Minggu, 04 November 2012

"ente qurban ga?"


idul adha, salah satu hari raya umat islam yang diarayan satu tahun sekali. selain itu ada juga hari raya umat muslim yang lain, seperti idul fitri, tahun baru hijiyah, dan yang tak kalah penting yang kita rayakan dalam satu minggu sekali, yaitu hari jumat.
idul adha, sangat  erat kaitannya dengan ibadah qurban. ibadah agung yang bersumber dari sejarah nabi Ibrohim saat diperintahkan untuk menyembelih putra tercintanya, Ismail. ngomong tentang qurban nih, beberapa hari sebelum pemotongan ada seorang teman yang bertanya kepada saya melalui chating di gtalk :
“nte qurban ga?”
“qurba dun… ente qurban di mana?” balas saya
“ane belum bisa qurban nih. gimana ya caranya biar bisa qurban?”
denger jawaban teman saya tadi, mmm.. kaget juga. terdapat pertanyaan dalam hati saya, “ko belum qurban juga siy?”. tahun lalu juga belum, tahun ini belum juga. trus kapan dun? tahun depan?? yakin masih hidup? hehehe.. sadis. tapi emang bener kan, siapa juga yang mau ngejamin kita hidup sampai masa qurban tahun depan, kecuali allah jalla wa a’la yang dengan rahman dan rahimnya masih mau memberikan nikmat kesehatan sampai satu tahun ke depan.
sahabat…. saya ada cerita tentang hal ini.. bukan maksud sombong, riya, ato apalah. yang jelas niat saya siy mengajak bagi siapa aja yang meluangkan waktu untuk membaca tulisan ini di blog saya yang tentunya banyak kekurangan ini, untuk selalu berlomba dalam kebaikan. insya allah..
pada tahun 2009 lalu, saya ada dinas luar kota ke serpong. tidak jauh siy dari jakarta, namun namanya udah luar kota hehe. harusnya di serpong saya habiskan waktu untuk bekerja selama tiga hari. namun di hari pertama saya jatuh sakit, di tengah pekerjaan yang sedang menumpuk. ada rasa sakit di bagian belakang badan saya, membuat saya muntah di kamar mandi kantor yang saya kunjungi. kata teman, saya udah pucat, so dia inisiatif minta diantar untuk pulang ke rumah saja untuk mendapat perawatan di rumah sakit nantinya.
sampai di rumah udah tidak ketahan rasa sakitnya, keringat dingin mengucur… huusfff. baru kali ini rasanya menahan sakit yang teramat sakit. kasian istri saya yang kebingungan harus berbuat apa. dia harus pontang-panting sendiri, sementara mertua sedang menunaikan ibadah haji. malam dibawa ke dokter di dekat rumah, diberikan obat penahan rasa nyeri, namun tidak mempan juga karena nyeri itu masih sangat terasa. dan esok paginya baru ke dokter di rumah sakit islam pondok kopi. alhamdulillah-nya, saya tidak perlu dirawat di rumah sakit, rwat jalan aja di rumah.
kurang lebih dua kali harus bolak-balik rumah sakit sampai rasa nyeri itu bener-bener hilang. namun hilang nyeri bukan berarti sembuh loohh… klu tidak salah, sampai lima kali ke dokter spesialis di sana, dan tentunya menghabiskan biaya yang cukup banyak (untuk ukuran saya hehe…)
nah sahabat… kalimat terakhir di atas setelah ‘koma’ adalah kuncinya “…dan tentunya menghabiskan biaya yang cukup banyak”. Pada tahun itu memang kami memang ‘menyengajakan diri’ untuk tidak berqurban. niat siy udah pasti ada, namun kemauan ko sulit munculnya karena berbagai alas an saat itu. masih ada cicilan inilah, pengeluaran lagi banyak lah, bla.. bla.. blaa…. seperti orang yang cari alas an, apapun diungkapkan untuk menjadi pembenaran.
“halloo… sumpah lu ga mampu?? ciyus, miapah??” hehe. tar beneran dijadiin ga mampu looh. nauzubillah. kita udah bekerja sobat, sapa yang ngasi pekerjaan kita? hanya Allah yang menunjukkan jalan dan menakdirkan kita bekerja di perusahaan ini atau kantor itu. berapa gaji kita satu bulan?? besar atau kecil hanya cara kita melihatnya. qurban itu hanya mengeluarkan sedikit dari rizki (uang) yang Allah berikan kepada kita. Allah yang ngasi, mengapa pula saat Allah minta kita ga kasi? padahal hanya Dia-lah Sang Pemberi rizki.
kalau memang masih dirasa berat… bisa kita siasati dengan menabung, misal Rp100.000,- tiap bulannya. nanti saat bulan zulhijjah datang, kita udah mempunyai tabungan Rp1.200.000,-. mungkin saat itu harga satu hewan qurban Rp1.500.000, kita tinggal menambahkan Rp300.000,-. insya allah engga berat. toh kita masih dapat bonus ini dan itu hehehe.. lupa ya?? yuk di syukuri. alhamdulillah.
gambar diambil dari kabingmilyarder.blogspot.com
gambar diambil dari kambingmilyarder.blogspot.com
“apah, masih berat juga??” kita beli gadget jutaan aja ga mikir ngeluarinnya. paling gadget hanya tahan paling lama tiga tahun, itupun kalau tak bosan dan pengen ganti sebelum itu. nah ini yang bener-bener investasi buat akhirat yang waktunya tidak bisa diukur engan masa, alias selamanya selama-lamanya selamaaaanyaa.. ko mikirnya beribu kali hehe.
nah balik ke cerita saya di atas. mengingat kata kuci itu, sehingga setiap tahun saya dan istri merasa dikasi pilihan oleh Allah. “kamu mo sakit lagi, atau berqurban aja..?” saya milih berqurban ya Rabb, terimalah qurban hamba. amin…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar