Kamis, 28 Maret 2013

ngajak jalan si pico (1)


sejak punya piaraan si pico (nama komunitasnya siy nyebut doi pica), paling jauh bawa dia sampai ke bandung aja. itu pun selalu lewat toll cipularang. nah saat liburan kemaren, tepatnya long weekend tahun baru Islam 1434 H, 15 November 2012 yang jatuh pada hari kamis, dan dilanjut dengan cuti bersama hari jumatnya, serta sabtu dan minggu yang udah pasti libur, saya dan istri ada ke bandung juga, namun dengan route yang lain.
liburan pertama teh (15 nov 2012), kami di rumah saja, karena beberes rumah  serta persiapan baju buat senin s.d kamis untuk berdinas di semarang. baru hari keduanya (16 nov 2012), kami jalan ke bandung selepas sholat shubuh. tapi nyuci pico dulu di tempat pencucian biasa, pondok kelapa. setelah doi bersih, kurang lebih jam 6.00 wib, kami baru berangkat ke bandung yang sebenarnya.
masuk dari toll jorr bintara, bayar Rp7.500,- dan langsung ngacir ke toll bekasi. secara umum siy perjalanan sangat lancar. sampai di pintu toll cikarang utama, ambil kartu toll dan untuk diserahkan kembali ke petugas di pintu toll keluar. dari cikarang utama sampai dengan cikampek, perjalanan sangat lancar. mungkin tidak seperti ini bila kami memilih untuk berangkat satu hari sebelumnya. mungkin karena perjalanan santai, tak terasa rasanya saat tiba-tiba udah di km 70-an keluar toll cikampek.
keluar toll cikampek, bayar Rp12.000,- dan kami belok kanan ke arah subang. sebelumnya siy belok kiri haha.. ternyata arah yang salah. so balik lagi.
perjalanan dari cikampek ke subang juga relatif lancar. pertama kali nih mengendarai pico di jalanan non toll di luar jakarta ama bandung. yaa.. dinikmatin aja. toh perjalanan tidak diburu waktu ini, dan lagi tidak menemukan kemacetan sama sekali. sempat menemukan hambatan sedikit, namun hanya sebentar dan lancar kembali. hal itu dijumpai saat melalui pasar yang ada terminal serta lampu lalu lintasnya.
tak jarang juga menemukan tanjakan dan turunan tajam, saat melalui sungai. bersyukur banget dengan kondisi yang engga macet.
sempat mengabadikan perjalanan di tengah perkebunan karet kabupaten subang. kebetulan ada pengendara sepeda motor yang sedang beristirahat, dan minta tolong deh untuk beberapa jepretan. hehehe..
saat sampai di kota subang, kami berhenti sejenak untuk sarapan di sebuah warung. ada menu nasi timbel dengan lauk ayam goreng. saat penyajian, sayangnya nasi dikeluarkan dari daun pisang yang menjadi khas nasi timbel. untuk sambal dibuat fresh saat ada pesanan nasi timbel. kasi skor 7 dari 10.
setelah sarapan, kami lanjut perjalanan subang – lembang. kali ini si pico dikemudikan oleh istri saya hehe.. sementara saya, fokus jadi copilot dan foto-foto setiap ada pemandangan yang bagus. memang, perjalanan dengan route ini lebih menantang pada kondisi jalan, serta pemandangan jauh lebih menarik daripada ‘etape’ pertama haha.. dominasi perjalanan relatif lebih menanjak, sementara untuk pemandangan, dominasi ada pada perkebunan teh dan pinus. wah, tak heran bila indonesia itu diibaratkan surga dunia.
(bersambung..)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar