Jumat, 23 Agustus 2013

sabar menanti..

sangat tidak terasa, udah lima tahun aja usia pernikahan kami.. tanggal ini, lima tahun lalu merupakah salah satu hari yang sangat membahagiakan buat kami berdua. bertemunya dua keluarga besar, keluarga besar saya dan istri..

awal mula biasa aja.. saya dan dia bukan siapa-siapa. tidak saling mengenal, bertemu pun tak pernah.



dan suatu hari di bulan april, lima tahun yang lalu pula, barulah Alloh mempertemukan kami berdua melalui perantaraan beberapa orang. proses berlanjut pada bulan juli-nya, ketika kedua orang tua saya berangkat dari malang menuju jakarta untuk melamarkan dia untuk saya. sebuah cincin yang disiapkan orang tua - dan saya tidak mengetahui rencana orang tua tentang hal ini - diserahkan kepadanya.. walau hanya dua gram, tapi subhanalloh, pasti itu dihasilkan dari jerih payah orang tua yang luar biasa..

setelah proses pada bulan juli itu, ditentukanlah hari jadi kami, 23 agustus 2008, tepat seminggu sebelum ramadhan di tahun itu. acara tidak kami selenggarakan di gedung mewah.. cukup di rumah saja, jl.malaka ii/2 no.5 malakasari - jakarta timur.

segala hal serasa dimudahkan.. semua urusan dilancarkan.. walau sempat terkena thyphus beberapa hari menjelang hari H, tapi alhamdulillah tidak mengurangi hikmadnya prosesi ijab kabul dan walimatul 'ursy-nya.

dan sekarang.. lima tahun telah berlalu. serasa masih kemaren saja acara itu..



selama itu, segala senang kami bagi bersama. dan segala susah kami jalani bersama pula.. telah banyak upaya dan doa demi mendapatkan si buah hati, namun memang belum ada tanda-tanda lagi untuk hal ini, setelah januari 2009. kadang iri dengan beberapa pasangan yang telah dikaruniai buah hati, berepot-repot demi anak tercinta. mendengar ketawanya, mendengar tangisnya... melihat tingkah polah lucunya..

walau begitu, kami tidak berputus asa. kami juga tidak merasa ditinggal oleh-Nya. bahkan kami sangat bersyukur dengan apa yang telah menjadi takdir Alloh atas diri kami saat ini. anak memang rizki, mungkin Alloh memberikan rizki dalam bentuk lain bagi kami agar tidak larut dalam kesedihan.. sedih menunggu marlin/niken junior yang belum kunjung hadir.

bersyukur! hanya itu yang bisa menguatkan kami.. kami tidak berharta, tapi kami juga ga merasa sangat kekurangan. semuanya relativ, serelativ bagaimana kita mensyukuri. dengan makin bersyukur.. insya Alloh akan makin ditambah kenikmatan-kenikmatan/rizki-rizki yang lain..






6 komentar:

  1. iya om Marlin, bersyukur dan sabar ....

    BalasHapus
  2. Ruar biasa mas bro nih... tulisannya penuh hikmah..

    ane sdh bersyukur blm y..? hhehehe.

    Cemunguudhh bro.. :)

    BalasHapus
  3. makasih bro eka..
    semoga ya Alloh menjaga hati kita untuk selalu ihlas dan bersyukur atas apa yang kita dapatkan saat ini..
    insya Alloh selalu cemungudh #eh 'semangat' hehe

    BalasHapus
  4. mewek bacanya Om :'( Ada Qonita n Aufa yg bisa diajak main, dateng aja ke rumah sama tante :)

    BalasHapus
  5. bersyukur yang banyak na, langsung dikasi momongan dua puteri yang cantik-cantik. doain kami segera nyusul yaa..

    ngeblog juga toh? hehe, kerennnn

    BalasHapus