Selasa, 22 September 2015

banyuwangi: kawah ijen (4)

berlama-lama di bagian bawah kawah ijen...

tidak lah nyaman, mengingat arah angin yang tak pasti. kadang menjauh dari arah pandang kita, namun bila kurang beruntung, bisa menyerang balik ke arah dimana kita berdiri menikmati blue fire.

ohya, makin siang penampakan blue fire makin tak jelas. pemandangan akan berubah menjadi hanya bebatuan yang mengelilingi bagian bawah kawah. mengerikan kalau membayangkan bebatuan itu runtuh saat kami masih berada di bawah. nauzubillah. selain itu, pemandangan yang lain adalah asap yang terus keluar dari dalam perut ijen. mmm.. sebenarnya bila sabar menunggu, akan terlihat danau menghijau di kejauhan sana.

shubuh telah tiba, kami menunaikan kewajiban shubuh di dekat kawasan blue fire. ternyata, ada bule yang sholat juga di sana. hehe.. alhamdulillah.

puas berfoto-foto dan membuat video ucapan buat rendy yang beberapa saat lagi akan melangsungkan pernikahannya dengan mba ella. setelah itu, hembusan asap yang cukup kencang, kami memutuskan untuk naik. banyak wisatawan juga melakukan hal yang sama, karena tidak kuat dengan bau belerang yang sangat menyengat. seakan oksigen di bawah udah habis, sehingga saya hampir kehabisan nafas.


menaiki bebatuan terjal dengan sisa nafas dan tenaga yang ada.. ini sangat melelahkan. berkejaran dengan para penambang belerang yang seolah sudah terbiasa dengan kondisi ini, mereka tetap tenang dan cool.. elah.

alhamdulillah sampai atas juga. perjalanan turun menuju pemberhentian mobil pun dilanjutkan. eksotika ijen baru terlihat saat ini. pemandangan negeri di atas awan, gunung yang menjulang, tebing bebatuan yang curam, dan tanah berdebu yang kami lewati semalam..subhanalloh..

jalan turun menuju pemberhentian mobil, melewati jalanan berdebu dengan kemiringan 45 derajat lebih menyulitkan bagi saya. jauh lebih membuat saya berhati-hati, jangan sampai jatuh tergelincir karenanya. banyak mba-mba alay yang sok ngotis (sok jadi orang kota) nan manja, minta bantuan para guide-nya.. manja banget tho mba-mba.. kayak dayang aja jadinya haha. padahal, bule-bule cewe aja biasa aja.


perjalanan itu akan lebih 'menyakitkan' bila kita ada yang dirasa. kebelet!! haha.. iya kebelet pipis maupun kebelet BAB. infrastruktur untuk ini memang sangat dibutuhkan, dan sayangnya belum tersedia toilet di atas. padahal salah satu kebutuhan manusiawi yang tidak dapat diwakilkan. tersedia 'kakus' di pemberhentian 2.200an dpl.. tapi kondisinya terbuka dan tidak tersedia air. saya yang alhamdulillah hanya kebelet pipis pun terpaksa pipis di sana dengan berbekal selembar 'tisu' dari mas arief. suwun mas...

saat kami turun, masih banyak wisatawan yang pada naik. mungkin mereka tidak mengejar pemandangan si api biru. bule barat lebih ramah daripada bule pang-pong-pang-pong.. terlebih lagi wisawatan indonesia sendiri. bertemu mereka lebih sering senyum dan bersapa "hallo..." haha..

sampai di pemberhentian mobil.. ternyata rombongan yang turun terlebih dahulu (pak yanto, triashriki, dan dua ibu-ibu) telah balik ke hotel. ya wis, kami langsung cabut setelah lengkap berkumpul. daaannn sepanjang perjalanan... zzzZZ zzzZzzz... ngantuk bro!




Tidak ada komentar:

Posting Komentar