Kamis, 11 April 2013

lulus diklat, eeaa..

lulus diklat, eeaaa...

maklum jarang diklat, sampai sertifikat juga dipajang hahaha. ini diklat ketiga saya selama bekerja di kementerian keuangan. sebelumnya pernah mengikuti diklat pengelolaan bmn, bendahara pengeluaran, dan terakhir penyusunan anggaran berbasis kinerja.

diklat, emang sangat perlu siy. bisa nambah ilmu baru, apalagi klu nyambung ama kerjaan. saya ikut diklat yang pertama ama yang kedua, saat masih di bagian lama. engga ada nyambungnya siy ama kerjaan hehe.. cuman buat nambah pengetahuan aja, nambah temen, n bisa refreshing #eh..

diklat yang ketiga, saya ikuti saat baru masuk di bagian perencanaan. sabenarnya masih asing bagi saya, karena selama ini kerja, engga ada hubungan dengan kegiatan perencanaan anggaran. so saat izin bos, langsung di kasi "OK". asyiknya, dalam satu biro, ada sekitar 8 pegawai yang ikut dikat yang sama. tujuh diantaranya satu kelas, dan satu yang lain kececer hehe..

sertifikat? yaaa.. tanda lulusnya peserta diklat. hanya selembar kertas putih, bertuliskan beberapa kata yang terangkum dalam kalimat. weh... penting ga sih?


saya jadi inget saat kita terima raport nilai setiap semester or catur wulan, even kenaikan kelas.. sebuah buku yang sangat dibanggakan oleh siswa en orang tua, apabila angka-angka nilai pelajaran yang ada di dalamnya mendekati atau sama dengan angka 1o (sepuluh). apalagi kalau dikasi embel-embel peringkat yang mendekati atau sama dengan 1 (satu). hal sebaliknya, siswa atau orang tua akan sangat malu bila  angka-angka nilai pelajaran yang rendah, dan peringkat yang 'tinggi'.

kalau menurut saya mah, nilai itu tidak selalu mencerminkan menguasai atau tidaknya kita atas suatu pelajaran. namun, nilai itu adalah mencerminkan berhasil atau tidaknya kita dalam menjawab semua pertanyaan dalam ujian. hohoho.. maapkan saya bila syalah. cuz saya hanya orang biasa, yang selalu syalah dan dosa #hadeuuhh...

kenapa gitu? eemm, si amat yang sangat pandai. ulangan harian en quiz selalu dapat A, diskusi jago. namun saat ujian yang bersangkutan sakit, pusing aja deh contohnya, so doi engga bisa mikir.. jawabnya jadi acakadul dwuueeh. lalu si wati yang engga begitu pinter, ulangan harian en quiz juga hasilnya biasa aja. eehh.. si wati, berani-beraninya saat ujian nyontek.. ga ketauan pula. waaahh, wati emang tidak bisa jadi tauladan ya teman-teman, tapi ko hasil ujian bagus banget yaa.. nah itu lah yang saya katakan, kalau nilai itu mencerminkan bisa tidaknya kita menjawab soal ujian. tau dengan cara gimana mendapatkannya...

bagi saya, ada yang lebih penting selain nilai-nilai yang berupa angka di buku raport. yaitu kapabilitas kita dalam menghadapi berbagai persoalan, dengan menggunakan ilmu yang kita dapatkan saat menempuh pendidikan.. entah sekolah, kuliah, atau diklaattt.. #teteuupp.

so guys, seriusan yaa klu kita diklat.. insya Allah.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar