Sabtu, 05 Oktober 2013

akrab dengan transportasi massal

masih berhubungan dengan tulisan saya sebelumnya... berhubungan dengan diklat yang saya ikuti di jl.purnawarman, yang merupakan perjalanan napak tilas saya pada diklat sebelumnya, diklat pengelolaan barang milik negara.


saat itu saya belum menikah, dan masih tinggal di daerah matraman jakarta timur. hari pertama saya diklat pengelolaan kinerja, dengan baju biru dan sweater abu-abu bergaris putih dan merah. persis sama dengan yang saya kenakan pada diklat sebelumnya. hanya bedanya, saat itu saya memakai baju putih dan berdasi. memang ketentuannya seperti itu. hehe..

naik transjakarta (tj) dari buaran, dengan harga sebelum pukul 7.00 wib, Rp2.000,-. dengan tiga kali transit yang membutuhkan tenaga ekstra untuk jalan kaki menuju trayek berikutnya. tiga kali transit.. iya tiga kali. dari rumah biasa menggunakan angkot 32, sampai perempatan buaran, jalan kaki kurang lebih 500 m menuju halte terdekat, flyover raden inten. sebelum sampai halte, udah terlihat satu tj lewat.. yahh!! dan mempercepat langkah kaki. hanya selang 15 menit ada satu lagi tj yang datang.. hmm, adem.

sampai halte flyover jatinegara, transit untuk menuju ke cawang uki, dengan menggunakan trayek tanjung priok - cililitan. dari uki, lanjut ke arah semanggi, dengan menggunakan trayek pinang ranti - pluit. tiba di semanggi, dan inilah jembatan transit terpanjang yang pernah saya lihat. kalau engga salah siy sekitar 1 km panjangnya.. jauh banget. kaki sampai pegel dibuatnya. nah dari semanggi ini, tinggal naik ke arah blok m, turun di halte masjid agung. 

dari masjid agung, saya biasa jalan kaki ke jl.purnawarman melewati kampus al-azhar, kantor pusat kementerian pekerjaan umum, dan komplek perumahan di kebayoran baru yang wow..


di hari kedua, saya ada sedikit masalah saat naik tj. baru dapat tj di halte pertama, eh mogok. di tengah pertigaan raden inten yang padat pagi itu. hmm.. dag dig dug juga. takut terlambat sampai purnawarman. galau, antara turun dan menggunakan moda transportasi yang lain, atau tetep di atas, menunggu tj bantuan. satu, dua, dan tiga kali lampu lalu lintas telah berganti warna hijau.. kalau sampai empat kali hijau belum datang juga tj bantuan, saya memutuskan untuk turun dan sambung dengan moda trasnportasi yang lain.. dan alhamdulillah sebelum lampu hijau yang keempat, terdengar suara mesin berbunyi, dan perlahan namun pasti (eeaa..) bus berjalan juga. hwaa.. saat itu, sampai purnawarman udah mendekati pukul 8.00 wib.



hari ketiga, saya mencoba untuk menggunakan komuterline.. kali ini saya harus berjalan kaki dari rumah menuju stasiun buaran, kurang lebih 1 km jaraknya. lumayan, olah raga pagi hehe. sampai di stasiun lumayan bingung, karena baru pertama kali ini naik krl dengan ketentuan baru.  harus beli tiket perjalanan berjamin. sebenarnya harga untuk tujuan buaran - sudirman hanya Rp2.000,- saja, namun untuk jaminan kartu harus dikembalikan bila tidak digunakan lagi dalam waktu seminggu, maka dikenakan uang jaminan Rp5.000,-. jadi jumlah yang saya keluarkan pagi itu adalah sebesar Rp7.000,-.


dengan kommuterline, waktu tempuh saya menjadi lebih singkat, dan perjalanan jadi lebih sedikit santai hehe. dari stasiun sudirman, tinggal melanjutkan perjalanan dengan tj ke arah blok m, turun di halte masjid agung. jalan kaki lagi deh..

untuk pulangnya, sering dapat tebengan teman sampai di halte masjid agung. beli tiket tj seharga Rp3.500,- turun di halte dukuh atas. dari halte ini, jalan kaki ke arah stasiun sudirman. sampai di stasiun, tinggal mengisi kartu sesuai dengan biaya perjalanan dengan cara memasukkan kartu ke arah mesin scanner. saat ini saya hanya mengeluarkan Rp2.000,- saja dengan menggunakan kartu yang sama. seperti yang sudah saya tuliskan sebelumnya di atas, bila kita engga menggunakan lagi, maka kartu bisa diuangkan kembali setelah kita tiba di stasiun tujuan, kembalilah Rp5.000,- kita yang sebelumnya menjadi jaminan hehe.

namun saya memang engga berniat mengembalikan kartu itu ko, makanya Rp5.000,- saya anggap sebagai akad untuk membeli kartu itu hihih. tapi bagi Anda yang memang berkeinginan untuk selalu menggunakan kommuterline sebagai sarana transportasi utama untuk berpergian, ada baiknya untuk membeli tiket berlangganan. hanya tinggal tap di stasiun keberangkatan untuk dapat masuk ke peron, dan tap lagi di stasiun tujuan, untuk bisa keluar dari peron. sangat memudahkan..






Tidak ada komentar:

Posting Komentar