Rabu, 11 November 2015

logat malangan

tak terasa...

udah lebih dari sepuluh tahun saya meninggalkan malang, dan selama itu pula udah mulai jarang dengerin gimana cara orang malangan berbicara. dulu, semua itu biasa aja. tapi sekarang kalau denger percakapan mereka, walah ko dadi kudu ngguyu..

pertama, saat saya searching di youtube dengan keyword "malang". banyak muncul video tentang kota malang dari akun youtube-nya faris montis (achmad faris). video-video yang dia unggah adalah tentang kota malang dan sekitarnya. hal-hal sederhana mungkin, tapi unik juga bagi yang belum mengetahuinya. untuk memperkenalkan kota malang kepada dunia, jelas faris melalui tulisan di blognya.

banyak sudah video si faris yang udah saya nikmati, mulai dari bakso-bakso di kota malang, blakraan melihat pesawat di bandara abdulrahman saleh, naik bus wisata malang city tour, alun-alun kota malang, malang saat hujan.. weh masih banyak lagi yang lain. semua menjadikan saya jadi lebih kangen ama malang. dari semuanya, satu yang saya inget, medhok logat malangnya sangat kental haha. keren-keren...!

sebenarnya, engga semua orang malang berlogat sama. malang secara kultur dipengaruhi sedikitnya tiga suku. 'suku surabaya' #setdah, suku madura #mulaibener, dan jawa tengahan, semacam solo atau jogja gitu deh. untuk malang kota, atau mulai dari kepanjen ke arah utara sampai dengan lawang, banyak terpengaruh 'suku surabaya'. 
"yo opo se kon iku, ngono ae ga iso... wis bolak-balik didudui padahal"... 
"lha embuh, ga weruh aku"...
"jian*uki, panas tenan wecine"...
yaa semacam itu lah logat malang bagian utara.

sedangkan untuk kepanjen ngetan, eh ke arah timur, lebih dipengaruhi oleh suku madura. ohya, sejatinya suku surabaya sendiri banyak dipengaruhi oleh suku madura hehe.
yang saya tau dari ini hanya "dok rema kakek cong..!"

satu lagi, orang-orang yang ditetapkan menjadi penduduk dibagian selatan malang, secara logat lebih dipengaruhi oleh budaya jawa tengahan, solo atau jogja. ada sejarah panjang yang tak patut kiranya bila saya yang cerita hehehe... dahulu kala, saat kerajaan mataram (Islam) terdesak oleh kompeni, banyak pasukan mataram yang melarikan diri ke pesisir timur pulau jawa. mereka membabat alas, dan mendirikan desa. mereka beranak pinak di daerah yang baru itu... dan mungkin salah satunya adalah saya. eeaa..

tapi memang, malang selatan itu unik secara logat. terdapat pegunungan (bukit lebih tepatnya) yang memanjang seiring garis pantai selatan jawa. pegunungan itu kalau leluhur saya pernah cerita, bernama "gunung kendeng". orang-orang yang bermukim di bagian selatan pegunungan tersebut, bahasanya lebih halus daripada orang-orang yang bermukim di bagian utaranya, karena dibawa langsung oleh leluhur dari para prajurit mataram. saya sendiri bila memperkenalkan diri dan ngaku orang malang, ko ya banyak yang engga percaya. terlalu lembut. hahaha..

foto di atas adalah contoh perbedaan, siapa yang berbahasa halus, dan siapa yang bukan *eh.. biar engga terlalu fulgar, makanya aga disensor dikit hihihih.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar