widiw.. itu kalimat setelah diganti kata belakangnya. kalimat asli sesuai iklan adalah 'hari gene ga punya henpon?' hehe.. klu henpon diganti dengan paspor? ah biasa aja. hehe.
saya kebetulan ko butuh, so saya coba bikin. apa aja yang perlu disiapkan?
1. ktp
2. akte kelahiran
3. kartu keluarga
4. surat nikah
dan bagi kita yang bekerja sebagai pegawai negeri, jangan lupa untuk membuat surat rekomendasi dari atasan, minimal eselon III. atau klik link berikut untuk keterangan selengkapnya.
berdasarkan info dari teman yang mulai hari ini udah keluar dari kemenkeu, yusteja, lebih enakan kalau daftar secara online dulu. caranya gimana? tinggal scan ktp, akte kelahiran, dan kartu keluarga, dalam bentuk .JPG dan diupload di sini. jangan lupa, copy semua hal yang dibutuhkan, 1 smpai 4 di atas, untuk ditunjukkan saat penyerahan berkas nanti, di kantor imigrasi (kanim).
pada proses pendaftaran secara online, selain melakukan upload persyaratan, kita juga dapat memilih kanim mana yang akan kita kunjungi serta kapan kita akan ke kanim tersebut. waktu itu saya pengennya ke kanim jakarta pusat, dengan alasan lebih dekat dengan kantor. tapi ko engga ada pilihan ya? akhirnya pilih kanim jakarta timur yang berlokasi di cipinang. ga papa lah, cukup dekat dengan rumah.
setelah proses selesai, kita akan diberikan semacam surat undangan yang dikirim melalui email. cetak surat undangan tersebut dan dibawa saat kita mengunjungi kanim.
jam 6.20 wib
di hari yang ditentukan... (saat itu saya memilih hari kamis), tepat jam 6.20 pagi hari saya bersama istri telah sampai di kanim jakarta timur. masih sangat pagi untuk hitungan sampai di kantor, tapi antrian kurang lebih udah 15 meter panjangnya, itupun dua baris. sempet nguping dari beberapa pencari paspor...
* di depan kami ada beberapa bapak, yang mengeluhkan antrian dan masih adanya praktik percaloan di kanim. bapak tersebut juga daftar secara online loh. secara aturan, dia memang tidak salah karena di surat undangan, kita bisa datang antara jam 8 s.d jam 11, dan saat hari yang ditentukan dia datang sebelum jam 10. memang dibatasi untuk pendaftaran online hanya sampai dengan 100 pendaftar, dan yang offline/manual 150 pendaftar. untuk mendapatkan nomor 1 atau 2 dst kita harus antri dari pagi. intinya, kita harus antri untuk mendapatkan nomor antrian. balik ke cerita, sempat terjadi adu mulut saat itu, dan akhirnya dia diminta untuk antri di pendaftaran offline/manual. di dalam, dia menambahkan, sempat 'ditawarin' Rp700rb beres semuanya, tapi dia engga mau. hufft. bikin saya down awalnya, ko masih ada ya?
* di belakang kami ada beberapa ibu, yang sempet kami dengar bahwa di kanim jakarta pusat udah engga melayani pembuatan paspor baru. ooohh, ini jawaban mengapa kemaren tidak ada pilihan kanim jakpus saat pendaftaran online.
jam 7.30 wib
pintu kantor kanim baru dibuka jam 7.30. bukan berarti selesai sudah perjuangan hehe.. karena setelah kita masuk, di dalam masih ada pintu lagi. hussf, harus sabar berdiri untuk mengantri, menunggu dibukanya pintu yang kedua. tapi ada untungnya antri di dalam. selain lebih adem dari pada di luar, dari antrian di pintu kedua ini saya sedikit banyak mengetahui harus kemana saat pintu kedua nanti dibuka, ke arah mana ambil paspor bila nanti udah jadi, ke arah mana bila mau fotocopy, kemana bila ke toilet heheh.. ada petunjuk arahnya bray. sangat membantu bagi kita yang baru pertama kali mengunjungi kanim jaktim.
jam 8.00 wib
pintu kedua dibuka setelah jam menunjukkan pukul 8.00. dari sini kita mengantri satu persatu untuk mendapatkan nomor antrian. cukup membantu bila kita daftar secara online, karena antrian lebih sedikit, dan pelayanan lebih cepat... cepat hanya untuk mendapat nomor antrian loh yaa.. sebelum ambil nomor, kita tunjukkan surat undangan, dan copy berkas seperti yang saya tulis di atas. setelah semua OK, baru dikasi nomor antrian. saya dapet antrian 311 sedangkan istri 312. untuk pendaftaran online, nomor antrian dimulai dari 301 hehe.. ada satu berkas yang belum saya lengkapi, yakni surat pernyataan belum mempunyai paspor yang ditandatangani dengan materai. bisa di peroleh di dekat pelayanan fotocopy. isi formnya, dan menunggu di ruang yang telah ditentukan.. bisa duduk, alhamdulillah.
jam 8.40 wib
saya baru dipanggil untuk penyerahan berkas, di loket pelayanan 5. ada 5 loket pelayanan penyerahan berkas, untuk yang offline bisa dilayani di loket 1 sampai 4, sedang yang online hanya dilayani di loket 5. setelah menyerahkan berkas, saya dikasi slip untuk melakukan pembayaran. pembuatan paspor baru dengan biaya Rp200.000,- dan untuk foto plus wawancara Rp55.000,-. dan totalnya Rp255.000,- per orang.
jam 10.00 wib
untuk melalukan pembayaran, jangan bayangkan tinggal langsung bayar ke loket 9 yah.. tapi harus ambil antrian di loket 8 terlebih dahulu. yang lebih anehnya, untuk ambil nomor antrian di loket 8, harus jam 10 tepat, kurang 3 atau 2 menit pun engga dilayani. hadeehh.. berapa kali antri seharian ini?? jam10 tepat saya ambil nomor antrian tersebut, dan dapatlah nomor 565 dan 566. hwaaaa... padahal yang dipanggil untuk pembayaran baru untuk nomor antrian 400-an.
jam 11.35 wib
akhirnya nomor kami dipanggil hanya untuk melakukan pembayaran. Rp510.000,- saya ambil dari dompet, untuk saya serahkan ke ibu penjaga loket. uang tersebut diganti dengan selembar tanda terima a.n bendahara penerima, dan nomor antrian untuk foto dan wawancara. dapat antrian 845 dan 846. hmm.. ohya, tanda terima itu jangan sampai hilang ya, karena diperlukan saat pengambilan paspor bila nanti udah jadi.
melihat jam kerja yang ditempel di kaca, yakin belum akan dipanggil untuk foto dan wawancara dalam waktu dekat. kami memutuskan untuk makan siang di luar, dan lanjut sholat dzuhur di masjid kanim.
selesai sholat, masuk ke loket 10. ruangan kerja masih kosong, tapi beberapa pencari paspor udah menunggu.
jam 13.00 wib
bergulirnya reformasi birokrasi, mungkin inilah yang membuat pelayanan pembuatan paspor lebih baik. termasuk dalam hal ketepatan waktu kerja pegawainya. yang perlu dibenahin mungkin sistem pendaftaran dan manajemen antrinya. saat ini, pelayanan udah bagus, namun harus tetep sabar dab sabar untuk antri. untuk pungutan-pungutan, tidak ada pungutan selain yang pungutan resmi yang telah saya bayar tadi.
jam 13.00 para petugas udah ditempat masing-masing. kesabaran diuji lagi, karena harus menunggu untuk dipanggil di ruang foto dan wawancara.
jam 15.05 wib
sekitar jam 3 sore, baru dipanggil untuk foto. buat senyum kecil daannn.. "jeprettt.." hasiikk. haha. setelah sesi pemotretan selesai, para petugas akan minta sampel sidik jari pada semua jari tangan kita. dan setelah itu, nunggu sebentar untuk wawancara. proses wawancara akan ditanya nama kita, tanggal lahir, tempat lahir, en mo kemana. mo jalan-jalan, mo umroh, mo haji, mo nonton pertandingan, dan seterusnya hehe. di meja sebelah siy disuruh nunjukin surat-surat asli segala, tapi saya alhamdulillah engga. cuman diminta surat rekomendasi dari kantor yang udah saya persiapkan.
sesi wawancara adalah sesi terakhir. so kami langsung sholat sekitar jam 16.10. setelah menunaikan ashar, langsung tancap gas ke kantor..
butuh seharian untuk buat paspor. ga tau, apakah saya salah pilih hari atau gimana, soalnya dua hari sebelumnya saya lewat kanim jaktim, untuk jam yang kurang lebih sama, antrian pagi di luar engga sepanjang antrian pada hari dimana saya buat paspor.
paspor jadi empat hari kerja setelahnya...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar