mulai desember 2002 sampai dengan sekarang, saya masih aktif bekerja sebagai pegawai negeri sipil (PNS) di salah satu kementerian yang berkantor di jl.dr.wahidin raya, jakarta pusat. saya bukan pejabat, tapi masih staf biasa, yang siap untuk di suruh ini dan itu.
satu saat, saya pernah berfikir.. "mm.. apa siy enaknya jadi pejabat negara?"
hehehe.. yang jelas, dapat fasilitas negara, mulai dari mobil dinas, bahkan disertai sopirnya. bensin tinggal ambil, ga perlu bayar. gaji udah pasti besar, plus tunjangan yang aduhai. belum lagi kalau dinas luar, fasilitas hotel berbintang yang didapat.
tapi.. tanggung jawab juga pasti besar. siap pulang malam, rapat ini dan itu. hari sabtu atau minggu, tetep standby kalau-kalau ada telpon big boss untuk minta data. mmm.. seperti minggu ini, ketika atasan atasannnya atasan saya (hehehe.. bingung kan? jabatan itu di kantor saya bernama kepala biro) sedang cuti karena kurang sehat pun, tetap siaga barangkali satu saat tertentu dipangil pak sekjen. eh beneran, kamis pagi beliau masuk, karena pak sekjen minta dibuatkan slide tentang satu kerjaan untuk nantinya di presentasikan ke menteri. hadeuh...
instruksi berjenjang dari atas ke bawah, dan sampailah pada level bawah seperti saya dan beberapa staf yang lain. saya dan tim segera merapatkan barisan untuk membuat slide sesuai dengan arahan kepala biro. segera setelah menyelesaikan slide tersebut, sebelum sampai ke pak sekjen, dibahas dulu di level biro barangkali ada yang perlu disesuaikan. mmm.. "OK".
esok harinya, slide telah dicetak dan siap untuk disampaikan dan ditayangkan di hadapan pak sekjen. kami mendapat jadwal untuk mengahadap beliau jam 13.30 wib. sebenarnya, acara itu untuk mendapat arahan lebih lanjut tentang materi yang akan disampaikan beliau (dari slide yang kami buat) kepada menteri. apakah masih ada yang perlu disesuaikan atau OK.
sampai di ruang tamu ruang kerja beliau, kami mendapat informasi bahwa di dalam masih ada yang menghadap. nunggu dan menunggu... akhirnya beberapa di antara kami sudah dipersilakan masuk, tinggal saya dan seorang teman masih dipersilakan menunggu di ruang tamu. hmm.. adzan ashar pun sudah berkumandang. tapi saya masih tetap standby di ruang tamu itu, barangkali ada hal yang dibutuhkan oleh atasan saya yang sudah ada di dalam.
waktu sudah menunjukkan jam 16.00, saya sudah tak sabar pengen sholat. takutnya nanti sampai malam, so ashar pun kelewat. akhirnya, dengan mengambil risiko mungkin dimarahi karena tidak standby, ya udah saya akhirnya balik ke ruangan dan menunaikan kewajiban di sana. tak lama, saya pun selesai dan balik ke ruang tempat di mana saya harus menunggu.. dan menunggu...
hmmm... begitulah. kayaknya kurang nikmat kalau jadi pejabat. waktu sholat sering terlewatkan dengan alasan masih ada rapat ini dan ini. ditunggu atasan ini dan itu. padahal, sholat di awal waktu dan berjama'ah, di dalamnya terdapat sumber ketenangan dan kebahagiaan yang hakiki. bukan kebahagiaan duniawi semata, namun insya Allah kebahagiaan di akhir nanti..
"Yaa Rabbana, istoqomahkan hamba-Mu yang lemah ini untuk selalu dapat melaksanakan sholat lima waktu berjama'ah dan di masjid"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar