Selasa, 22 Agustus 2017

jakarta - malang: sebuah perjalanan

[ tulisan panjang ]

pernah nonton film le grand voyage?

saya pernah di metro tv. biasanya diputar saat even idul adha gini nih. karena memang cerita berlatar tentang seorang bapak yang ingin menunaikan ibadah haji, dengan menggunakan perjalanan darat dari salah satu negei eropa sana, menuju makkah - arab saudi. perjalanan panjang tersebut mengalami banyak ujian... sedang anak laki-laki yang menemaninya dengan menggunakan mobil butut itu, bertindak tak sewajarnya sebagai anak kepada bapak yang telah renta. duh, sangat menyentuh..

dan kali ini, saya akan menceritakan perjalanan panjang saya dari jakarta menuju malang, tempat kampung halaman saya dengan menggunakan kendaraan sendiri. selama ini memang kalau saya pulang kampung, bila sedang ada duit dan pengen cepat, selalu menggunakan pesawat. namun bila sedang tidak ada duit, ya pakai kereta ekonomi heheh.. kadang kombinasi juga antara kereta ekonomi - kereta eksekutif, atau kereta ekonomi - pesawat terbang.

perjalanan panjang ini saya namakan "le grand voyage ala saya"... bila le grand voyage yang asli adalah perjalanan ibadah menjalankan rukun islam yang kelima. le grand voyage ala saya merupakan perjalanan ibadah untuk bersilaturahmi dengan sanak keluarga di malang. bahkan bukan hanya malang, saya juga berkunjung ke rumah teman/saudara di semarang, kediri, batu, jogjakarta, klaten, kebumen, dan terakhir di bandung.

saya mengambil cuti lima kerja hari demi perjalanan panjang ini. alhamdulillah, bila termasuk hari sabtu dan minggu serta hari libur kemerdekaan, dapatnya sebanyak sepuluh hari (12 agustus s.d 21 agustus 2017). 


day 1

perjalanan dimulai dari hari sabtu dinihari, tepatnya pukul 03.00 tanggal 12 agustus 2017. saat ini saya menggunakan kendaraan nissan grand livina tahun 2013, sebagai ganti kia picanto kecil saya, tahun 2011, yang telah saya lepas sehari menjelang puasa ramadhan tahun ini. ada banyak alasan kenapa saya mengganti kendaraan kecil tercinta saya itu, namun tidak saya ceritakan di sini.


bensin full tank... perjalanan dimulai dengan memasuki tol jorr, dan berbelok menuju tol cikampek - cikopo - palimanan - dan berakhir di brebes timur. di pom bensin terdekat setelah keluar tol saya coba isi bensin lagi, ternyata belum berkurang signifikan bensinnya. irit juga nih mobil bila dipakai perjalanan luar kota. setelah tambah nitrogen pada keempat bannya, saya lanjut lagi menuju pom bensin (rest area) muri di tegal yang terkenal nyaman itu. istirahat di sana untuk sekedar memandikan mas danish, karena dari tiga orang yang melakukan perjalanan, hanya dia aja yang belum mandi. iyy, bauk!

setelah itu perjalanan berlanjut. baru kali ini saya menyusuri jalur pantura dengan menggunakan kendaraan sendiri. ternyata cukup nyaman, hampir sama kaya jalan tol lancarnya. cuman masih ada motor dan juga masih ada lampu lalu lintasnya haha. yaeyalah! perjalanan berhenti kembali sekitar pukul 10.00 di pekalongan, untuk sekedar sarapan soto ayam di pinggir jalan. setelah perut kenyang, lanjut perjalanan lagi menuju semarang. 

di semarang, kami ada janji ketemuan ama teman kuliah istri di unpad yang udah lama engga ketemu, othu dan mas deny. perjalanan lancar ini membawa kami ke semarang sekitar pukul 12.30 siang hari. lalu kami diajak makan di salah satu resto di daerah semarang atas. nyaman sih suasananya, tapi untuk suasana seperti itu, mas danish susah banget untuk dikendalikan. dia suka lihat ikan-ikan yang ada di kolam restoran. jadi kami engga terlalu konsentrasi untuk makan sambil ngobrol. othu dan mas deny bekerja di kanwil kemenkumham jawa tengah, semarang. saat pernikahan mereka di jakarta beberapa tahun silam, kami juga hadir. saat itu hadir juga menkumham, patrialis akbar, yang saat ini sedang menjalani proses hukum. ingkag sabar nggih pak!! 

selepas makan siang, kami diajak mampir ke rumah othu, tak jauh dari tempat makan. alhamdulillah bisa istirahat melepas lelah sampai dengan jam 15.00. target hari itu adalah bermalam di ponorogo. ohya, perjalanan kami full menggunakan jasa google maps, dengan harapan mendapatkan rute yang tercepat sampai di tujuan. maklum lah, ini merupakan perjalanan terlama dan terjauh dengan menggunakan kendaraan sendiri. 

perjalanan berlanjut menuju salatiga melalui tol apa ya hehe, saya lupa. yang jelas keluar di pintu tol bawen. kanan-kiri jalan tol dihibur dengan pemandangan alam yang aduhai. cakep banget! tapi sayangnya engga keluar di tol salatiga dengan pemandangan gunung merbabu yang sempat ngehits beberapa waktu lalu itu. karena saat saya melewati tol, arah salatiga masih ditutup, dan dipersilakan keluar melalui pintu tol bawen tadi. ya sudahlah.. mungkin lain waktu, inshaAllah.

perjalanan di salatiga ini cenderung macet. engga seperti perjalanan dari jakarta - semarang yang cenderung lancar. kemacetan tersebut lebih karena jalanan yang udah mulai menanjak dan menurun, sedang kendaraan yang melaluinya sudah mulai didominasi kendaraan besar. hmmm...

saat magrib perjalanan sudah mulai memasuki surakarta. sempat bimbang apakah bermalam di surakarta saja, atau tetap lanjut menuju ponorogo sesuai target semula. saat melihat google maps, kurang lebih perjalanan ke ponorogo tinggal kurang lebih tiga jam lagi apabila melalui daerah wonogiri. bismillah, kami memutuskan untuk lanjut, dan berusaha untuk mencapai target hari itu. perhitungan kami, bila hari ini sudah sampai ponorogo, maka sisa perjalanan menuju malang selatan tinggal beberapa jam lagi. yawislah hehe..

ternyata....

perjalanan melalui wonogiri, malam hari yang gelap gulita, menuju ponorogo adalah satu pilihan yang kurang tepat. wonogiri merupakan daerah perbukitan dengan kontur jalanan yang menanjak dan menurun tajam. sebelah kanan dan kiri jalan adalah persawahan, hutan, kuburan dan permukiman dengan jarak yang berjauhan. sepi! gelap gulita. hanya kadang bertemu dengan warga yang sedang nongkrong di depan rumah mereka, atau bertemu dengan biker yang berbelok ketika ada tikungan dan kamipun melakukan perjalanan sediri lagi. pernah bertemu juga dengan mobil dengan plat B, mungkin dia kesasar ikut saran google maps, haha. tapi bertemu dengan warga, bikers, dan bersimpangan dengan mobil adalah bisa dihitung dengan jari selama perjalanan menyeramkan kurang lebih satu setengah jam, ditengah sepi dan gelapnya malam, serta jalanan berkelok, menanjak dan menurun tajam. 

waktu berjalan lebih lambat daripada biasanya, sehingga waktu tempuh menuju ponorogo sesuai google maps terasa lebih lama. di handphone yang tak lepas dari pengamatan mata istri saya, waktu hanya berkurang satu menit, dua menit.. padahal rasanya udah bermenit-menit menempuh perjalanan. hufttt... 

tapi alhamdulillahnya adalah:
1. tidak ada gerimis atau hujan, yang membuat jalanan lebih licin
2. mas danish bobo selama perjalanan yang menyeramkan itu
3. mobil masih aman-aman saja, tidak ada ban terlepas atau ban kempes
4. sampai dengan selamat di ponorogo, walau molor dari jadwal semula.
disitu berasa... Allah masih melindungi saya dan keluarga. 

setelah memasuki wilayah ponorogo, rasa syukur dan lega seolah terlepas dari beban penat tak berkesudahan. lebay! walau ponorogo bukan kota besar yang bersinar dengan cahaya, tapi minimal kami udah melalui daerah yang ramai, banyak kendaraan selain kami... searching penginapan yang memungkinkan melalui tiket.com dan traveloka.com, akhirnya bermalam di amaris ponorogo menjelang pukul 22.30. lelah sangat..


day 2

pagi hari kedua, selepas sarapan dengan drama queen-nya mas danish yang aktif banget di restoran, kami melanjutkan perjalanan kembali ke malang, dengan terlebih dahulu mengunjungi saudara di kediri. hari kedua ini kami masih mengikuti google maps sebagai sarana untuk sampai ditujuan...

google maps mengarahkan perjalanan ke kediri melalui ponorogo - trenggalek - kediri. hehehe.. lagi-lagi, kami menemukan jalan yang berkelok tajam. tapi syukur alhamdulillah engga banyak tanjakan dan turunan tajam seperti saat melalui wonogiri semalam. perjalanan siang membuat kami lebih rileks dan berasa nyaman, walau dengan medan seperti itu. 

dalam perjalanan, saya berbincang dengan istri terkait kejadian semalam. tentang perjalanan 'mengerikan' selama kurang lebih satu setengah jam di wonogiri. "ayah engga 'lihat' apa-apa kan?" tanya dia ke saya. "alhamdulillah engga.." jawab saya yang dilanjutkan dengan perbincangan bahwa semalam di kanan kiri kami ada bayangan-bayangan yang mengikuti. hiiiii... seyem! istri saya memang masih diberi kemampuan untuk melihat hal-hal seperti itu, walau hanya berupa bayangan yang engga begitu jelas.

perjalanan pun berlanjut. ponorogo - kediri ternyata memakan waktu yang tidak sebentar. saya hitung sekitar tiga jam kami sampai ditujuan. panas dan terik bercampur dengan debu pasir tepi jalan, menambah suasana kemarau yang beneran hehe.. soalnya, musim saat ini udah ga bisa ditebak seperti dulu. tak lama kami di kediri, hanya ngobrol bentar, makan bakso, sholat zuhur dan jalan lagi sekitar pukul 13.30.

makin bahagya hati ini, karena makin dekat dengan tujuan utama perjalanan kami, sebuah desa terpencil di kecamatan donomulyo, malang selatan. desa itu bernama tlogosari, tempat kelahiran saya. 




melewati kawasan blitar, untuk awal-awal sangat menyenangkan. perlu dicatat bahwa kami masih menggunakan jasa google maps yhaa haha. belum kapok juga. jalanan beraspal licin meski di tengah persawahan.. nyamannya. pada beberapa wilayah sudah nampak penyambutan hari ulang tahun kemerdekaan republik ini. warga memasang bendera merah putih, ditambah dengan umbul-umbul warna-warni. 

makin lama.. jalanan makin kecil dan rusak. padahal menurut maps itu semakin dekat dengan tujuan kami, donomulyo. saya sebagai orang aseli sanah pun belum pernah melewati daerah tersebut. parah banget jalanannya, hingga beberapa kali terasa body mobil bagian bawah menyentuh bebatuan jalan. kebayang betapa rusaknya jalanan yang kami lalui. ground clearance grand livina memang terkenal rendah.

keadaan diperparah dengan penutupan beberapa jalan karena ada kegiatan warga dalam menyambut ultah kemerdekaan. hal ini membuat kami harus putar balik dari arah semula. alhamdulillah masih tersedia space buat muterin mobil, kalau engga, hmmm.. kami bisa nunggu sampai malam, atau bahkan pagi hari apabila kegiatan warga selesai pada malam hari. saya merasa berada di negeri antah berantah, padahal menurut perhitungannya tinggal beberapa puluh kilo meter lagi menuju desa tercinta. ya Robbana...

kadang kami mo pasrah dengan mengikuti jalanan raya. tapi di mana jalan raya-nya saja kami pun tak taw. akhirnya make sure dengan tanya ke warga yang sedang di pinggir jalan, arah donomulyo ke mana mbokde.. "luruuuuss mawon mas, mangke belok kiri luruuuus malih sampun jalan raya". dengan penekanan 'luruuuusss' itu saya balik tanya, "tebih sanget nggih, bu?" mbokde tersebut jawab 'mboten..'. halah, bisa dipercaya ga yaa. karena sebagian orang asli malang, bila menunjukkan arah jauh biasa di bilang deket. mungkin dengan harapan, petunjuk yang diaberikan tidak membuat orang putus asa. baik sih hehehe... takpalah, minimal saya jadi lebih tentram di perjalanan yang tinggal secuil ini.

akhirnya, setelah menempuh berlikunya perjalanan yang tidaklah nyaman, terlihat gapura bertuliskan "donomulyo", hati kami jadi girangnya. senang bukan kepalang. minimal kami udah sampai di tujuan. tinggal cari jalan masuk ke desa tlogosari-nya. di daerah saya memang batas desa diwujudkan dengan simbul gapura. tak hanya itu, disetiap rumah pun dahulu kala wajib membuat gapura, dengan identitas pemilik rumah tertulis di gapura tersebut. 

donomulyo... namanya tak semulya nasibnya #eh #oops! memang saya engga familiar lewat donomulyo ini. karena letak desa saya lebih dekat dengan desa sumber manjing kulon, dengan pagak sebagai 'ibukota'-nya. mana nih om rendy yang katanya pengen ke sumber manjing hahaha..


masuk wilayah donomulyo jalanan udah cukup lebar dan halus... tak berapa lama ada tanda arah desa tlogosari ke arah kiri sekitar lima kilo meter lagi. kalau jalan yang ini udah cukup familiar, minimal masih ada inget-ingetnya lah daripada buta sama sekali. hanya sampai di satu titik sampai dengan rumah saya, jalanan kembali kacau, gronjalan! jadi kami jalan sambil goyang dumang.

alhamdulillah sampai rumah tepat pukul 16.30...


day 3, 4 'til 5

di hari ketiga dan keempat kami sempatkan untuk silaturahmi ke rumah saudara, yang bertempat tinggal di satu desa maupun lain desa. ada paklik dan bulik, pakde dan bude, ada saudara sepupu, ada tetangga dekat.. pokoknya mah silaturahmi dengan banyak saudara. seneeeeng banget melihat mereka sehat-sehat semua. tak bisa dipungkiri bahwa mereka semua telah mewarnai masa-masa kecil sampai remaja saya di kampung halaman tercinta.


danish??

dia adalah anak yang paling heboh. secara di rumah banyak miara ayam sekarang. mbah kung juga udah miara sapi, ada dua betina dan dua 'embeng' yang baru lahir dua bulan lalu. danish suka banget dengan binatang piaraan tersebut. ayam dikejar-kejar, kucing yang numpang lewat di depan rumah pun tak luput jadi sasaran. mungkin mereka stress!! 


gimana dengan nasib si sapi? mas danish suka kasih makan si sapi. ambil rumput daun tebu, dan dikasihkan ke sapinya. duh sapinya girang beudh. pas silaturahmi ke saudara dari pihak mbah kung, di sana banyak piara kambing. mas danish pun tak puas dengan hanya melihat dari jauh, harus deket dan bisa kasih makan. walau bau kambingnya sangat menyengat.

selain itu, di desa, kami sempat memanen kakao, bahan utama pembuatan cokelat. tanaman itu tumbuh subur di pekarangan belakang rumah. buahnya merah dan bergerombol. rasanya asam dan manis, sehingga kami harus berlomba dengan tupai untuk memanennya. kadang kami temukan banyak buah yang udah dilobangi oleh tupai.. mereka hanya memakan kulit arinya dengan rasa asam dan manis tersebut. sedang buahnya, di-lepeh buat kami hehe. yaaa kayak kopi luwak gitu. 

di sana kami juga puas makan degan. pohon kelapa di belakang rumah juga cukup banyak, pohonnya tidak terlalu tinggi lagi. jadi menggiurkan untuk dipetik. daging buahnya yang tebal, mmmhhh jadi keinget es kelapa di rumah makan sate maranggi.

alhamdulillah mas danish engga serewel saat mudik lebaran tahun lalu. saat itu memang kami salah kasi susu kotak, ditambah lagi air madu saat perjalanan dengan pesawat. jadinya mas danish sembelit. sampai dibawa ke puskesmas sumber manjing segala.

hari kelima kami sekeluarga ke pantai balekambang.. dengan berlima belas jiwa, kami diangkut dengan dua mobil. avanzanya kakak saya dan si grand livina. kembali, bagian bawah body mobil saya nggasruk-nggasruk jalanan berbatu yang rusak. ampuuunnn... jalanan desa kami dan desa tetangga memang lah sebagian besar masih memprihatinkan. ayolah, dana desanya buat infrastruktur dulu...


 nikmatin foto-fotonya dulu yhaaa....

 
 
 
 
 
 
 
 masih nikmatin dulu yhaaa hahaha...
 
 

balekambang... salah satu pantai di deretan selatan malang. pantai eksotis ini mirip banget dengan tanah lot di bali, karena memiliki pulau dengan bangunan pura di tengahnya. indah banget. lebaran tahun lalu kami juga ke balekambang. namun karena ada even di pulau ber-pura, kami belum sempat berfoto ria di sana.


pantai-pantai selatan malang sudah mulai banyak yang dibuka untuk program pariwisata. namun sayangnya belum didukung penuh dengan infrastruktur yang memadai. jarak yang terlalu jauh dengan kota malang, jalanan banyak yang rusak, seolah bertolak belakang dengan program pemerintah yang sedang menggalakkan sektor pariwisata. 


day 6

kamis siang, tanggal 17 agustus 2017, kami bertolak ke malang kota. berpengalaman dengan perjalanan yang super duper menyeramkan saat berangkat ke malang, khususnya di wilayah wonogiri, ponorogo dan blitar, kami memutuskan untuk melalui jalan raya saja. google maps? masih digunakan, tapi bukan sarana utama. yang utama adalah berserah diri kepada Allah, hehe... semoga sampai ditujuan dengan selamat. selain itu, kami berpatokan pada rambu-rambu jalan yang ada.

perjalanan hari ini cenderung lancar. dan perjalanan kali ini emang sengaja kami nikmatin. jalan selow, nikmatin suasana pedesaan di sekitar... suasana ini bentar lagi tak kami temui di jakarta. sempat isi bensin dulu di spbu kepanjen. terakhir isi bensin adalah di kediri saat menuju malang. waw.. padalah kediri - malang bukan lah jarak yang pendek. sedang di malang pun masih putar sana sini. cukup irit si livina untuk perjalanan luar kota.

target hari ini adalah beli oleh-oleh, silaturahmi saudara sepupu di batu, dan bermalam di salah satu penginapan di sana. oleh-oleh khas malang, keripik tempe andhika telah dikardusin hehe.. memang ini oleh-oleh yang wajib saya bawa kalau ke malang, dan saya selalu membelinya di andhika. meski demikian, bapak dan ibu yang jual keripik tempe tetep aja engga hapal ama kami hahaha. mungkin kalau kami ke sana sebulan sekali, bapaknya masih inget kali yak. lha ini paling setahun sekali atau dua kali...

lanjut perjalanan ke batu dari daerah sanan (pusat oleh-oleh kota malang lhooo). alhamdulillah engga terlalu macet, walau sampai rumah saudara sepupu udah menjelang pukul 17.00. berbincang sebentar, kurang lebih tiga puluh menit berikutnya kami pamit untuk mencari penginapannya. kali ini menggunakan google maps lagi yhaa hehe..


cukup jauh rupanya, sekitar empat kilo meter dari rumah saudara saya. pas nyampai penginapan, wow banget. penginapan yang punya karakter ini mah, nuansa bata merah, sesuai dengan namanya. penginapan dikelilingin dengan sawah, dan kebun bunga mawar. bila pagi menjelang, terlihat gunung panderman sebagai pemandangan indahnya. suasana dingin menyeruak.. sampai 18 derajat celcius. bahkan kalau pagi, bisa turun dua derajat lagi dari itu. 



malam harinya kami keluar penginapan. rencananya sih mo intip batu night spectacular atau BNS yang katanya keren banget. tapi rasa lapar kami mengurungkan niat ke sana. di sisi lain, mas danish kayanya perlu istirahat juga. kasian.. untuk sekecil itu, dia udah melakukan perjalanan yang melelahkan ini. akhirnya kami hanya keliling kota sebentar, dan makan bakso malang cak man di deket alun-alun kota batu. untuk dua mangkuk bakso yang mengenyangkan ditambah dengan satu gelas teh manis panas, hanya Rp27.000... oh my.. mulya banget hidup di sana hehe.

balik ke penginapan setelah mengelilingi satu kali lagi alun-alun kota batu.. tak lupa beli roti tawar buat amas danish, karena belakangan dia suka ngemil roti tawar dengan selai cokelat nutela. mayanlah pas lagi jalan gini biasanya dia aga susah makan nasi. jadi roti tersebut sebagai pengganti karbo dari nasi hihihi..


day 7

hari ini lanjut perjalanan, dengan jogja sebagai destinasi terakhirnya. 

pagi hari diawali dengan sarapan di restoran penginapan. ternyata tak hanya kami yang bermalam di sana. ada banyak turis asing yang menginap dengan mengambil kamar berupa tenda-tenda. hmmm lucu juga yak. engga tau berapa harga untuk kamar sejenis itu. mungkin lebih mahal, atau malah lebih murah. mengingat kamar mandi buat rame-rame. tapi terbayar untuk sekedar bermalam yang menyatu dengan alam.

hanya tersedia soto ayam dan nasi goreng sebagai menu utamanya. buah atau puding sebagai penutup pun takda.. selain itu tersedia teh dan kopi sebagai pelengkap penghangat pagi. 



pagi yang cerah... gunung panderman dengan bendera merah putih di bagian badannya, terpampang indah di jauh sana. kebun bunga, persawahan, permukiman.. mmhh.. kayak di surga nih hehe. suana adem banget, seger lebih tepatnya. kalau pun kami berjemur, dijamin langsung legam. berjemur dengan matahari di tengah suasana dingin gitu memang dapat melegamkan kulit.


setelah memanaskan mobil untuk beberapa saat.. kami melanjutkan perjalanan. rute hari ini yang saya ambil adalah batu - kediri - nganjuk - ngawi - sragen - solo - klaten - dan diakhiri dengan jogja. bismillah, semoga lancar dan selamat sampai tujuan. 

masih melalui jalan raya.. dan tak ambil pusing dengan google maps! kapok sekapok-kapoknya perjalanan jauh gini dengan layanan tersebut. jalan dari batu ke kediri cukup berkelok dan menanjak saat melalui wilayah pujon. dahulu kala pernah saya lewat daerah ini saat kehabisan kereta untuk pulang kampung. akhirnya menggunakan kereta yang ke jombang atau kediri, dan lanjut dengan bus ke malang. pemandangan hutan pinus yang segar... ditambah suasana ademnya juga masih terasa.

memasuki wilayah kediri, nganjuk, ngawi tanpa hambatan alhamdulillah. sempat tanya juga sih pada petugas pom bensin untuk make sure aja arah solo-jogja, saat isi bensin di spbu pinggiran madiun. dan alhamdulillah perjalanan kami masih on track. engga tau juga sih kok bisa lewat pinggiran madiun, tapi yang jelas kami ga nyasar ke jalan kecil yang menyusahkan.

sampai di ngawi sempat istirahat untuk sholat zuhur sekalian jamak ashar. panasnya ngawi benar-benar nyengat. paaanaaass banget! hanya pemandangan sawah di depan mata dan birunya langit yang sedikit meng-adem-kan suasana. sekali lagi, alhamdulillah mas danish engga rewel. dia masih menikmati perjalanan panjang ini.


sempat untuk istirahat lagi di sebelum memasuki sragen yang lebih adem daripada ngawi. terdapat hutan yang sejuk, nyaman untuk istirahat. berani istirahat di sana karena ada mobil lain yang menepi hehe.. yaa lumayan lah mematikan mesin kendaraan yang nyala dari pagi, untuk sekitar tiga puluh menit.

lanjut lagi masih semangat... setelah sragen kami memasuki wilayah solo. sempat lewat jalan slamet riyadi juga di solo. mungkin next destination ke solo aja aaah. banyak hal yang engga boleh dilewatkan di sana. inshaAllah..

makin semangat lagi ketika udah memasuki wilayah klaten.. bentar lagi udah jogja. maklum lah saudara tinggal di daerah sleman, jogjakarta wilayah timur. walau sampai udah jam 18.30 dan rasa capek yang sangat... tetep semangat... untuk cepet tidur ngahahahaha.


day 8

yaps... hari ini dimulai dengan tragedi hilangnya kunci mobil bulik saya. ceritanya saat istri nganter bulik untuk pesan ayam goreng kesukaannya, dia sekalian pengen coba mobil buliknya. pas dateng.. dia taruh kunci di atas meja. dan setelah itu lenyaplah kunci mobil. udah cari ke sana kemari tetap tak ketemu. sampai saya cari ke luar, barangkali di bawa danish ke luar rumah. takutnya adalah, kunci mobil dibawa mas danish ke luar rumah, dan diambil oleh orang yang tak bertanggung jawab. duh ngeri banget. mana kunci tersebut gabungan ama kunci rumah dan lain-lain..

setelah sekian lama mencari, bulik akhirnya mempersilakan kami jalan saja. perkara kunci nanti aja akan dicari sendiri dulu, semoga ketemu. akhirnya kami jalan dengan rasa penasaran, dimana gerangan kunci berada.  

agenda hari ini adalah mengunjungi sugi dan al di klaten. rencananya... tapi al ga bisa. padahal udah janji dari seabad sebelumnya. akhirnya ke rumah sugi saja. perjalanan dari sleman menuju rumah sugi tak lama, hanya kurang dari satu jam saja. hmmm, deket yha. walau dipedesaan, di tengah-tengah sawah, namun jalan ke rumah sugi udah diaspal licin. salut dengan desa-desa membangun seperti itu. 

sesampainya di rumah sugi, saya langsung ikut dia ke masjid untuk menjalankan ibadah sholat jumat. sementara istri mencoba untuk menidurkan mas danish. masjidnya sedang direnovasi ternyata, jadi kami sholat di masjid darurat. ceramahnya pake bahasa jawa hehe.. dah lama euy ga denger khutbah jumat pake bahasa jawa.

balik sholat jumat menjumpai mas danish udah bobo.. kami berbincang, makan siang... sampai mas danish bangun baru kami jalan lagi menuju destinasi berikutnya, kaliurang jogjakarta. ohya, sugi bawain oleh-oleh segambreng haha.. makasi banyak loh om. sayang kita ga foto bareng yaa. lupa beudh euy!

silaturahmi berlanjut, di kaliurang kami menjumpai bulik satu lagi dari niken. kaliurang, wilayah yang nyaman dan hommy bagi saya. engga tau kenapa. atau karena rumah om dan bulik yang nyaman, river view dengan biawak di dalamnya hehe.. iya, saya melihat seekor biawak di sungai depan rumah om dan bulik saat bantu istri nyuapin mas danish. sekilas tampak seperti buaya.

ngobrol, sholat ashar, mandiin mas danish, makan malam... kami pun pamitan lagi untuk balik ke sleman. karena harus packing untuk perjalanan esok hari menuju bandung dengan transit di gombong. bandung?? he-em, tadinya mah ini bukan destinasi dari le grand voyage ala saya kali ini.. jadwal semula, dari jogja menuju jakarta dengan transit di gombong. tapi pertimbangan mertua udah kangen anak dan cucunya, maka putar arah ke bandung.


day 9

ayam goreng karanglo udah siap... udah mandi pagi dan sarapan, kami berpamit untuk melanjutkan perjalanan menuju bandung. ini bukan perjalanan yang singkat, karena bisa saja kemalaman di jalan. ditambah stamina pasti udah menurun apabila dibandingkan dengan stamina awal saat berangkat ke malang. 


ohya, sebelum lanjut perjalanan.. paginya kami menyempatkan untuk pelesir ke candi sambisari. candi yang dekat dengan rumah bulik kami di sleman. lucu juga nih candi, karena letaknya di bawah permukaan tanah. jadi harus turun tangga untuk memasukinya. mas danish di sini agak rewel. mungkin banyak penampakan di sana hehe.. 
 


lanjut ke perjalanan...
belum lama kami jalan, saat memasuki ring road selatan menuju purworejo, mas danish udah pulas tidur di jok tengah. sangat amat kelelahan mungkin. ini merupakan rekor tidur terlama dalam perjalanan mas danish. siang hari saat memasuki purworejo, mas danish bangun dan hanya bengong saja. tak lama dia tidur lagi. perjalanan berlanjut... sampai di wilayah kebumen, mas danish bangun lagi, bengong lagi, dan kemudian tertidur kembali. lihatnya jadi kasian, pen peluk yang lama... maafkan ayah bunda ya nang.

kami mampir di rumah makan ikan bakar pak muh. ini rumah makan temannya niken saat masih kecil. whaa.. cukup gede juga rumah makannya. pesan ini dan itu, hmmm kenyang hehe. kami sempatkan juga untuk mampir di rumahnya yang bisa dijangkau dengan jalan kaki. eh mas danishnya kecemplung kolam ikan. untungnya, kakak (anak temennya niken) sigap banget.. tangan mas danish langsung ditangkap. untuk beberapa detik saya hanya bengong saja lihat kejadian tersebut. tapi tak lama kemudian, saya angkat anak lanang lucu itu. duh kok bisa gitu hehe...

sekitar pukul 15.00 kami melanjutkan perjalanan ke bandung. kami harus melewati banjar, ciamis, tasikmalaya... garut dan akhirnya bandung. menurut google maps perjalanan menyisakan waktu enam jam lagi. hweww.. ini pasti terlewati karena kadang riilnya biasanya memakan waktu lebih lama. perkiraan kami sampai jam 22.00 atau 23.00... apabila dilaju tanpa istirahat. dan itu sepertinya engga bisa.. saya udah cukup lelah...

