Selasa, 23 April 2013

si 'embak' dan rokok

pusshh... pushh...
asepnya ngebul kemana-mana. tangannya lihai banget megang benda kecil berapi itu. maju dan mundur, masuk dan keluar dari mulut berlipstik.. hwaaa..




itu kejadian saat saya lg di sebuah pencucian mobil di daerah pondok kelapa, jakarta timur. yaps, sepertinya udah jamak klu saat ini para perempuan engga kalah dari para lelaki. termasuk dalam hal beginian.. huft. 

engga hanya sekali saya mendapatinya di tempat yang sama, tapi seingat saya udah dua kali. di tempat yang lain? owh pernah juga.. di sevel, di tempat tongkrongan anak muda 24 jam itu sering saya menjumpai remaja putri yang masih bisa dibilang piyik-piyik juga mencicipi tembakau rajangan yang udah dibentuk sedemikian rupa itu. saya engga nongkrong di sana loh ya. hehe.. biasanya saya ke sevel hanya beli kopi vanila latte yang menurut saya lumayan enak..

pertama kali saya menjumpai wanita perokok adalah saat masih menempuh studi diploma 1 stan, cimahi - jawa barat. dia udah paruh baya, tinggal satu gang namun jauh di belakang kost. pagi-pagi saya menjumpainya jalan di depan kost sambil empus-empus rokoknya. hwaaa.. "ini ibu-ibu nakal!", pikir saya saat itu. maklum lah baru pertama kali melihat hal yang sedemikian nyata.. eeaah.. mungkin salah satu alasan dia melakukannya adalah hawa dingin bandung, sehingga dia butuh kehangatan dari sebatang rokok. mungkin juga karena lingkungan yang mendukung untuk hal itu..

di malaka, tempat di mana saya tinggal, sempet menjumpai cewek smoker. bahkan hari ahad lalu, di salah satu rumah saya melihatnya.. betapa mba-mba yang berhiaskan kain di kepalanya (mungkin bisa disebut kerudung, tapi kayaknya bukan jilbab.. hehe), ngobrol dengan beberapa orang di sekitarnya, sambil jari telunjuk dan jari tengah tangan kirinya menjepit sebatang rokok. weleh weleh..

saya juga pernah merasakan, betapa (engga) enaknya ngisap rokok. karena pergaulan yang salah, saat masih duduk di bangku sekolah dasar saya berkesempatan untuk mencobanya. batuk-batuk... untuk beberapa hisapan pertama. hingga akhirnya habis satu batang juga. ga tau gimana marahnya orang tua saya andai tau anaknya melakukan hal itu. saya emang bandel waktu kecil hehe.. oops engga pake 'hehe'.. astaghfirulloh..

dan saat ini, saya sangat sebel bila naik angkot lainnya ada ahli hisap di dalamnya. so far, yang merokok di angkutan umum hanya para mas-mas.. biasanya saya mengambil sapu tangan di saku celana, untuk menutupi hidung dari serangan asepnya. tak jarang si ahli hisap mematikan rokoknya saat itu juga.

sebenarnya apa siy yang mereka cari? emang jadi keren kalau ngerokok? malu dibilang ga gaul? bikin susah orang di sekitar iya. malu dibilang banci?? banci juga pada ngerokok... eh, ini kan bahas mba mba yang ngerokok kan?





Tidak ada komentar:

Posting Komentar