Jumat, 01 November 2013

bila kehilangan..

bila kita kehilangan orang tua, pasangan, saudara, teman, atau siapapun..

sudah seharusnyalah dengan bijak kita bersikap untuk mengihlaskannya. kehilangan dengan bentuk apapun. dalam agama kita, diajarkan konsep "inna lillahi wa inna ilaihi raajiun", bahwa semua berasal dari Alloh, dan semua pasti akan kembali kepada-Nya. pasti hukumnya, baik asal kejadian maupun tempat kembalinya.


setahun yang lalu masih bersama dan dapat dengan maksimal berbakti kepada orang tua kita, bulan lalu masih sempat bercerita dan bercanda dengan saudara kita, minggu lalu masih dapat menikmati kebersamaan dengan teman-teman kita.. mungkin hari ini semua sudah tidak seperti tahun lalu, bulan lalu, atau minggu lalu. hari ini kita sudah tidak bersama-sama lagi dengan mereka.

sedih memang, sangat sedih bila semua itu terjadi. namun, sedih yang sewajarnya saja, jangan sampai berlebihan, apalagi sampai meratap, menyalahkan diri sendiri, ngambeg makan, dan hal negativ yang lain. mempunyai perasaan sedih itu sangat manusiawi, kodrat manusia memang seperti itu, merasa sedih bila kehilangan. 

apabila dari awal kita menyadari bahwa apa yang kita 'miliki' saat ini hanyalah titipan dari-Nya, dan saat ini apa yang dititipkan itu diambil oleh pemiliknya, maka kita akan lebih bisa untuk memanajemen rasa sedih kita. hanya titipan, bukan sebenar-benarnya milik kita. ibarat kita bertemu dengan seseorang di suatu siang di sebuah toilet. karena kita membawa tas yang cukup berat, maka kita titipkan kepada petugas toilet. selesai melaksanakan hajat, maka kita ambil lagi tas yang kita titip tadi.. petugas toilet hanya petugas toilet, bukan yang punya tas..

orang tua, pasangan, saudara, teman, dan semuanya yang mengisi hari-hari kita, mereka yang kita cintai adalah 'titipan' Alloh. mereka berada di sekitar kita pasti karena-Nya pula. tak beda dengan kita, mereka juga pernah dan akan merasakan meninggalkan atau ditinggalkan... yang sejati kita punyai adalah tabungan amal sholeh kita, yang akan menjadi teman sejati dikemudian hari.

bila benar kita mencintai mereka, doakan saja. masih ingat kan apa yang pernah diajarkan oleh Rasululloh saw tentang dahsyatnya doa kita bagi mereka yang kita cintai karena Alloh? hadits Rasululloh saw :
"Doa seorang muslim untuk saudaranya (sesama muslim) tanpa diketahui olehnya adalah doa mustajabah. Di atas kepalanya (orang yang berdoa) ada malaikat yang telah diutus. Sehingga setiap kali dia mendoakan kebaikan untuk saudaranya, maka malaikat yang diutus tersebut akan mengucapkan, 'Amin dan kamu juga akan mendapatkan seperti itu' "

subhanalloh.. indah betul agama ini. merinding saya membacanya. yok! selepas sholat yang lima plus sholat-sholat sunnah lainnya, jangan ragu-ragu untuk selalu menyelipkan doa untuk orang tua, pasangan, saudara, teman, atau siapapun yang kita cintai karena Alloh. doakan mereka dengan kebaikan, walau mereka tidak mengetahui bahwa kita mendoakannya. doa itu langsung diaminkan oleh para malaikat, dan malaikan pun mendoakan kita agar mendapatkan seperti apa yang kita doakan untuk orang tua, pasangan, saudara, teman, atau siapapun. daripada doa kita hanya untuk kita sendiri, belum tentu Alloh mengijabahnya. 

doa, sebagai wujud cinta kita yang tulus pada mereka.. 
bukan materi atau semacamnya.

-------------

ilustrasi dari www.alquranclasses.com






Tidak ada komentar:

Posting Komentar