juga berfirman dalam al Qur'an bahwa "Memaafkan itu lebih dekat kepada takwa. Dan janganlah kamu lupa kebaikan di antara kamu. Sungguh, Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan" (Al Baqarah 237)

indah banget yak...

inshaAllah..




Senin, 03 Juli 2017

Hey danish

Saat ini...
Danish uda berusia dua tahun dan tiga bulan. Telah banyak apa yang dapat dia lakukan. Tapi ada satu hal yang membuat saya aga khawatir, yaitu terkait dengan lambatnya kemampuan dia dalam berbicara..

Memang terlambat apabila dibandingkan dengan sebayanya yang telah dapat komunikasi efektif dengan orang tuanya. Minimal teman sebaya danish telah dapat diminta menunjukkan anggota badan atau panca indera. sedang danish saat ini belum..

Beberapa bulan yang lalu sempat danish diterapi untuk melatih dia berbicara. Namun tahap-tahap awal terapi lebih dititikberatkan hanya untuk memastikan sensorik danish. Sebenarnya sempat mo lanjut untuk tahap berikutnya, tapi keburu mbah uti dirawat karena keluhan sesak nafas.
Ada hal yang sedikit membahagiakan.. danish emosinya sudah cukup terbentuk. Dia telah tahu kalau ayah atau bundanya marah atas satu hal yang dia lakukan. Selain itu, danish juga sudah tahu kalau dilarang serta sesuatu tidak boleh dilakukan.

Pernah saya marah ke danish ketika dia semitantrum, marah dan nangis tidak tau apa sebab. Posisi saat itu sedang tiduran di jasur. Kaki kecilnya nendang ke sana ke mari. Sampai-sampai kakinya nendang perut bundanya. Pasti sakit ketendang, walau oleh anak sekecil danish. "Hey danish, engga boleh kaya gitu ke bunda" kata saya dengan 'menepok' kakinya.

Setelah itu, nangisnya danish beda. Dari sebelumnya yang semitantrum menjadi tangisan sesenggukan penuh dengan aura kesedihan... duh saya jadi ga tega liatnya. Saya dekap dan peluk dengan sedikit omongan bahwa yang tadi dia lakukan adalah hal yang tidak baik..


Lebaran 1438 hijriyah

Lebaran tahun ini....
saya tidak mudik ke malang. Selain karena memang tahun lalu juga udah mudik ke malang yang berbarengan dengan bapak mertua sakit, juga karena tahun ini mama mertua yang gantian sakit. Tahun lalu ketika kami mudik, bapak mertua tinggal di bandung..
Mama mertua setelah dirawat di rumah sakit polri beberapa saat sebelum bulan ramadhan tiba, kondisi fisik dan psikisnya drop. Jadi harus ditunggu 24 jam.. uda kaya nunggu orang dirawat di rumah sakit aja. Sementara bibi pulang kampung saat lebaran, kami jadi ga bisa ke mana-mana. Libur lebaran selama sepuluh hari pun kami habiskan di rumah aja.

Mmmh... uda terlambat siy, tapi tak mengurangi rasa bahagia saya untuk mengucapkan selamat idul fitri 1438 hijriyah, taqobbalallohu minna wa minkum, mohon maaf lahir dan batin... semoga Allah masih memberikan kesempatan untuk bertemu dengan ramadhan tahun depan.

walau lebaran engga ke mana-mana, saya sempat nganter si al ke bandara halim perdanakusuma untuk mudik ke klaten. Memang dari awal pesan tiket pesawat, dia uda merengek untuk diantar ke bandara, karena katanya belum pernah naik pesawat sebelumnya. Dia ga dapat tiket kereta untuk jakarta-klaten.. tapi uda dapat tiket untuk klaten-jakarta. Mo nunggu tiket kereta tambahan, takut ga dapet.

Pesawat si al dapat hari kamis, tiga hari sebelum lebaran, dan menjadi hari terakhir masuk kantor, karena jumatnya ditetapin libur nasional oleh pemerintah, sesaat sebelum bulan puasa uda mo selesai.
Selama bulan puasa, jam pulang kantor menjadi pukul 15.30. Tapi untuk urusan anter den bagus yang satu ini, saya ga mau main-main. Daripada telat, akhirnya saya putusin berangkat pukul 15.01 hehe.. dan benar, perjalanan telah merayap dan tersendat mulai dari kramat raya. Hal ini selain dikarenakan bertambahnya volume kendaraan, juga karena imbas dari pembangunan underpass di matraman.

Selebihnya perjalanan relatif lancar kecuali di cawang sedikit merayap. Sampai di halim udah menjelang pukul 17.00... langsung sholat, dan balik..

Halim ke rumah engga terlalu jauh dan alhamdulillah engga macet. So sampai rumah masih bisa mandi dan nyiapin bukaan..