kami sholat magrib di majenang. saya ga tau majenang itu di kabupaten apa dan provinsi mana, masih jateng atau udah jabar. isi bensin dulu biar tenang.. lalu lanjut lagi. sampai ciamis udah jam 21.00.. dan saya rasa kok butuh istirahat. akhirnya nemu spbu yang cukup representatif untuk matiin mesin, rebahin jok serebah-rebahnya.. dan mencoba untuk tidur. dan emejingnya, bisa bobo. saya terbangun karena mendengar mas danish rewel. mungkin dia kepanasan. yawis lah cuci muka, nyalain mobil, dan lanjut perjalanan. 

sempat juga untuk berencana bermalam di daerah tasikmalaya. tapi pas cari di tiket.com dan traveloka kok ya engga dapet. padahal saat lewat tasikmalaya, ada juga hotel besar di sana. 

malam makin larut. perjalanan sudah sampai di nagrek.. tanjakan panjang berkelok seram. ini merupakan hal yang membuat saya berfikir ulang untuk melakukan perjalanan ini, memutuskan perjalanan jogja - bandung.. dari sebelumnya jogja - jakarta. saya agak khawatir karena konon katanya tanjakan di nagrek bener-bener curam, sehingga menyebabkan banyak mobil yang engga kuat nanjak. apalagi mobil saya sekarang bertransmisi otomatis. 

tapi syukur alhamdulillahnya kuat-kuat aja kok, selamat sentosa. sampai bandung udah jam 1.30 dinihari. anehnya rasa kantuk yang tadi mendera tetiba sirna. saya mah gitu. asal masa ngantuknya udah lewat, malah ga bisa tidur lagi. sama kayak rasa lapar sampai perut keroncongan... kalau masa lapernya udah lewat, maka udah ga laper sama sekali walau perut belum dimasukin makanan sedikitpun.

sampai di rumah kakak ipar saya di arcamanik, saya gosok gigi, cuci tangan dan kaki.. eh baru istirahat bentar, sekitar jam 3.00 alarm kamar sebelah bunyi. kenceeeng banget, tapi kok ya engga ada yang matiin. dan saya engga bisa bobo lagi sampai shubuh. habis shubuh pun, saya hanya tidur-tidur ayam...


day 10

hari terakhir perjalanan merupakan perjalanan yang paling biasa, bandung - jakarta. tidak ada yang spesial di perjalanan kali ini... alhamdulillah semua lancar, sehingga sampai jakarta udah jam 14.30 an..

terima kasih ya Robb atas lancar dan selamatnya perjalanan kami. semua ini karena-Mu, kami bisa silaturahmi dengan keluarga besar, mencoba membahagiakan mereka dengan pertemuan ini...


akomodasi?

ya, berapa saya habiskan untuk perjalanan ini. tapi ini hanya terkait dengan bensin, biaya tol, serta penginapan saja ya. saya sekarang down grade terkait bahan bakar, sejak menggunakan grand livina 1.5 ini, dari pertamax menjadi pertalite. saat melakukan perjalanan ini, pertalite di harga Rp7.500 per liter. akomodasi bila ditotal sih sebesar Rp2.121.100,- tidak termasuk biaya makan dan oleh-oleh, serta pengeluaran tak terduga lainnya. isi bensin selalu full tank yak... 

hmmm... lebih murah meriah sih daripada harus naik pesawat atau kereta api bertiga. lebih bisa mobile dari satu tempat ke tempat yang lain. lebih banyak tempat dan saudara yang dikunjungi... tapi minusnya adalah berkunjungnya hanya sebentar-sebentar (cukup sih sebenarnya), dan capeknya lebih berasa hehehe.

berikut rinciannya:

bahan bakar: total Rp1.120.100
isi bensin pertama di jakarta Rp114.000
isi bensin selepas keluar brebes timur Rp127.000
isi bensin sebelum wonogiri Rp160.000
isi bensin di kediri Rp120.000
isi bensin di kepanjen Rp197.000
isi bensin sebelum ngawi Rp125.000
isi bensin di wates (jogja) Rp170.100
terakhir isi bensin di majenang Rp107.000 

biaya tol: total Rp259.000
tol 1 (jorr) Rp9.500
tol 2 (palimanan) Rp111.000
tol 3 (brebes timur) Rp55.000
tol 4 (lupa hehe../semarang) Rp2.500
tol 5 (lupa hehe../semarang) Rp2.500
tol 6 (lupa hehe../semarang) Rp7.000
tol 7 (lupa hehe../bawen) Rp7.000 
tol 8 (bandung - cikarang) Rp55.000 
tol 9 (jorr) Rp9.500 

penginapan: total Rp742.000
amaris ponorogo Rp382.000
bata merah guest house batu Rp360.000 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar